The Expression
Meutya Maharani Wahyudi, Aliefiya Hasya
Melalui kisah Andy Dufresne, seorang bankir yang dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan istri dan selingkuhannya, film ini menunjukkan bagaimana sistem peradilan pidana dapat merusak individu dan masyarakat.
Kriminologi peacemaking berfokus pada restorasi, dialog, dan penyelesaian konflik secara damai sebagai alternatif dari pendekatan tradisional yang berbasis hukuman. Film ini dengan jelas menunjukkan bagaimana sistem penjara, meskipun dimaksudkan untuk menghukum, justru memperkuat siklus kekerasan dan kejahatan. Shawshank, sebuah penjara yang keras dan penuh kekerasan, menjadi inti dari sistem yang merusak ini. Penjara tidak hanya merampas kebebasan para penghuninya, tetapi juga menghancurkan martabat dan kesempatan mereka untuk rehabilitasi.
Andy, seorang pria yang tidak bersalah, dipaksa untuk beradaptasi dengan realitas penjara yang penuh dengan tindakan semena-mena dari para aparat. Dia mengalami kekerasan, merasakan ketidakadilan, dan menyaksikan korupsi selama ia berada di Penjara Shawshank. Daripada menumpuk rasa kekecewaan dan amarah, Andy memilih untuk mempertahankan harapan dan kebaikannya. Dia menggunakan kecerdasan dan keahliannya untuk membantu para narapidana lain, membangun perpustakaan penjara, dan bahkan membantu kepala sipir, Warden Norton, untuk melakukan pencucian uang.
Tindakan Andy menunjukkan pentingnya empati dan perdamaian dalam proses pemulihan. Dia tidak hanya membangun hubungan yang bermakna dengan teman-temannya di penjara, seperti Red, tetapi juga membantu mereka untuk menemukan harapan dan tujuan baru dalam hidup. Melalui tindakan-tindakannya, Andy menentang kekerasan dan membuat Shawshank menjadi tempat yang berfokus pada penyelesaian konflik secara damai.
The Shawshank Redemption secara implisit juga menggambarkan peran penting reintegrasi sosial dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Setelah melarikan diri dari penjara, Andy tidak melarikan diri ke kehidupan yang bebas kejahatan. Sebaliknya, dia berusaha untuk menebus kesalahan masa lalunya dengan membantu Red untuk mendapatkan kebebasan dan memulai hidup baru. Kebaikan Andy menunjukkan bagaimana pemulihan dapat terjadi melalui dialog, pemahaman, dan upaya bersama untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.
Gambar ini menampilkan kolase wajah dari beberapa tokoh utama di film The Shawshank Redemption. Melalui kriminologi peacemaking, gambar ini memperlihatkan dampak sistem penjara terhadap para narapidana, serta peluang untuk pemulihan dan restorasi. Ekspresi muka para tokoh tampak muram, menggambarkan kekecewaan, penderitaan, dan kehilangan harapan akibat realitas sistem penjara yang kejam. Hal ini menunjukkan bahwa sistem peradilan pidana yang didasarkan pada hukuman dapat merusak jiwa.
Wajah Tommy, seorang narapidana muda yang dihukum mati, mencerminkan ketidakadilan yang terjadi di dalam penjara. Sistem penjara yang korup dan tidak adil merenggut kesempatan kedua bagi mereka yang sebenarnya layak untuk mendapatkannya. Ekspresi Red pun sama, menunjukkan masa lalunya yang kelam dan pencarian makna hidup di balik sel penjara. Wajah Andy, yang terlihat tenang dan penuh harapan, melambangkan keyakinan dalam pemulihan dan restorasi. Andy menunjukkan bahwa meskipun dipenjara, manusia tetap bisa menemukan harapan dan membangun kembali hidupnya. Gambar penjara Shawshank menunjukkan bangunan yang menjulang tinggi dan megah, namun terkesan dingin dan suram. Bangunan ini melambangkan ketidakadilan dan ketidakmanusiawian sistem penjara yang sebenarnya. Gambar di bawah Red menggambarkan sekelompok narapidana berbaris keluar dari penjara, menunjukkan harapan untuk kebebasan dan kesempatan kedua.
Secara keseluruhan, gambar ini secara implisit mengajak kita untuk berdiskusi lebih lanjut tentang pentingnya rehabilitasi dan restorasi dalam sistem peradilan pidana. Kriminologi peacemaking mengajak kita untuk melihat ke dalam hati manusia dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri dan berintegrasi kembali ke masyarakat. Gambar ini juga mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan menemukan kembali arti hidup, terlepas dari masa lalunya.