Cara Mengevaluasi Keberhasilan Delegasi
Pada tulisan sebelumnya, saya membahas tentang empat jenis gaya kepemimpinan.
Baca: Empat Gaya Kepeminpinan, Mana yang Ideal untuk Tim Scrum?
Yang paling tinggi levelnya dan paling diharapkan oleh seorang pemimpin adalah menemukan atau membentuk orang yang bisa menjadi pemimpin baru berikutnya. Pintu gerbangnya adalah berhasil melewati fase delegating. Karena dengan delegasi, kita tidak hanya melimpahkan pekerjaan, tapi melimpahkan tanggung jawab (Responsibilitas). Akan tetapi Akuntabilitas masih berada di tangan kita. Setelah delegasi bisa dilewati, baru kemudian terciptalah pemimpin baru yang siap mengemban akuntabilitas baru.
Tapi sebelum sampai ketahap itu, apa tandanya bahwa kita sudah berhasil melakukan delegasi dengan benar? Pertama kita coba pahami dulu apa arti dari delegasi? Berikut arti delegasi menurut sahabat saya, Chat GPT:
Delegasi adalah proses atau praktik dimana seseorang atau sekelompok orang memberikan tanggung jawab atau kekuasaan untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan atas nama orang lain atau organisasi. Dalam hal ini, pihak yang memberikan tanggung jawab disebut delegator dan pihak yang menerima tanggung jawab disebut delegate.
Delegasi dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti dalam bisnis, organisasi, politik, atau kehidupan pribadi. Dalam bisnis, delegasi sering dilakukan oleh manajer atau pemimpin untuk memperluas cakupan tugas dan tanggung jawab bawahannya. Dalam politik, delegasi dapat terjadi ketika seorang pemimpin partai politik memberikan tanggung jawab kepada anggota partai lainnya untuk mewakili partai tersebut dalam sebuah pertemuan atau negosiasi.
Delegasi dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sebuah organisasi atau tim kerja. Namun, delegasi yang buruk atau tidak tepat dapat menyebabkan konsekuensi yang merugikan, seperti kesalahan atau kegagalan dalam tugas yang diberikan, kurangnya koordinasi, atau kehilangan kendali atas situasi. Oleh karena itu, delegasi harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan matang.
Kemudian Dale Carnegie membantu kita menilai, apakah delegasi yang dilakukan berhasil atau tidak. Delegasi gagal jika muncul tanda-tanda berikut ini:
Menarik Kembali Tugas.
Ciri-cirinya, anda akan mengatakan kalimat berikut ini:
- “Serahkan tugas itu, saya akan…”
- “Saya akan mengecek…”
- “Saya akan menyusun draftnya…”
- “Setelah saya menyelesaikan…”
Ciri ciri berikutnya adalah, “Membiarkannya”
Frasa-frasa seperti berikut menunjukkan bahwa tim tersebut hanya diberikan sebagian tugas yang didelegasikan
- “Kirimkan saya memo dan…”
- “Mengapa Anda tidak mengecek…”
- “Susun draf proposal dan…”
- “Temu saya lagi untuk membahas…”
- “Kabari kalau saya bisa membantu…”
- “Kita harus melakukan sesuatu…”
Nah, Anda bisa mengevaluasi diri Anda sendiri.
Berikutnya yang sangat menarik, bahwa Dale Carnegie menunjukkan ciri-ciri delegasi yang berhasil. Masih dengan contoh kalimat:
- “Saya tahu Anda mampu melakukan…”
- “Saya mengandalkan Anda untuk…”
- “Saya memberikan tugas kepada Anda karena…”
- “Apa yang hendak Anda lakukan…”
- “Apa rencana Anda untuk…”
- “Saya tahu Anda akan menyelesaikanna…”
Frasa di atas menurut Dale Carnegie, menandakan bahwa pendelegasian telah rampung dan kemajuannya sudah pasti lebih pesat