Hidup Terlalu Singkat Untuk Terburu-buru. Lakukanlah S-T-A-R

Dicky Puja Pratama
Javan Cipta Solusi
Published in
2 min readDec 21, 2022

--

Biasanya karena waktu yang singkat, kita harus buru-buru. Tapi kalau sudah singkat, kemudian selalu terburu-buru, kapan tenangnya?

Ini lagi rada filosofis, karena habis baca buku karya Henry Manampiring yang berjudul “Filosofi Teras”, rekomendasi mantap dari sahabat lama…

Di usia ini — 27 tahun — memperkuat pondasi “Ketenangan” diri jadi salah satu hal yang ingin saya latih. Tenang yang dimaksud adalah selalu menguasai keadaan dengan baik, tidak mudah panik, tidak mudah marah (saya lagi belajar untuk tidak gampang marah, dan menjauhi marah. Kyk nya ga ada gunanya. Bismillah).

Tenang juga bukan berarti tidak peduli. Tenang itu berfikir jernih. Seperti mendulang emas secara tradisional di sungai. Singkirkan mana yang merupakan residu (pasir, kerikil, dan kotoran lainnya), sehingga berhasil mendapatkan emasnya.

Terlebih lagi dalam keadaan terdesak dan rasanya seperti sedang terancam (punah). Kadang yang kelihatan cuman residunya saja, emasnya pun tak nampak. Maka metode S-T-A-R datang sebagai solusi. (Terima kasih tepuk tangannya)

S: Stop

Berhenti dulu. Jangan terbawa arus. Lihat dulu pasir halus yang sedang kita ayak untuk mendulang emas. Pikirkan bahwa sekarang “kita sedang mundulang emas”. Ya dapat nya pasti pasir dan kerikil dulu. Tapi di sana kita yakin pasti akan dapat emas. Terima saja dulu pasir dan kerikilnya. Kalau ga bisa terima, ga akan dapat emas.

T — A: Think and Assess

Pikirkan dan Beri Penilaian. Segala sesuatu yang batin rasakan, hanya akan terasa di saat kita mengizinkannya. Kita akan panik, marah, sedih, kecewa, merasa dipermalukan, merasa tidak dihargai, hanya jika kita mengizinkannya. Karena itu adalah perasaan batin. Perasaan batin tidak bisa dilukai karena tidak ada bentuk fisiknya. Dia bukanlah suatu hal yang berbentuk materialisme. Jika fisik, tentu gampang sekali melukainya. Cubit tangan anda, kecil saja tapi pakai ujung kuku. (Eh-beneran cobain?)

Pikir dan niai dengan rasional. Apa yang sebenarnya sedang terjadi. GOALS nya dapet emas. Prakondisinya ada pasir dan kerikil. Ya cuma itu to? Jangan panik dan terburu-buru!!! Ini bukan akhir dunia bagi anda. Toh ga mungkin dunia akan berakhir gara-gara masalah yang sedang anda hadapi… wqwqwq.

Kata Cak Nun, “jangan anda merasa menjadi orang yang paling menderita.”

Kapan terakhir makan? Masih bisa kan makan di saat lapar? Masih merasa menderita?

RESPOND

Setelah kita bisa menguasai keadaan, kita tenang, dan bisa merasakan kedamaian seperti mendengarkan suara kicauan burung di pepohonan rindang, rancanglah strategi yang baik dan matang.

Ingat: hanya itu yang bisa kita kendalikan. Hasil itu berada di luar kuasa kita. Tapi melakukan usaha maksimal, merancang strategi yang matang, sepenuhnya adalah kuasa kita.

--

--

Dicky Puja Pratama
Javan Cipta Solusi

Operational Lead di PT. Javan Cipta Solusi. Percaya terhadap SCRUM Framework dan berharap bisa menjadi Servant Leader