Membuat Presentasi Lebih Menarik (“Pecah”) — Part 1

Katon Fergiawan B
Javan Cipta Solusi
Published in
4 min readFeb 8, 2018
Image by javan documentation

A: Presentasi….. Ia kamu harus 1 jam lagi… kamu kan sudah saya rekomendasikan di posisi marketing

B: Tapi saya belum persiapan apa-apa pak…. (posisi sebelumnya programmer)

A: Pokoknya kamu harus siap dan prepare sebaik mungkin

B: ZZZzzzzZZZZzzzzz

Dialog tersebut kadang menjadi “momok” menakutkan bagi kita semua, sebuah kejadian yang tidak kita harapkan akan tetapi mau tidak mau terpaksa atau tidak terpaksa kita harus maju atau melakukannya. Nah bagaimana menghadapinya atau bagaimana “mengakali” nya kita akan bahasa satu persatu ya guys. Saya sendiri akan bagi topik ini menjadi 3 point utama, jadi tidak akan banyak-banyak, tetapi saya membuat sesederhana mungkin dan fokus ke tujuan. Baik kita akan mulai

1. Prepare (Excellent Preparation)

Ini menjadi salah satu hal yang wajib dalam dunia “perpresentasian” apalagi nih jika kalian yang masih newbie atau masih awam soal presentasi di tambah lagi tidak menguasai materi maka hal ini menjadi syarat wajib “bin kudu”. ok point penting dalam persiapan diantaranya adalah:

a) 1x Presentasi, maka 4x Latihan

Ini adalah rumus ketika kita akan melakukan presentasi jadi ingat “Latihan” itu sangat penting. Jika kalian akan melakukan presentasi lakukanlah latihan presentasi sendiri minimal 4x (monolog atau ada audiensi). Dan jika perlu ketika latihan presentasi rekam diri anda sendiri menggunakan hp atau alat rekam lainnya dan review diri anda sendiri sudah sejauh mana perkembangannya. Cara ini sangat efektif dilakukan karena kita bisa melihat kekurangan apa saat presentasi berlangsung

b) Kenali target

Ketika persiapan sudah matang maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah kenali target yang menjadi audiensi. Apakah audiensi nya lebih senior dari kita atau 1 tingkat dengan kita atau di bawah 1 tingkat dari kita. Hal ini menjadi penting karena berpengaruh dalam penggunaan bahasa, materi dan topik yang akan disampaikan nantinya. Target lainnya yaitu kenali panggung anda atau alat bantu yang nantinya di pakai. Dalam hal ini ruangan yang akan digunakan dalam melakukan presentasi apakah indoor atau outdoor, apakah menggunakan alat bantu atau tidak ini akan berpengaruh ke hal teknis nantinya dan butuh persiapan matang.

c) Buat cerita

Ingat orang kita (indonesia) mostly tidak suka “digurui”, hindari kata-kata “bukan begitu pak bu”. Sebisa mungkin gunakan kata-kata yang mengajak dengan lembut seperti “ada baiknya” atau yang lain. Dan yang terpenting buat sebuah cerita dalam presentasi dalam hal ini buat “Bowl Effect” kalian masing-masing.

Image by me

Jadi pada intinya ketika presentasi dimulai buat kesan yang semenarik mungkin agar audiensi tertuju pada anda. Setelah presentasi berjalan biasanya audiensi akan tidak fokus hal ini akan wajar, cara membuat fokus kembali adalah dengan menggunakan happy ending di akhir presentasi. Hal ini akan memberikan kesan yang mendalam bagi audiensi. Seperti halnya sebuah film dimana akan ada grand opening dalam sebuah cerita yang menarik dan si pembaca menjadi fokus bahkan tidak fokus dan di akhir cerita akan disuguhkan oleh moment yang happy ending. Yang membuat si pembaca mempunyai kesan mendalam.

2. Analysis (A Brilliant Analysis)

Ketika presentasi berlangsung ada tips dan trik agar presentasi berjalan mulus. Kadang diluar dugaan ada audiensi yang bertanya tentang presentasi anda yang tidak bisa anda jawab. Atau ada audiensi yang bertanya tapi diluar topik. Nah hal ini akan kita bahas dalam point kedua ini.

Image by me

a) Shifting Focus

Shifting focus adalah cara paling efektif untuk membagi perhatian ke audiensi dengan baik. Shifting focus dalam prakteknya adalah melihat audiensi dari arah depan kita terbagi menjadi 3 arah yaitu (kanan kita, depan tengah kita, kiri kita). Dalam prakteknya 3 arah itu dibagi waktu menjadi 2 detik perarah. Jadi jika kita melakukan 1x shifting fokus waktu ideal yang diperlukan yaitu 6 detik. Bagi perhatian kita senyaman mungkin agar audiensi merasa diperhatikan. Dan biasanya dengan teknis ini audiensi tidak kehilangan fokus.

b) Impressive Smile

Ok… ini yang terpenting. Saat kita sedang presentasi wajib hukumnya untuk tersenyum. Bahkan jika perlu kita pancarkan aura positif ke audiensi, agar suasana audiensi menjadi lebih positif. Jika perlu gunakan jokes kecil agar audiensi pun ikut tersenyum dan suasana pun menjadi lebih cair.

c) The powerful active listening

Saat audiensi bertanya kepada anda dan jika kalian tidak menguasai topik tersebut sebisa mungkin ada bisa jujur bahwa anda tidak menguasai hal tersebut dan akan dijadikan bahan pelajaran bagi anda atau anda bisa “ngeles” jika materi yang anda kuasai 50%. Dan jika ada audiensi yang bertanya di luar topik atau terlalu “Aktif”. Anda bisa “menangkis” pertanyaan audiensi tersebut dengan kalimat “Pertanyaan bapak sangat menarik untuk dibahas, akan tetapi materi itu belum saya kuasai dan jika berkenan nanti diluar presentasi ini kita akan bahas ya pak”. “Tangkisan” itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat audiensi yang terlalu “aktif” menjadi lebih jinak.

untuk point 3 akan saya bahas di part 2 khusus ya… jadi sabar. Karena point 3 ini akan menjadi bahasan yang sangat mendalam jadi tunggu di part 2 ya guys…

to be continued…………..

Demikian informasi yang bisa saya share dan semoga bermanfaat…. Jika ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar ya. Agar kita bisa sama-sama saling belajar. Thanks

--

--