Rintik yang Rapuh

canopus (desty)
Jejakeumala
Published in
1 min readOct 31, 2017

Kepada rintik yang tak lagi berisik. Kenapa kau teteskan pada gersang yang bergejolak? Hangus ditelan panas. Kau bungkam jeritan yang tertahan di kerongkongan. Gontai kau di bawah payung mendung. Membawa kabar rindu yang membusung sirna. Sudahkah kau sentuh matahari dalam malammu? Ah, aku lupa, matahari tidaklah hadir dalam gelap memeluk, ia nampak malu menyampaikan terangnya.

Kau tersungkur mencium tanah yang dikekang dingin. Rinai membasahi batin tak bersuara. Redam dalam malam yang hilang asa. Kau kembali berdiri, menengadah pada gelap melambai, lalu duduk tersungkur kaku. Perlahan, gelap mengambil nafas yang diam-diam sesak tiada nyenyak. Lalu kau berdiri setengah sadar hendak menyentuh air membalut suci, dan kembali tersungkur kosong di hadapan Sang Maha.

30 Oktober 2017

--

--

canopus (desty)
Jejakeumala

Menghiasi kata seperti sepotong kue atau makanan kesukaanmu.