Menabrak Vespa
Celaka, siapa sih orang yang mau celaka ya kan? Kecelakaan pernah kejadian pas lagi nyebarng waktu umur 5 tahunan. Bukannya ditabrak, tapi lebih tepatnya disebut nabrak vespa. Ya, nabrak vespa. Aneh ya? tapi itu kejadiannya.
Pagi itu idul fitri hari kedua. Kita, Keluarga besar nenek dari berencana main ke Water park. Di sana semuanya udah siap, dan kita sama-sama berangkat. Kita berjejer di pinggir jalan, karena waktu itu rencananya kita pergi naik angkutan umum. Karena angkot yang akan kita tumpangi ada di seberang, maka kita sama-sama mesti melintasi jalan untuk sampai di sisi lainnya. Usia aku waktu itu 5 tahun, aku masih belom bisa menyebrang, dan orang yang aku percaya dan terbukti bisa menyebrangkan aku ya mamah. Ketika akan menyebrang, aku coba mencari-cari meraih-raih tangan mamah ternyata sudah memegangi sepupuku. Di kondisi itu aku bingung, mana timing yang tepat untuk menyebrang. Akhirnya, tanpa perhitungan aku maju, dan…… ya, tidak sadarkan diri.
Samar-samar sadar, rasanya kaya ada lampu sorot warna putih yang ada di depan muka. Sambil ngamatin sekeliling, ternyata aku lagi berbaring ga pake baju dan ternyata lampu itu semacam alat rontgen. Di sana aku rasa bingung, setelahnya mataku gelap lagi.
Mata masih nutup, sayup-sayup kedenger suara lonceng dan badan kerasa goyang-goyang. Pelan-pelan dibangunin dari delman, dan udah di depan rumah. Selepas kejadian itu ga ngerasain apa-apa, dan sebetulnya ga ngerasa ada yang berubah. Walaupun gitu yang lain tetep empati dong dan cemas sama keadaan aku waktu itu.
Di hari berikutnya kakak beliin satu paket mobil-mobilan hotwheels gitu, katanya kasian rehannya barangkali bosen. Selain itu ada kunjungan dari temen sama guru tk, mereka jenguk tanya kondisi sekaligus bawa sesuatu buat aku. Di lain hari orang yang bawa vespa itu datang entah minta maaf atau apa, aku gatau soalnya ngobrolnya sama orang tua, orang itu bawa bingkisan yang salah satu yang paling diinget itu susu kemasan kotak.
Belakangan tau pas kejadian itu katanya kepalaku ni kegeleng roda vespa, yang ngerubah bentuk kepala ini yang tadinya bulet jadi agak lonjong. Ya begitulah, cuma yang jadi pemikiran sekarang itu : kenapa aku yang nyebrang sembarangan, tapi orang itu yang mesti tanggung jawab, padahal kan itu kita yang ada di posisi salah, tapiiii ya sudahlah. Alhamdulillahnya kejadian itu ga membekaskan sesuatu sampai saat ini.
