Pikirkan Kembali, Dalam Perdebatan, Kemenangan Apa yang Anda Cari?
Tidak bisa dipungkiri memang, dalam hidup ini pasti kita akan terlibat konflik dengan seseorang. Bahkan meskipun orang tersebut adalah orang terdekat kita. Bisa jadi Suami atau Istri, Teman Kerja, Atasan, Klien, atau Orangtua.
Kemudian kita perlu bicara untuk menyelesaikan konflik tersebut. Dalam pembicaraan itu acapkali salah satu pihak menjadi agresif, ingin terlihat dominan dan lebih menguasai keadaan. Lalu bagaimana sikap kita seharusnya?
Coba Anda pikirkan kembali, dalam perdebatan — atau dalam lain kasus bisa jadi negosiasi, mencari kompromi, atau keperluan lainnya — apa yang sebenarnya Anda cari? Misalkan:
- Apakah Anda ingin memenangkan Argumentasi nya? Menang debat dan merasa sangat bangga akan hal itu?
- Apakah Anda ingin melakukan “serangan balik” ? Karena sudah terlalu lama lawan bicara Anda mendominasi keadaan?
- Apakah Anda ingin terlihat sangat pandai berdialektika dan berkata-kata?
- Apakah Anda ingin mempermalukan lawan bicara Anda di hadapan orang lain?
Empat hal di atas, coba Anda pikirkan kembali. Apakah memang itu yang ingin Anda menangkan? Bisa saja Anda menang, kemudian lawan bicara Anda tertunduk malu. Tapi Anda harus siap menanggung rugi.
Misalkan dalam kasus perselisihan proyek dengan klien Anda. Klien Anda mungkin sangat merepotkan, kemudian Anda mengajak diskusi dengan banyak pihak lainnya. Kemudian pada diskusi tersebut Anda sukses besar menunjukkan semua kesalahan klien Anda dan membuat nya malu. Dan selamat, Anda memang menang, tapi itu tidak akan lama. Karena yang terjadi sebenarnya adalah Anda akan kehilangan satu orang yang bisa memberikan Anda proyek untuk perusahaan Anda. Pada kasus ini, kemenangan yang sebenarnya adalah Anda dapat menyelesaikan permasalahan dengan klien Anda, dan kerja sama Anda dengannya bisa terus berjalan. Meskipun, pada perdebatan itu Anda tidak mendominasi.
Nah, berikut tips menurut Dale Carnegie, dalam bukunya yang berjudul How to Win Friends and Influence People agar Anda semakin jago lagi dalam bersikap saat berbicara dengan orang lain.
- Jadilah benar-benar tertarik pada orang lain.
- Senyum.
- Ingatlah bahwa nama seseorang adalah suara termanis dan terpenting bagi orang itu dalam bahasa apa pun.
- Jadilah pendengar yang baik. …
- Bicaralah dalam hal minat orang lain.
- Buat orang lain merasa penting — dan lakukan dengan tulus.
Tapi ingat ya, enam hal di atas adalah pendekatan dari sisi manusianya. Secara profesional, jika Anda ingin “memenangkan” (kemenangan yang sebenar-benarnya, ya, bukan hanya menang debatnya) perdebatan yang anda alami, Anda harus menyiapkan materi dan argumen yang baik.
=== Terima Kasih ===