Rekontruksi HMS ITB: Senarai Kajian Kebencanaan

Reza Prama Arviandi
HMS ITB
Published in
2 min readJan 5, 2019
Sumber: The Week In

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang secara geografis dan letak memiliki banyak potensi bencana. Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng benua atau lempek tektonik yang sangat besar yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Fakta tersebut menyebabkan Indonesia merupakan daerah yang sangat rawan dengan gempa. Selain itu terdapat lebih dari 295 sesar aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, aktivitas subduksi sesar aktif ini yang kerap menjadi penyebab utama bencana gempa bumi. Juga merupakan fakta bahwa Indonesia dilalui jalur vulkanik aktif yang biasa disebut ring of fire yang menambah potensi bencana di Indonesia. Selain bencana gempa tektonik dan gempa vulkanik masih banyak potensi bencana lain di Indonesia seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, dan tsunami, menjadikan Indonesia sebuah negara rawan bencana dengan ratusan juta penduduk yang hidup di dalamnya.

Selain itu sebagian wilayah di Indonesia juga sangat sering terdampak angin puting beliung. Angin puting merupakan salah satu fenomena gerakan angin yang pusarannya dapat mengangkat, melempar, dan menghancurkan benda yang terlewati. Karena berada di daerah khatulistiwa, yang mana arus konveksi udara panas dan dingin terjadi maka frekuensi angin puting beliung sangatlah besar. Persoalan lain, seperti banjir juga belum bias diatasi oleh bangsa Indonesia. Berbagai upaya mulai membudayakan buang sampah pada tempatnya sampai pembangunan reservoir untuk menampung volume air yang mengalir, dirasa masih belum cukup. Bencana dengan frekuensi lumayan tinggi yaitu longsor juga masih menyimpan banyak permasalahan.

Bencana alam merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Sudah sepatutnya kita sebagai seorang Civil Engineer melakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya. Upaya sipil dilakukan sebagai pendesainan dan pelaksana seluruh hasil hulu pengidentifikasian sampai perencanaan kebencanaan. Keseriusan dalam pendesainan dan pelaksaanaan hal tersebut akan menjadikan infrastruktur kebencanaan mampu di minimalisir seluruh dampak yang akan terjadi.

Tujuan

1. Meningkatkan kesadaran anggota HMS terkait kebencanaan di Indonesia.

2. Menemukan celah dan merumuskan rekomendasi bersama.

Lingkup Bahasan

1. Lingkup kajian adalah bencana di Indonesia.

2. Sudut pandang teknik sipil terhadap empat bencana: banjir, longsor, puting beliuang, dan gempa.

3. Penanggulangan: pencegahan, ketika terjadi, dan setelah kejadian.

--

--

Reza Prama Arviandi
HMS ITB
Editor for

An amateur. Inclusive infrastructure. You can reach me at rezaprama.com