Beragam Lahan Karir untuk Lulusan Psikologi
Nggak hanya dengerin curhatan orang aja, tentunya. He he..
Pilihan karir buat lulusan psikologi gak cuma jadi psikolog kok. Masih banyak hal seru lainnya yang bisa kamu lakukan setelah mengantongi gelar sarjana. Ilmu ini dibutuhkan banget sama perusahaan besar.
Biasanya lulusan psikologi bekerja di bagian sumber daya manusia. Mereka membuat tes untuk mendapat karyawan baru yang tepat, juga menjaga keharmonisan hubungan antar karyawan. Yuk simak tiga cerita dari kakak-kakak lulusan psikologi ini
Andita Anggraeni, Human Capital Officer di PT Paragon Technology and Innovation.
Pernah denger PT Paragon? Perusahaan ini ngeluarin beberapa brand kosmetik yang cukup terkenal seperti Wardah dan Make Over. Hmm buat cewe cewe nih pasti seru ya kalau kerja di sana. Mau masuk Paragon? harus bisa menghadapi tes yang dibuat sama Kak Andita dulu!
Sebagai Human Capital Officer, kak Andita bertugas mengurus rekrutmen karyawan baru. Ia berusaha agar perusahaan mendapat orang yang tepat dengan posisi yang pas.
Lulusan psikologi Unpad ini kerap bekerjasama dengan sekolah atau kampus untuk mengadakan tes rekrutmen. Dalam sebulan, ia bisa keliling di 4 kota berbeda ! Pasti capek ya, tapi justru hal ini bikin Kak Andita senang, serasa jalan-jalan katanya.
“Yang paling seru waktu keliling jawa timur dan bali. Dalam 4 hari harus ke 4 kota dengan perjalanan darat. Saat itu belum ada transportasi online dan aku harus bawa alat tes super banyak.” Tutur Kak Andita yang harus naik bis malam di kota asing, sendirian.
Kak Andita juga mengurus kebutuhan lain terkait sumber daya manusia. Ia berusaha agar hubungan internal antar karyawan terjaga baik.
“Tujuannya biar Employee happy, sejahtera, gak ada konflik, dan banyak personel baru yg bisa bergabung,” jelas Kak Andita. Ia juga harus menjadi pihak netral jika terjadi konflik dalam perusahaan.
“Kita harus memahami manusia dari berbagai macam sudut karena setiap manusia itu unik, gak ada satu orangpun yang sama. Jadi harus saling menghargai dan menghormati perbedaan.” Jelas Kak Andita
Septhi Karlina Utami, Asisten Psikolog di Klinik Psikoneurologi Hang Lekiu
“Dimana pun, tugas seorang psikolog adalah membantu klien untuk menemukan solusi dari permasalahannya” begitulah ujar kak Septhi. Klien yang datang ke psikolog akan diuji, hasilnya didiagnosa, dan psikolog akan memberikan terapi yang tepat.
95% klien di klinik tempat Kak Septhi bekerja adalah anak-anak. Masalah utama mereka umumnya mengenai kesulitan belajar. Ini menjadi tantangan baginya, karena ia harus tahu karakter klien sampai detail.
“Ini luar biasa sih, tantangannya kita harus bisa mengenali karakter anak sampai ke detailnya, seperti apa yang bisa menghentikan tangisanny, yang bisa membuat dia semangat, atau buat remaja, hal apa sih yg lagi hits di mereka,” jelas Kak Septhi. Dengan begitu, Kak Septi dapat memberi treatment yang tepat agar anak mudah belajar.
Menjadi psikolog adalah cita-cita Kak Septhi sejak SMA. Ia kagum dengan sosok psikolog yng sering muncul di tv ataupun cerita. “Dulu belum kebayang apa sih psikolog itu, taunya Cuma dengerin orang curhat, bijak, kece gitu kan ya” tutur Kak Septhi. Setelah masuk jurusan Psikologi ternyata pilihannya makin mantap.
Untuk menjadi seorang psikolog diperlukan studi lanjutan ke jenjang S2. Kak Septhi tanpa ragu meneruskan kuliahnya dengan mengambil konsentrasi klinis anak. Kerjaannya saat ini pun dirasa cocok dengan karir yang ingin ditempuh. Semangat ya Kak Septhi!
Hasna Qanita Millahwati, guru BK di SMA Alfa Centauri
Lulusan psikologi juga bisa balik lagi nongkrong di SMA loh. Yap, menjadi guru Bimbingan Konseling (BK) juga membutuhkan ilmu psikologi, buat ngatasin siswa-siwa yang membandel, hehe..
Kak Hasna saat ini menjadi guru BK di SMA Alfa Centauri Bandung. Ia berusaha membantu siswa yang memiliki hambatan akademik, sosial, maupun pribadi.
“BK diadakan untuk memfasilitasi perkembangan siswa agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Karena, secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian” tutur Kak Hasna.
Dan seperti yang bisa kalian tebak, masalah utama anak SMA adalah seputar akademik dan kedisiplinan. Masalah yang cukup sering ditemui oleh Kak Hasna diantaranya sikap melawan aturan, sikap kurang sopan pada guru, dan siswa yang merasa keteteran dengan tugas. Kalau kalian juga punya masalah serupa, jangan sungkan untuk curhat ke guru BK mu ya.
Dalam kurikulum saat ini, guru BK juga diharuskan masuk dan mengajar di kelas. Kak Hasna selalu membuat capaian berbeda dalam tiap pertemuan, seperti tes daya ingat, game untuk gerak motorik, juga merangsang krativitas dan problem solving tiap individu.
Belajar ilmu psikologi membuat Kak Hasan semakin peka dengan lingkungan sekitar. “Aku belajar mengerti orang lain, sekaligus diri sendiri. Sebelum melihat orang lain seperti apa, biasanya aku liat dulu ke diri akun sendiri. Jadi lebih peka pada fenomena yang terjadi pada orang-orang di sekitar.” Tutur Kak Hasna.
—
Penasaran sama info jurusan Psikologi? Atau penasaran dengan info jurusan lain?