Javan Cipta Solusi
Published in

Javan Cipta Solusi

Kegagalan Adalah Guru Terbaik

Janganlah takut untuk mencoba hal yang baru

Dalam fase kehidupan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan sampai menjadi tua berapa banyak rintangan kesulitan yang telah kita hadapi?

Dengan melalui kesulitan dan rintangan tersebut bagaimana kabar kita hari ini apakah masih baik-baik saja?

Kadang untuk menyelesaikan rintangan tersebut sebenarnya yang membuat sulit bukan menghadapi rintangannya tetapi pola pikir kita yang menyulitkan diri kita sendiri.

Dari ayat di atas diambil dari Quran Surat Al Insyirah yang mana hal tersebut merupakan motivasi bagi kita terutama umat muslim, bahwa beserta kesulitan itu ada kemudahan bahkan sampai diulang dua kali oleh Allah SWT. Artinya Alloh menegaskan bahwa dalam kesulitan itu pasti disertai dengan jalan kemudahanya.

Maka dari pertanyaan tersebut menurut saya ada jawabanya pada ayat ke 7 yaitu “Maka Apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”. Hal ini agar kita tidak terlena terhadap keberhasilan dan kemenangan yang telah kita raih.

Terus bagaimana kalau kita sudah berusaha namun belum juga berhasil, Maka jawabanya ada pada ayat ke 8 “Dan kepada Tuhanmulah engkau berharap”. Maka ketika kita sudah optimal berusaha dan berikhtiar pasrahkan harapan hanya kepada Alloh.

Sebenarnya banyak pengalaman terkait kegagalan dan itu ternyata menjadi Guru terbaik, yang nanti jika mengalami hal yang sama kita sudah mengetahui apa yang akan kita lakukan.

Contoh dalam mengerjakan suatu project misalkan kita mengalami kegagalan dalam project tersebut, Kita harus ambil pelajaran dari kegagalan. Misalnya ternyata teknologi yang digunakan itu belum dikuasai oleh tim, Perencanaan timeline yang salah, Kekurangan orang, Client minta berubah-ubah fiturnya, salah dalam menganalisis, server down dan lain sebagainya.

Nah dari kegagalan-kegagalan di atas maka kita bisa mengoptimalisasi apa yang menjadi kekurangan sehingga menyebabkan project tersebut gagal.

  1. Tim tidak menguasai teknologi

Teknologi yang digunakan belum dikuasai berarti kedepan sebelum mengerjakan project kita harus mengetahui kemampuan tim, jika belum bisa maka dapat dilakukan training maupun kursus sehingga ketika mengerjakan project tim lebih siap. Yang tidak kalah penting adalah prepare untuk traning tersebut jadi sebaiknya training tidak dilakukan pada saat implementasi project karena itu berdampak pada timeline :)

2. Perencanaan timeline yang salah

Biasanya hal ini terjadi karena ada gap dari tim bisnis dengan tim operational, selain itu operational juga kadang salah mengestimasikan tim dengan fitur yang akan di kerjakanya. Bagaimana solusinya?

Nah jadi harus ada koordinasi antara tim marketing dengan operational misalnya dengan berdiskusi untuk fitur yang akan dikerjakan itu estimasinya berapa lama, dengan jumlah tim berapa banyak, berapa jumlah fitur yang akan di kembangkan, kapan akan mulai di kerjakan. Sehingga jika terjadi gap itu tidak terlalu besar dan tim operational lebih siap karena sudah prepare.

3. Kekurangan Tim

Hal ini berkaitan juga dengan point nomor 2, selain itu dapat berkoordinasi dengan tim HRD (di javan sebut dengan people growth) agar kekurangan tim dapat di support dan difasilitasi sehingga ketika project berjalan keseluruhan tim lengkap dengan knowledge yang sama.

4. Request dari client selalu berubah-ubah

Memang seperti itu karena biasanya client belum mengetahui 100% apa yang ingin mereka bangun atau kembangkan, oleh karena itu dari kita harus proaktif untuk selalu menggali lebih dalam apa sebenarnya fitur yang ingin dikembangkan tersebut. Caranya yaitu kita mengetahui Epic dan User story dari user, Setelah itu kita gambarkan menggunakan BPMN dan kita show off ke user dengan meminta validasi (mendapatkan approval) bahwa BPMN yang kita buat sesuai dengan user story yang sebelumnya telah di ceritakan oleh user.

Bagaimana jika di tengah proses pengembangan sistem user ingin mengganti fitur tersebut? Maka bisa dilakukan dengan menggunakan CR (Change Request) hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap biaya dan timeline.

Pointnya apa yang akan kita buat itu sudah mendapatkan validasi atau approval dari user (kesepakatan), makanya dari awal sebelum dilakukan development oleh developer selalu diingatkan bahwa harus ada user requirement yang telah di approved user.

jadi di atas itulah beberapa contoh hambatan beserta opsi solusinya pada saat mengerjakan suatu project dan masih banyak lagi case lainya. Oleh karena itu yuk terus belajar dan mengupgrade diri agar kita mengetahui apa yang perlu dilakukan ketika menemukan rintangan dan kesulitan.

--

--

Business Process Optimization Partner. Contact us to help you optimize your business using technology.

Get the Medium app

A button that says 'Download on the App Store', and if clicked it will lead you to the iOS App store
A button that says 'Get it on, Google Play', and if clicked it will lead you to the Google Play store