Jalan-Jalan Ke Talaga

Wildan Fauzy
Jurnal Online

--

Pagi ini hujan dari semalam,

Pagi ini hujan dari semalam, membuat tidur menjadi lumayan nyenyak, dan membuat bangun pagi, rasanya keajaiban dalam hidup bisa bangun di pagi hari yang penuh dengan kabut, walaupun bangun jam delapan tapi menurut saya itu masih pagi.

Sebab matahari tidak menampakan diri seperti biasanya, sehabis sarapan soto yang dingin, langsung memesan kopi nescafe calengan kepada kakak yang hendak pergi, ngopi sambil udud pagi ini sungguh nikmat.

Tiba-tiba datang gejala alam perut jadi mules, ketika sedang boker ada yang memanggil dari luar, awalnya parno karena di rumah cuma ada saya seorang, kakak dan lain-lain sudah pergi keluar, ada miscall masuk ternyata seorang teman.

Mengajak jalan-jalan ke talaga yang ada di kawasan kuningan, memang setiap weekend dia selalu mengajak pergi ke luar, pada dasarnya saya malas jika harus ke luar rumah, tapi karena jenuh juga akhirnya mengiyakan ajakan itu.

Langsung menuju ke arah majalengka karena cepat sampai ke kuningan, tujuan ke talaga cicerem, perjalanan menumpuh cicerem menghabiskan 45 menit, sampai disana saya hanya mengerutkan dahi, sebab sudah kaya pasar malam, rame sekali, hal hasil hanya nongkrong di warung.

Sedangkan teman saya asik fot-foto, saya sendiri malas melakukan foto-foto, setelah selesai rasanya pengen cepat pulang, es kopi guday friz habis, langsung balik, namun di seperempat perjalanan pulang melihat papan jalan menuju talaga remis.

Tujuan awal ingin pulang namun tidak jadi dan belok ke talaga remis, namun hampir sampai dibingungkan karena ada dua talaga di satu jalur pertama bertemu talaga nilem banyak mobil terparkie disana, sempat ragu namun gas terus ke atas.

Jujur jalur menuju talaga remis kesannya horor gimana gitu, jalanan ditutupi oleh pohon besar dan bongkahan batu besar, sesampai disana keadaan sangat sepi sekali, ini sepertinya pas, karena terlalu ramai bikin pening kepala.

Bisa dikatakan pengunjung dan warung yang buka disana lebih banyak warung daripada pengunjung. memang nampak kurang terurus padahal pas jaman dulu tempat ini sangat terkenal, mungkin kalah saing dengan talaga nilem, entahlah.

Menghabiskan waktu cukup lama di talaga remis, sampai hanya tinggal delapan orang pengunjung yang tersisa, jam sudah menunjukan pukul tiga sore dan kembali pulang ke rumah.

Originally published at https://aidanblog.com on November 21, 2020.

--

--

Wildan Fauzy
Jurnal Online

sometimes read sometimes write, but more often sleep.