Empat Gaya Kepeminpinan, Mana yang Ideal untuk Tim Scrum?
Directing, coaching, supporting, dan delegating adalah empat gaya kepemimpinan atau manajemen yang berbeda yang digunakan dalam konteks manajemen sumber daya manusia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing gaya kepemimpinan tersebut:
- Directing: Gaya kepemimpinan ini dilakukan dengan memberikan petunjuk atau instruksi secara langsung kepada Tim. Pemimpin yang menerapkan gaya ini cenderung mengontrol dan mengarahkan Tim dalam melakukan tugas-tugas mereka.
- Coaching: Gaya kepemimpinan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada Tim agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka. Pemimpin yang menerapkan gaya ini cenderung berfokus pada pengembangan Tim dan membantu mereka mencapai tujuan mereka.
- Supporting: Gaya kepemimpinan ini dilakukan dengan memberikan dukungan dan motivasi kepada Tim agar merasa nyaman dan percaya diri dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Pemimpin yang menerapkan gaya ini cenderung memotivasi dan memfasilitasi Tim agar dapat menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
- Delegating: Gaya kepemimpinan ini dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada Tim untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan mandiri. Pemimpin yang menerapkan gaya ini cenderung memberikan kebebasan dan otonomi kepada Tim untuk mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Perbedaan mendasar dari empat gaya kepemimpinan ini adalah tingkat keterlibatan dan kontrol pemimpin terhadap Tim dalam melaksanakan tugas-tugas. Directing dan coaching lebih cenderung pada tingkat keterlibatan dan kontrol yang tinggi, sedangkan supporting dan delegating lebih cenderung pada tingkat keterlibatan dan kontrol yang rendah.
Lalu manakah gaya kepemimpinan yang tepat untuk diimplementasikan pada Tim SCRUM?
Sesuai dengan semangat SCRUM yang mengedepankan kolaborasi tim, lebih mendahulukan “memberdayakan” daripada “memerintahkan tim”, maka Delegating lah yang paling tepat.
Tapi Pemimpin juga harus paham bahwa tidak semua tim mampu menerima tugas dengan gaya Delegating. Maka kenalilah tim Anda! Apakah masih perlu di support, di coaching, atau bahkan perlu directing. Gaya tersebut merupakan tahapan. Pemimpin perlu memberdayakan tim nya yang masih harus di directing agar bisa bertumbuh dan bisa naik level untuk dapat menerima “DELEGASI” pekerjaan. Maka peran Pemimpin sebagai “Servant Leader” sangat dianjurkan di sini. Berperan sebagai pemimpin yang melayani, mampu meningkatkan skill dan knowledge tim, mampu memberikan saran dan menjadi konsultan untuk tim.
Ingat bahwa SCRUM Tim adalah knowledge worker. Jika Pemimpin tidak bisa mengembangkan tim nya sampai ke level delegating, atau jika orang yang dipimpin tidak bisa beranjak dan naik level dari gaya directing, maka akan sulit untuk membuat Tim SCRUM bisa bekerja dengan optimal!
Baca juga artikel berikut:
Sebegitu Humanisnya SCRUM Framework. Suatu Konsep Tentang Servant Leader