Queer Criminology: Love against Stigma and Hate
Assyifa Fadiah Zadeli, Naura Atthira Rayhana Mata
Poster ini kami buat menggunakan teknologi AI untuk membantu kami dalam menggambarkan sebuah rasa kebersamaan dan dukungan terhadap komunitas LGBTQ. Dalam poster ini terdapat beberapa elemen yang digunakan untuk menggambarkan komunitas LGBTQ, yaitu:
1. Pride Flag
Bendera pelangi atau pride flag sudah ada sejak tahun 1978 yang pada awalnya didesain oleh seorang pria gay dan drag queen bernama Gilbert Baker. Baker menggunakan pelangi sebagai warna bendera LGBTQ karena menurutnya pelangi adalah bendera alami pada langit sehingga dia mengambil delapan warna untuk garis-garis dalam pride flag. Delapan warna tersebut adalah; 1) merah muda menyala yang menggambarkan gender, 2) merah yang menggambarkan kehidupan, 3) jingga yang menggambarkan pemulihan, 4) kuning untuk cahaya matahari, 5) hijau untuk alam, 6) turquoise untuk seni, 7) indigo untuk keharmonisan, dan 8) violet untuk rasa semangat. Namun, dikarenakan adanya kesulitan dalam produksi kain berwarna merah muda dan turquoise, akhirnya kedua warna tersebut dihilangkan dan warna indigo digantikan dengan biru. Oleh karena itu, sampai sekarang pride flag memiliki 6 garis warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan violet yang tujuannya mencerminkan keragaman dan kesatuan komunitas LGBTQ.
2. Tulisan “Love is Love”
“Love is Love” adalah salah satu slogan yang sering digunakan oleh komunitas LGBTQ dengan tujuan untuk menekankan bahwa semua bentuk cinta dan kasih sayang adalah sama dan valid serta harus dihargai tanpa memandang siapa orangnya atau bagaimana cara mengekspresikannya. Namun, terdapat beberapa kritik mengenai slogan ini. Salah satu kritik utamanya adalah karena slogan ini terlalu berfokus pada orientasi seksual dalam berhubungan sehingga sering kali kaum transgender dan non-binary terlupakan. Namun, bukan berarti slogan ini tidak dapat digunakan, hanya saja terdapat slogan lain seperti “equality for all” atau “love not hate” yang lebih luas cakupannya agar tidak ada bagian dari komunitas LGBTQ yang terlupakan atau terabaikan.
3. Kumpulan Orang
Orang-orang yang bergandengan tangan dan mengangkat tangan bersama dalam gambar ini melambangkan solidaritas serta persatuan dalam menghadapi perbedaan. Tindakan tersebut mencerminkan semangat kebersamaan, di mana setiap individu, meski memiliki perbedaan latar belakang, identitas, atau orientasi, tetap bersatu dalam dukungan dan saling menghargai. Gambar ini menggambarkan bagaimana keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan, memperlihatkan bahwa persatuan ydapat tercapai ketika semua orang berdiri bersama dalam semangat inklusivitas.
Daftar Pustaka
Bauer, Rebecca. (2023, Juni 26). A Pride Refelction: Rethinking ‘Love is Love’. Pride and Less Prejudice. https://www.prideandlessprejudice.org/blog/a-pride-reflection-rethinking-love-is-love.
Gonzalez, N. (2017, Juni 20). How Did the Rainbow Flag Become a Symbol of LGBTQ Pride?. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/story/how-did-the-rainbow-flag-become-a-symbol-of-lgbt pride.