The Meanings of Initial F

Rama Wulan
kakinetik
Published in
4 min readJul 2, 2021

Perpisahan pada perjumpaan, karena ada yang datang dan juga ada yang beranjak pergi setelahnya. Bila waktu datangnya sudah habis, maka sudah waktunya melanjutkan perjalanan kembali. Pergi ke tempat dimana kedatanganya akan disambut kembali dengan hangat. Pulang.

Lambaian tangan laki-laki itu kulihat semakin jauh dari kaca spionku. Senyum manisnya waktu itu semakin mengabur hingga hilang seiring laju sepeda motor yang ku kendarai. Malam yang kembali menjadi dingin tanpa ditemani cerita-ceritanya lagi. Meski bisa dibilang sebuah pertemuan singkat namun ada banyak hal yang diperbincangkan.

Seorang laki-laki yang malam itu hingga kini membuatku penasaran karena banyak hal yang ternyata masih belum aku tahu, dan ternyata memang sulit untuk dicari tau. Mungkin mesin pencarian juga sudah bosan menjadi budak yang seringkali kuminta menelusuri informasi berdasarkan inisial namanya.

Photo by Ashkan Forouzani on Unsplash

Masih terdengar bagaimana gaya bicaranya, masih ingat detail jari jemarinya menyambut salam perkenalan, masih mengingat bagaimana caranya menghisap rokok (yang katanya salah satu daya magisnya adalah untuk menjalin sosialitas dengan banyak orang), masih mengingat dengan jelas detail outfit yang dia kenakan dari ujung rambut hingga kaki. Laki-laki dengan potongan rambut rapi, mengenakan kaus berwarna maroon, jaket merah hitam (sepertinya jaket angkatan), celana krem, kacamata, gelang dan jam tangan, sling bag hitam. Apakah ada yang terlewatkan?

Kalau diceritakan, mungkin kamu juga akan menjadi orang yang menertawakan sebuah kisah yang kuceritakan padamu hari ini, karena ada seorang perempuan yang sedang terobsesi pada laki-laki yang baru ia temui sekali. Ya, hanya sekali. Satu-satunya pertemuan dari mereka yang hingga detik ini masih teringat jelas oleh perempuan itu. Kalo dibilang ada sebuah perasaan yang tumbuh jadi kurang tepat, lebih menjadi obsesi, karena ada yang masih ingin terus dicari tahu sendiri, memperpanjang alasan untuk tidak segera beranjak menempuh perjalanan panjang lagi.

Kalau ditanya, apa yang membuatku tertarik? Tentu akan kujawab banyak hal. Dari alur berpikirnya, cara bicaranya, dari hal-hal yang dia ceritakan, semuanya membuat dirinya terasa begitu hangat dan dekat. Sebagian isi kepala yang ia tumpahkan waktu itu membuat arah perbincangan mengalir saja tanpa canggung. Barangkali bila kamu nanti bertemu degannya, mungkin kamu akan berkata hal yang serupa, bahwa kamu ingin mengenalnya lebih jauh, lebih hangat, ingin menjadi seseorang dengan dia dalam jarak yang sangat dekat.

Inisial F. Nama yang berbulan-bulan bahkan beberapa tahun belakangan ini menjadi bayangan dalam pikiran. Menjadi nama yang terus terulang untuk mencari tahu ada kabar apa darinya, walau sudah tahu hasilnya akan nihil. Semenjak halaman pribadinya sudah lama tidak ada tulisan baru lagi, aku selalu berharap ada hal baru, kabar baru, tentunya berharap kabar yang baik tentangnya. Tulisannya (waktu itu) membuat ingin memahaminya lebih dekat lagi, entah mengapa bahwa dengan membaca kata demi kata akan membuat siapa saja (atau mungkin aku saja) merasa punya teman baru lagi. Sejak tak ada tulisan baru lagi pada halaman pribadinya, seakan teman baru itu menghilang, meski teman itu hanya berwujud tulisan darinya.

Sebenarnya ada banyak makna dibalik nama berinisial F. Nama-nama yang kuciptakan atas dasar imajinasiku sendiri, untuk membuat F menjadi sosok yang nyata. F disini menjadi tokoh dalam sebuah cerita yang dituliskan, karena keenggananku melepas beberapa hal baik yang kuingat tentang F. Apakah hanya ada hal baik diantara kami? tidak tentunya karena tiap mamusia tak pernah alpa dari kesalahan (dan kekalahan) namun karena aku dan F bukan siapa-siapa selain teman, jadi hal-hal tersebut bisa dibilang sebuah toleransi, kalau untuk nanti ya belum tau lagi.

Jadi siapakah F?
F sedang sibuk mengerjakan apa?
Kapan kamu memiliki keberanian untuk sekedar menyapa F?

Lagi-lagi pertahanan diri masih utuh, masih belum terpecahkan oleh keyakinan bahwa aku bisa memulainya lagi, belum ingin memulai lagi untuk mengawali perbincangan ataupun sekedar basa-basi. Segalanya menjadi tampak jauh, tampak rumit, meski sebenarnya segala situasi yang tercipta karena pikiran dan hati yang masih sempit.

Saluran komunikasi sebenarnya juga cukup mudah. Dua nomor telepon genggamnya sudah ada, alamat surat elektronik pun ada. Katakan kurang apa untuk tidak menghubunginya? Kurang keberanian? atau sudah tidak terlalu menginginkan? Entahlah.

Sementara ini belum ada lagi kesempatan lagi untuk bertemu dengan F dan sengaja untuk tidak secara langsung bilang ingin bertemu dengan F. Selain karena belum memiliki alasan khusus untuk menemuinya, juga sudah kubilangkan pada kalian bahwa semua hanya sekedar obsesi atas imajinasi yang kadang masih hilang kendali.

Sebuah obsesi yang secara sadar seringkali tervalidasi bahwa tidak ada apapun yang terjadi diantara kami. Tidak lebih dari sebuah pertemanan dengan sekali pertemuan. Tidak ada pesan semangat tiap pagi, tidak ada pertanyaan tentang bagaimana harimu terjadi, atau sekedar pesan pengingat untuk membagi waktu sibuk dan istirahat dengan benar.

Kubuka lagi catatan kecilku tentang F

Despite F as his initial name, for me F has a lot of meanings:
F could be a flower
F could be a fire
F could befriend
F could be a fan
F could be family
or F could be future

Tapi semua ingatanku yang liar kadangkala mampu membuat pikiran lupa bahwa F juga bisa berubah makna menjadi fantasi, sebuah fairytale yang kuciptakan menjadi duniaku sendiri dan hanya aku yang paham jalan ceritanya. Secara tidak langsung F yang membuatku secara sadar menyelami sebuah dunia yang bernama fiksi. Berteman dengan deretan diksi dikemas dalam bentuk puisi dan kalimat sajak yang tertumpah tanpa permisi.

F insisted me (indirectly) to continue writing fiction, growing up my fantasy into a fairytale.

Setelah ini makna F berubah menjadi apa lagi? Ohh,

F is still my favorite. Fabulous!

--

--

Rama Wulan
kakinetik

I give my dreams a strength called faith, a power called hope, and an energy called spirit.