Kemampuan Membaca Kehidupan

Faiza Fauziah
Kajian Today
Published in
2 min readOct 13, 2020

Ustad Nuzul Dzikri

.

  • Furqan adalah kemampuan yang ditawarkan saat bertakwa kepada Allah. Orang kalau bisa membedakan mana yang benar salah, mana yang haq dan batil, mana yang bermanfaat dan merusak, maka dia orang yang beruntung dan akan selamat.
  • Setiap hari ada keputusan yang dibuat, kalau salah langkah bisa berantakan, dan solusinya adalah bertakwa kepada Allah.

Bagaimana seorang hamba mendapatkan Al Furqan? Setidaknya ada 3–4 hal yang membuat orang bertaqwa mendapatkan kemampuan Al Furqan:

  1. Dari jalur ilmu yang bermanfaat, dengan Quran dan Sunah.. Artinya orang bertaqwa akan menjalankan perintah Allah. Diantara perintah Allah yang fundamental adalah menuntut ilmu. Kita tahu wahyu pertama yang diturunkan adalah Iqra! suruh belajar. Orang bertaqwa tidak bisa dipisahkan dari menuntut ilmu, dari majelis, dari kitab Riyadhu shalihin.
  2. Tujuan Allah turunkan Al Furqan, agar Nabi memperingati manusia, ini hati-hati, kalau anda lakukan akan rusak. Maka jika ingin punya kemampuan membaca kehidupan, maka harus punya waktu mempelajari Quran dan sunah. Dan kalau kita ingin mengikuti kehidupan, maka semangat untuk mengerti, harusnya lebih dari semangat anak-anak bisa bahasa asing. Kalau kita menguasai Quran, mau bagaimanapun terpakai.
  3. Nama lain Al Quran adalah Al Furqan. Tapi lucunya Quran ditelantarkan.. padahal kemampuan membedakan mana yang baik vs salah, haq vs batil, dengan mempelajari Quran. Yang nabi haramkan, hanya yang buruk-buruk saja.
  4. Misal bagaimana membedakan teman yang baik dan buruk? Inga kembali hadis ciri-ciri orang munafik. Kalau bertemu teman seperti itu hati-hati, untuk membedakan teman yang baik dan buruk.
  5. Kenapa banyak diantara kita punya masalah, karena pake emosi, namun tidak dengan ilmu
  6. Imam Syafii pernah mengeluhkan kepada gurunya: “Aku mengadu kepada Waki’ tentang buruknya hafalanku. Dia menasehatiku agar aku tinggalkan kemaksiatan. Dia pun berkata: ‘Ketahuilah, sesungguhnya ilmu itu cahaya. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan pada orang bermaksiat”.
  7. Makanya para ulama jaga diri banget, semakin kajian semakin menghindari maksiat, agar tidak hilang ilmunya.Karena sekarang banyak yang dia memang punya ilmu secara konten, tapi dia tidak mendapatkan keberkahan dan manfaat dari ilu tersebut. Makanya jaga maksiat.

Robbi adkhilni mud khola sidqiw wa akhrijni mukhroja sidqiw waj’al li mil ladunka sultonannasiira -

Artinya: “Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong.” (Al-Isra’: 80

Mina pertolongan kepada Allah

Perkuat fondasi

Takwa itu APD, kunci rezeki, solusi benteng untuk kepentingan diri.

--

--

Faiza Fauziah
Kajian Today

Writing about environment, islamic lecture and personal reflection. Currently studying about Islam to find personal placidity.