Mengenal Scrum dalam Project Manajemen

Safira Yuniar
Javan Cipta Solusi
Published in
2 min readOct 7, 2020

Dalam suatu proyek, sering kali kita mendapatkan permasalahan yang kompleks padahal kita juga mengejar target yang sudah ditentukan. Maka dari itu, kita memerlukan sebuah solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Salah satu solusinya yaitu dengan mengimplementasikan kerangka kerja SCRUM.

Scrum (kb): Sebuah kerangka kerja dimana orang-orang dapat mengatasi masalah kompleks adaptif, dimana pada saat bersamaan mereka juga menghantarkan produk dengan nilai setinggi mungkin secara produktif dan kreatif. (source : Scrum Guide)

Scrum merupakan bentuk implementasi dari metode pengembangan agile yang mengedepankan kecepatan dalam proses pengembangan. Penggunaan scrum juga dapat digunakan untuk meninjau pekerjaan yang telah dikerjakan oleh tim. Sebelum melaksanakan scrum terdapat peran-peran dalam sebuah tim Scrum :

  1. Product Owner : Bertanggung jawab untuk menentukan prioritas dan memaksimalkan nilai bisnis.
  2. Scrum Master : Bertanggung jawab untuk mengatur keberlangsungan kerangka kerja scrum.
  3. Development Team : Berisi designer, programmer, dan lainnya. Setiap orang mempunyai to-do list untuk menyelesaikan product backlog.

Cara Kerja SCRUM

Nyawa dari pelaksanaan scrum adalah sprint, yang merupakan batasan waktu pengerjaan. Cara kerjanya dapat dilihat pada gambar diatas dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Product Backlog

Product Backlog berisi daftar permintaan, perubahan, dan fitur-fitur dari user yang akan dikerjakan. Product Owner (PO) akan menentukan prioritas dari setiap item product backlog.

2. Sprint Planning

Dalam sprint planning PO akan menjelaskan objective sprint dan product backlog item kepada tim development. Selain itu, pada sprint planning juga akan ditentukan sprint goal oleh Scrum Team.

3. Sprint Backlog

Sprint backlog adalah daftar item dari product backlog yang terpilih untuk ditambahkan pada sprint perencanaan untuk mencapai sprint goal.

4. Daily Scrum

Daily Scrum bisa disebut juga dengan daily meeting. Daily scrum dilakukan setiap hari selama sprint berlangsung. Tujuannya adalah mengoptimalkan kolaborasi dan performa dari tim dengan melakukan inspeksi pada pekerjaan yang dilakukan.

5. Sprint Review

Pada sprint review, akan dilakukan demo pekerjaan apa yang sudah selesai. PO akan menjelaskan apa saja pekerjaan yang sudah selesai dan belum selesai. Pekerjaan bisa dikatakan selesai apabila sesuai dengan Definition of Done (DoD).

6. Sprint Retrospective

Setelah dilakukan sprint review, akan dilakukan sprint retrospective dimana pada tahapan ini tim scrum melakukan inspeksi dirinya sendiri. Pada tahapan ini akan ditentukan apakah sprint yang sudah dikerjakan sebelumnya berjalan baik atau ada yang perlu diperbaiki, sebelum melangkah pada sprint yang berikutnya.

Sekian penjelasan mengenai kerangka kerja SCRUM.

Semoga bermanfaat!

--

--

Safira Yuniar
Javan Cipta Solusi

Still young, still doing mistakes, still growing, still learning.