Terlahir

Sebuah Fiksi Mini

Sara Fiza
Kata Sara Fiza
1 min readJun 21, 2019

--

Aku terlahir setelah hidup selama 9 bulan di dalam perut ibu. Aku ingin segera melihat wajah ibu. Seharusnya memang aku belum bisa melihat ketika terlahir untuk pertama kali, namun entah ini keajaiban atau tidak, aku dapat melihat wajah ibu dengan jelas ketika aku terlahir dan Ibu menggendongku. Aku melihatnya menangis. Ah ibu, bahagiakah ibu melihatku? Aku juga menangis karena bahagia melihatmu, Bu.

Aku melihat wajahmu kemudian berubah menjadi ketakutan. Keringat membasahi wajahmu, Bu. Tubuhmu juga. Kau berjalan dengan menyeret kakimu. Bu, Ibu masih kesakitan, bukan? Kenapa Ibu memaksakan diri berjalan? Kita mau kemana, Bu?

Jalan semakin lama semakin gelap. Aku mencium bau busuk masuk ke dalam hidungku. Kau menaruhku di atas tumpukan bau busuk itu. Lalu, kau pergi semakin jauh dengan tergopoh-gopoh. Matamu kosong sebelum meninggalkanku. Ibu mau ke mana?

Ibu…

Tangisanku semakin keras.

--

--

Sara Fiza
Kata Sara Fiza

The one who survives and tells the tale. Selain menulis, saya menyuarakan keramaian dalam kepala melalui podcast Urai di bit.ly/podcasturai