Oracle Digital Prime Ajak Pelaku Bisnis Terapkan Komputasi Awan
Katonfergie - OK… Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu saya dipercayakan oleh perusahaan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh oracle digital, yang berjudul “Oracle Executive Workshop — Bridging to The Age of Artificial Intelligence”. Beberapa speaker yang hadir pun sangat komunikatif dalam penyampaikan ke audiensi seperti Fitrah Muhammad (Director of sales oracle asia), Deepanshu Mital (Oracle solution specialist), Peter Pang (Director Oracle APAC), Freddy Darmawan (Oracle Director) dan beberapa speaker lainnya. Pertemuan tersebut secara langsung memperkenalkan produk baru dari oracle yaitu oracle digital prime yang sekaligus mengajak pelaku bisnis untuk migrate ke komputasi awan atau cloud.
Pada pembukaan acara tersebut di mulai dari Bpk Fitrah Muhammad tentang apa itu oracle digital prime dan isu bahwa oracle itu teknologi yang mahal itu salah. Berikut beberapa poin yang saya ambil dari paparan beliau.
Isu oracle itu mahal itu tidak benar, solusinya ada teknologi baru yaitu cloud, atribut cloud itu sendiri adalah value. Artinya subscribe service cloud bukan membeli tapi bisa dicustom perbulan atau mungkin hanya 2 bulan tapi bukan perpaket. Subscribe to use dari capital expenditure (Capex) ke operational expenditure or Opex. (You pay as you use) dan lebih flexibel.
All of them is Integrated Offering ☝
All of them=engineering to work together ☝
- Perusahaan dapat lebih fokus menjalankan strategi bisnis dan tujuan perusahan.
Terkadang ada beberapa perusahaan yang tidak memikirkan jangka panjang jika berinvestasi server on-premise. Hal-hal seperti ini sering terjadi jika menggunakan server on-premise, yaitu: storage terlalu penuh, penggunaan resource yang berlebihan, server dibajak pihak lain, dan lain-lain. Jika menggunakan teknlogi cloud computing, hal-hal tersebut tidak perlu dirisaukan dan diurusi sendiri sehingga perusahaan dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan bisnis. - Belajar dari kesalahan pendahulu.
Dengan memanfaatkan teknologi cloud computing yang lebih mudah penggunannya, lebih ekonomis, dan lebih reliable, kita akan mampu menerapkan pemanfaatan TI yang lebih baik dan efisien dari sisi bisnis. Teknlogi tradisional seperti on-premise mungkin hanya akan memberikan nilai jangka pendek dan memerlukan implementasi ulang atau migrasi jika menggantinya dengan perangkat baru. Dengan cloud computing, kita bisa kapa saja melakukan upgrade resource jika merasa infrastruktur yang disewa sudah mencapai kapasitas maksimalnya. - Menghindari pembengkakan biaya diawal.
Salah satu keuntungan menggunakan cloud computing adalah kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal hanya untuk membeli software atau lisensi mahal. Cukup dengan menggunakan SaaS (Software as a Service), kita bisa membayar secara berlangganan dan sesuai dengan apa yang kita gunakan saja. - Bisa lebih mandiri.
Mengintegasikan server on-premise ke dalam sistem dan aplikasi membutuhkan pakar TI yang mahir untuk mengelolanya, mulai dari mengerti server, membuat aplikasi, networking, dan sebagainya. kalau menggunakan SaaS, proses implementasi bisa dilakukan oleh orang yang mengerti proses bisnis untuk melakukan integrasi, dengan sistem di SaaS. Jadi, kita bisa tetap fokus dengan bisnis tanpa memikirkan development, implementasi, dan maintenance dari aplikasi. - Kinerja dan ketersediaan data.
Saat ini sudah banyak penyedia layanan cloud yang memberikan garansi terhadap performa layanan dan jasa mereka. Sebagian besar sudah menggunakan SLA mencapai 99% uptime ataupun lebih. Dengan demikian, mereka pasti memiliki infrastruktur yang lebih mumpuni daripada perusahaan yang menggunakan server on-premise. Kita juga bisa melakukan integrasi antara server on-premise dan server cloud, jadi jika salah satu dari mereka bermasalah (down), data atau aplikasi masih bisa diakses. - Memudahkan integrasi antar server.
Dengan adanya teknologi cloud computing, tidak bisa dimungkiri peran teknologi ini untuk menjadi salah satu pemecah masalah yang dialami perusahaan-perusahaan besar untuk melakukan integrasi sistem mereka. Jadi, mereka bisa melakukan integrasi server-server milik mereka dan lebih memudahkan untuk melakukan pengelolaan.
Point-point diatas adalah keuntungan dari migrasi dari on-premise ke cloud. Dan sebagai informasi tambahan diprediksi di tahun 2.020 hampir 80% pelaku industri akan migrasi semua ke sistem cloud ini. Dan saat ini Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA) sudah menggunakan teknologi tersebut. Untuk pelaku industri yang ingin bermigrasi ke cloud dan sebelumnya sudah pernah memakai oracle licence tidak usah khawatir karena dengan bermigrasi ke cloud akan mudah dilakukan akan tetapi dengan tambahan penghitungan komersial tentunya. Customer Benefits yang akan didapatkan setelah berpindah ke cloud bisa menekan cost, dan meningkatkan inovasi, serta transformasi bisnis akan meningkat dan juga performa dari sistem yang dibangun semakin lebih baik.
