3 Tipe user dari keahliannya

Alvi Syahrina
Kelas Perancangan Interaksi
3 min readFeb 19, 2020

Dalam merancang sebuah produk digital selalu ditekankan untuk memahami user terlebih dahulu. Siapa user kita? Seperti apa kesehariannya? Apa masalah yang dialaminya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, desainer dapat melakukan berbagai metodologi seperti wawancara, observasi, studi diary, dsb. Semua proses desain, pasti memiliki satu fase atau langkah untuk memahami user. Design thinking dimulai dengan proses “empathize”, user-centered design dimulai dengan “understanding context of use”, goal-directed design dimulai dengan “researching users and the domain”.

Setelah mendapatkan data tentang user, kita bisa mendapatkan gambaran seperti apakah user kita. Kita juga bisa meletakkan user kita dalam spektrum tertentu. Misalkan dari level frekuensi penggunaan pada media sosial, terdapat user yang setiap lima menit membuka media sosial, seolah-olah tidak bisa lepas dari media sosial tersebut. Tetapi ada juga user yang jarang sekali membuka media sosialnya, hanya dibuka kalau ada “mention” dari temannya. Kedua jenis user ini dapat diletakkan pada ujung yang berbeda, jika kita membuat spektrum “frekuensi penggunaan”.

Nah, kita bisa juga membagi user berdasarkan keahliannya*. Setiap tipe user ternyata memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Alan Cooper dalam bukunya, About Face 3, menjelaskan tentang tiga tipe user berdasarkan keahliannya: beginner, intermediate, expert.

Beginner

Ketika user baru pertama kali menggunakan produk, mereka adalah seorang beginner. Semua user pasti akan mengalami fase menjadi user beginner. Tetapi, tidak ada orang yang bertahan menjadi beginner selamanya.

Apa yang dibutuhkan oleh seorang beginner?

Beginner harus dengan mudah memahami konsep dan batasan (scope) sebuah produk. Cooper menjelaskan bahwa user beginner umumnya sangat sensitif dan mudah kehilangan semangat, apabila sebuah produk terlalu sulit dipelajari, atau tidak cocok dengan mental modelnya.

Sebuah produk seringkali menawarkan bantuan seperti onboarding, software tour, tooltips untuk user di level ini. Tetapi bantuan ini akan menjadi penghalang apabila user sudah tidak di level beginner. Dan hampir bisa dipastikan, tidak ada user yang bertahan sebagai seorang beginner selamanya.

Intermediate

Sebagian besar user adalah user di level menengah atau disebut dengan intermediate. Umumnya, user beginner akan cepat berubah menjadi seorang intermediate. Tetapi, tidak semua user di level intermediate akan berubah menjadi user expert.

Apa yang dibutuhkan seorang intermediate?

Intermediate paham bagaimana sistem bekerja, mereka tidak perlu lagi diberikan penjelasan-penjelasan panjang. Namun, intermediates tidak selalu mengingat semua detail yang ada pada sebuah produk. Intermediate membutuhkan kemudahan akses ke menu utama dan tools penting lainnya untuk bisa melakukan tugas yang mereka ingin lakukan.

Expert

Hanya sebagian kecil dari user sebuah produk adalah seorang expert. Seorang expert adalah mereka yang selalu mencari cara yang lebih canggih dibanding orang-orang pada umumnya. Experts tertarik pada shortcut; experts suka mencari tahu cara untuk belajar lebih lanjut; experts senang mencoba-coba; experts adalah orang-orang yang paling bersemangat ketika sebuah fitur baru diluncurkan.

Apa yang dibutuhkan oleh seorang expert?

Expert akan menghargai apabila terdapat suatu fitur baru yang powerful. Seorang expert selalu berpikir lebih dalam tentang respon dari aksi yang dilakukannya. Jika menurut seorang expert respon itu sesuai atau melebihi ekspektasinya, dia akan sangat menghargainya.

Experts juga tipe orang yang suka advokasi, contohnya, mereka dengan sukarela membuat review. Opini seorang expert seringkali bisa memengaruhi user lainnya.

Mendesain untuk siapa?

Setelah kita pahami tiga tipe user berdasar keahliannya, pertanyaannya adalah, untuk user yang mana kita mendesain?

Jumlah user berdasarkan keahliannya (Cooper, 2007)

Jika kita menggambarkan user dengan persebaran populasinya, kita akan mendapatkan sebuah kurva bel, seperti pada distribusi normal lainnya. Dari sisi jumlah, user terbanyak adalah user intermediate, sehingga lebih baik sebuah produk mengoptimalkan desainnya untuk user intermediate. Namun, perlu diingat semua user pasti mengalami fase beginner, dan user expert juga memegang peran penting dalam kesuksesan produk.

Referensi:

  1. Cooper, Alan, Robert Reimann, and David Cronin. About face 3: the essentials of interaction design. John Wiley & Sons, 2007.

*) pembagian berdasarkan keahliannya ini hanya untuk produk digital yang sudah launch untuk beberapa waktu, bukan untuk produk digital yang baru akan launch

--

--