Neoliberalisme: Gagasan yang Melahap Dunia

Kata itu telah menjadi senjata retoris, tetapi dengan tepat menamai ideologi yang berkuasa di zaman kita — yang memuliakan logika pasar dan menghilangkan hal-hal yang membuat kita menjadi manusia.

Arif Abdurahman
Kearipan
2 min readOct 18, 2019

--

Musim panas lalu, para peneliti di International Monetary Fund menyelesaikan perdebatan panjang dan sengit tentang “neoliberalisme”: mereka mengakui bahwa itu ada. Tiga ekonom senior di IMF, sebuah organisasi yang tak jelas kegiatannya, menerbitkan sebuah makalah yang menyoal manfaat-manfaat neoliberalisme. Dengan melakukan hal itu, mereka membantu menguburkan gagasan bahwa kata itu tidak lebih dari sekadar jargon politik, atau sebuah istilah tanpa kekuatan analitik. Makalah ini dengan halus menyebut “agenda neoliberal” untuk mendorong deregulasi pada ekonomi di seluruh dunia, untuk memaksa pasar nasional agar terbuka bagi perdagangan dan modal, dan untuk menuntut agar pemerintah mengecilkan dirinya lewat penghematan atau privatisasi. Para penulis mengutip bukti statistik soal penyebaran kebijakan neoliberal sejak tahun 1980, dan korelasinya dengan pertumbuhan yang sekarat, siklus boom-and-bust dan ketidaksetaraan.

Neoliberalisme adalah istilah lama, berasal dari tahun 1930-an, tetapi telah dihidupkan kembali sebagai cara untuk menggambarkan politik kita saat ini — atau lebih tepatnya, jangkauan pemikiran yang dimungkinkan oleh politik kita. Sebagai buntut dari krisis keuangan tahun 2008, itu adalah cara untuk mengambinghitamkan atas bencana yang terjadi, bukan pada partai politik, tetapi pada sebuah pembangunan yang telah menyerahkan otoritasnya ke pasar. Bagi Partai Demokrat di AS dan Partai Buruh di Inggris, konsesi ini digambarkan sebagai pengkhianatan prinsip yang mengerikan. Bill Clinton dan Tony Blair disebut telah meninggalkan komitmen tradisional kiri, terutama pada para pekerja, untuk mendukung elit keuangan global dan kebijakan yang memperkaya diri mereka; dan dengan melakukan itu, telah menyebabkan peningkatan ketidakadilan yang memuakkan.

Baca tulisan lengkapnya di Neoliberalisme Gagasan yang Melahap Dunia.

--

--