Oracle Ravello Cloud Service adalah layanan cloud pertama di industri yang memungkinkan perusahaan mengambil beban kerja VMWare dan Kernel-based Virtual Machine (KVM) dan menjalankannya di cloud publik tanpa perubahan apa pun. Dengan Oracle Ravello Cloud Service, pelanggan bisa menjalankan VMWare secara asli di cloud publik tanpa membutuhkan konversi VM, rekonfigurasi aplikasi ataupun perubahan jaringan. Oracle Container Cloud Service menyediakan cara yang kompatibel dengan Docker untuk menerapkan stack aplikasi dengan satu tombol saja. Kemampuan integrasi registrasi, orkestrasi aplikasi tingkat perusahaan, dan penjadwalan aplikasi serta kemampuan berskala menjadikan Oracle Container Cloud Sevice sebagai pilihan yang unik untuk pengembang cloud. Oracle juga memperkenalkan Oracle FastConnect — edisi standar dan partner — untuk membantu pelanggan menghubungkan pusat datanya ke Cloud dengan terpercaya dan aman. Dengan adanya Oracle FastConnect, Oracle kini menawarkan beberapa konektivitas terluas dan banyak pilihan di industri, termasuk IPsec, VPN untuk setup yang mudah, MPLS untuk terhubung ke jaringan perusahaan yang ada dan Fast Connect untuk melakukan peering dengan cepat.
Analogi Oracle Ravello Cloud Service
“Ok sekarang bagaimana analoginya kk? Karena sejak awal ngebahas teknis mulu… “
Tenang bro.. Ane jelasin ya
………………………….
Jadi gini bro, kita kasih gambaran secara umum mengenai apa itu ravello secara umum. Gambar diatas adalah gambar sebuah pulau dari suatu titik segi empat ke titik bulat atau sebaliknya. Gambar biru adalah daratan/pulau dan background putih itu diibaratkan sebuah lautan. Jika kita menggunakan jalur darat atau jalur merah maka kita menggunakan kendaraan darat seperti mobil atau motor dll (VM Ware). Dan akan menempuh jarak yang panjang dan lama serta tidak efisien kan?…
Coba kita menggunakan jalur kuning untuk melewati pulau itu.. apakah bisa? tentu bisa… Tetapi kita harus menggunakan media… Apa medianya?
Tentu kapal laut (ravello) solusinya. Jadi kapal laut sebagai media kita untuk menyebrangi lautan ke tujuan yang kita capai. Efeknya waktu yang kita tempuh semakin cepat dan biaya yang dikeluarkan semakin sedikit. Ok kita bedah satu persatu proses kita melewati jalur laut (cloud) ini atau kita sebut jalur cloud.
- Loading dock atau Container Virtualisasi
Proses ini dimana mobil atau kendaraan kita akan tiba dipelabuhan dan kendaraan kita akan dimasukan ke kapal secara otomatis. Dalam hal ini bahasa teknisnya adalah nested (kendaraan dalam kendaraan) dan kita hanya membayar kendaraan yang di bawa oleh kapal laut saja tidak lebih.
2. Tempat Parkir atau Storage (No Modification)
Proses ini dimana kendaraan kita akan diparkirkan didalam kapal dan secara otomatis akan mendapatkan space atau ruang untuk parkir kan? Dan jika kita sudah sampai tujuan kendaraan yang dibawa oleh kapal laut menjamin tidak akan merubah bentuk, rusak ataupun mengalami perubahan fisik.
Nah semua proses diatas dinamakan ravello cloud
Source Vm yang mendukung untuk ravello antara lain: VM Ware, KVM dan Xen. Untuk Support OS yang didukung adalah Windows dan Linux. Untuk Database bisa menggunakan Oracle DB dan Opensource App. Jika sistem sudah menggunakan on-premise maka akan mudah untuk melakukan migrate ke oracle cloud dengan menggunakan ravello. Salah satu kelebihan saat migrasi adalah tidak perlu melakukan setting IP kembali karena semua sudah terkontainer dengan baik.
Big … Data
Sesuai dengan namanya, Big Data didefinisikan sebagai sebuah problem domain di mana teknologi tradisional seperti relational database tidak mampu lagi untuk melayani dan tidak lepas dari teknologi komputasi awan. Definisi Big di sini adalah volume, velositas dan variasi datanya. Peningkatan volum, velositas dan variasi data banyak diakibatkan oleh adopsi internet. Setiap individu memproduksi konten atau paling tidak meninggalkan sidik jari digital yang berpotensial untuk digunakan untuk hal-hal baru; dari audiens targetting, rekomendasi ataupun penggunaan yang lebih tak terduga seperti Google Translate yang menggunakan machine learning di atas Big Data yang Google punya untuk translasi bahasa.
Hadoop (in memory discover indexes)
Apache Hadoop menawarkan fitur MapReduce yang memungkinkan kita melakukan prinsip-prinsip yang disebut di atas. Hadoop banyak dipakai oleh perusahaan web dan Startup yang kita kenal sekarang seperti Yahoo, Facebook, Foursquare dsb.
Begitu pula di sisi enterprise, vendor-vendor solusi enterprise merangkul Hadoop untuk mengatasi masalah Big Data di dalam enterprise. Microsoft (Windows Azure Hadoop), Oracle (Big Data Appliance yang mencakup solusi Hadoop dari Cloudera),ORAAH, SAP (Hana), EMC (GreenPlum Hadoop) adalah beberapa contoh solusi di space ini.
Demikian informasi yang bisa saya share dan semoga bermanfaat….
FYI: Untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai oracle cloud computing atau ingin menggunakan produknya bisa menghubungi javan
