Peran Ayahku, Mengantarkanku pada Pekerjaan yang Tidak Pernah Ku Bayangkan

ndaru patma
Kerjabilitas
Published in
4 min readSep 12, 2017

Indira Acintya Hapsari adalah penyandang disabilitas daksa asli Surakarta, Jawa Tengah. Indira adalah salah satu karyawan Bank Mandiri Call Center Yogyakarta. Tidak mudah bagi Indira untuk mendapatkan pekerjaannya tersebut. Bermula dari dukungan sang ayah yang mempertemukan Indira dengan Kerjabilitas.com di Job Fair Yogyakarta, hingga akhirnya ia bisa mendapatkan pekerjaan impiannya di sebuah bank seperti almarhumah ibunya dulu.

Indira adalah lulusan Fakultas Hukum dari sebuah universitas di Surakarta. Pendidikan tinggi yang dimiliki Indira tidak lantas membuatnya mudah untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari universitas. Indira sempat bekerja di sebuah kantor advokat, namun di sana ia dianggap tidak berkembang dalam pekerjaannya. Setelah 1 tahun, Indira memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Kemudian Indira sempat mengikuti pelatihan kerja di Balai Pelatihan Kerja di Surakarta selama 3 bulan.

Setelah menyelesaikan pelatihan kerja, Indira tetap dengan status penganggurannya. Di masa-masa tidak memiliki pekerjaan tetap, Indira membuat kerajinan tangan hiasan bunga dari kain flannel dan ditawarkan kepada teman-temannya.

Ayah Indira yang menginginkan anaknya bekerja seperti kebanyakan anak yang telah lulus kuliah, selalu mendorong Indira untuk mengikuti Job Fair yang ada di Surakarta. Impian sang ayah adalah Indira bekerja di bank seperti ibunya. Ibu Indira yang memiliki disiplin tinggi adalah seorang karyawan bank, sehingga Ayah Indira berpikir jika seseorang bekerja di Bank, itu akan membuatnya memiliki disiplin yang baik.

Indira mematuhi perintah sang ayah. Setiap ada Job Fair, Indira mengajak temannya yang juga belum mendapatkan pekerjaan untuk datang. Beberapa kali Indira pergi ke Job Fair dengan membawa CV lengkapnya, memasukkannya ke bank-bank yang membuka booth di sana, namun tidak pernah ada hasilnya. Hingga suatu saat Indira merasa sudah lelah untuk mencari kerja di Job Fair. Teman Indira pun sempat berucap kepada Indira, “untuk apa ke Job Fair lagi, buang-buang tenaga, uang terbuang hanya untuk menaruh CV ke bank yang buka booth di sana, toh juga mereka cari kandidat dengan persyaratan yang harus memiliki tubuh proporsional”.

Setelah Indira mendengar apa yang diucapkan temannya itu, ia mulai enggan mengunjungi Job Fair. Hingga pada suatu hari, sang ayah melihat jika akan ada Job Fair di Yogyakarta. Sang ayah memaksa Indira untuk datang di Job Fair tersebut. Namun Indira sudah lelah, ia merasa tidak akan berhasil, sama dengan Job Fair sebelum-sebelumnya. Indira sempat berdebat dengan sang ayah, bahwa ia lebih memilih untuk berwirausaha saja. Indira berpikir jika memang sudah nasibnya untuk berwirausaha. Namun sang ayah yang selalu memberikan dukungan terus meyakinkan Indira supaya datang ke Job Fair di Yogyakarta.

Dengan sedikit terpaksa, akhirnya Indira berangkat dengan diantar sang ayah menuju ke kota gudeg dengan kereta api dari Surakarta.

Tidak disangka, Job Fair yang dikunjungi Indira dan sang ayah adalah Job Fair Inklusi di mana Kerjabilitas menjadi salah satu pesertanya. Sang ayah yang melihat booth Kerjabilitas langsung mengarahkan Indira untuk menemui Tim Kerjabilitas yang saat itu berada di booth. Segera, Indira dibantu Tim Kerjabilitas untuk membuat akun di Kerjabilitas.com. Indira juga sempat bercerita pada Tim Kerjabilitas jika ia berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Saat itu di Kerjabilitas.com sedang terdapat lowongan dari Bank Mandiri Call Center Yogyakarta. Tim Kerjabilitas menyarankan kepada Indira yang telah selesai mendaftar dan melengkapi profil akun Kerjabilitas-nya untuk melakukan kirim lamaran di lowongan tersebut, namun Indira masih enggan untuk mengirim lamaran karena ia berpikir kenapa harus bank lagi. Hingga 2 hari berselang, karena teringat dengan perjuangan sang ayah yang selalu menyemangatinya, Indira pun mengirim lamaran ke Bank Mandiri melalui akunnya di Kerjabilitas.com.

Beberapa bulan berlalu, Indira mendapat permintaan dari pihak Bank Mandiri untuk menceritakan kondisi disabilitasnya. Saat mendapat informasi tersebut, Indira belum berani untuk bercerita pada sang ayah karena takut sang Ayah terlalu berharap hasil positif dari lamarannya ke Bank Mandiri.

Selang beberapa bulan kemudian, Indira kembali mendapatkan informasi yang isinya ia diminta untuk menghadiri wawancara untuk lowongan dari Bank Mandiri tersebut. Saat itulah ia baru bercerita pada sang ayah jika ia harus ke Yogyakarta untuk melakukan wawancara. Indira menceritakan jika raut sang ayah sangat gembira dan bersemangat untuk segera mengantarnya pergi ke Yogyakarta. Saat wawancara, ada 11 orang penyandang disabilitas yang juga diwawancarai sepertinya. Hal itu membuat Indira tidak terlalu yakin akan diterima sehingga ia selalu mewanti-wanti sang ayah agar jangan terlalu berharap.

Setelah melewati proses wawancara, Indira dipanggil lagi untuk psikotes. Hingga akhirnya, Indira mendapat informasi melalui email jika ia diterima sebagai karyawan Bank Mandiri Yogyakarta sebagai Call Center.

Kemudian Indira dan 9 penyandang disabilitas lainnya diundang ke Jakarta untuk diberikan sedikit motivasi sebagai tenaga kerja penyandang disabilitas yang akan ditempatkan di Bank Mandiri Yogyakarta. Mereka bahkan disambut langsung oleh Menteri BUMN. Saat Indira dipersilakan maju ke atas panggung untuk secara simbolis disahkan sebagai karyawan Bank Mandiri, ia sempat meneteskan air mata, teringat akan ibunya yang telah meninggal dunia. Sang ibu adalah seorang karyawan bank.

Menurut Indira, bekerjalah dengan senang hati, karena jika bekerja hanya karena terpaksa, semua akan berjalan sulit. Indira juga selalu berpesan kepada teman-teman penyandang disabilitas untuk terus semangat. 1 kata yang penuh makna; semangat!

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Indira membuktikan dengan kerja kerasnya ia berhasil mencapai apa yang ia tidak bayangkan sebelumnya. Dukungan dari keluarga atau orang-orang terdekat juga sangat dibutuhkan oleh setiap orang yang sedang dalam proses mengejar impiannya.

***

--

--