CO2 Meningkat, Dampak Ocean Acidification Semakin Menyeramkan!
Ocean Acidification — Tiap harinya kadar konsentrasi CO2 di atmosfer semakin meningkat. Hal tersebut terjadi terutama karena adanya pembakaran batu bara, minyak dan gas emisi transportasi, efek rumah kaca, pembangkit listrik, dan kegiatan industri lainnya. Walaupun jumlah CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia memang lebih kecil dibandingkan dengan yang dilepaskan secara alami melalui proses biologi dan geologi, Kamu perlu tahu bahwa ternyata emisi CO2 dari aktivitas manusia ini cukup besar sehingga hutan, padang rumput, dan komunitas tumbuhan air tidak dapat menyerap semuanya, dan setiap tahun jumlahnya di atmosfer terus meningkat.
Fenomena meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer ini jugalah yang menyebabkan air laut bertambah asam atau yang biasa Kita sebut sebagai ocean acidification. Pada akhirnya, itu menyebabkan banyak hal yang merugikan segala aspek kehidupan untuk seluruh makhluk hidup di bumi. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai apa itu ocean acidification dan dampaknya yang nyata sudah dirasakan, simak ulasannya berikut ini.
Apa Sih Ocean Acidification Itu?
Lautan Kita ini menyerap sekitar seperempat karbon dioksida yang diproduksi oleh manusia dari segala aktivitasnya setiap tahun dan karena proses penyerapan itulah mengubah kandungan kimia dasar air laut sehingga pH permukaan air laut menjadi lebih asam. Jadi, dapat dikatakan bahwa ocean acidification atau pengasaman laut adalah istilah yang diberikan untuk proses perubahan kimiawi di lautan sebagai akibat dari emisi karbon dioksida.
Reaksi Kimia Pengasaman Laut
Proses perubahan kimiawi pengasaman laut dapat digambarkan melalui persamaan reaksi kimia berikut ini.
Dimulai dari penyerapan karbon dioksida dari atmosfer oleh air laut yang menghasilkan senyawa asam karbonat
CO2 + H2O → H2CO3
Lalu seperti semua senyawa asam, kemudian asam karbonat ini melepaskan ion Hidrogen dan membentuk ion bikarbonat.
H2CO3 → H +HCO3
Keasaman air laut ditentukan oleh konsentrasi ion hidrogen. Oleh karena itu, peningkatan ion hidrogen dari penyerapan karbon dioksida menurunkan pH laut dan meningkatkan keasamannya.
Dampak Ocean Acidification
Dampak Ekologi
Biota laut yang paling merasakan dampak buruk dari ocean acidification ini adalah mereka yang memiliki cangkang atau kerangka tubuh yang terbentuk dari kalsium karbonat, seperti moluska, kepiting, dan karang. Air laut yang asam membuat mereka lebih sulit untuk menumbuhkan cangkang, sehingga banyak dari mereka akan kesulitan bertahan hidup saat lautan Kita berubah. Tak hanya itu saja, spesies laut tersebut juga akan mengalami terganggunya banyak proses fisiologis seperti reproduksi dan nutrisi, serta perubahan perilaku.
Dampak Pada Manusia
Benarkah pengasaman laut buruk bagi manusia? Tentu saja benar. Masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada penangkapan ikan akan sangat berdampak. Selain itu, peningkatan ocean acidification membahayakan pertumbuhan dan struktur terumbu karang sehingga mengurangi kemampuannya sebagai pemecah ombak alami untuk melindungi pantai. Hal lain yang perlu Kamu ketahui bahwa ada 500 juta orang di seluruh dunia yang bergantung pada terumbu karang untuk perlindungan garis pantai, makanan dan pendapatan.
Dampak Sosial-Ekonomi
Tahukah Kamu jika apa yang diberikan laut untuk Kita sangatlah besar terutama keuntungan yang diberikan oleh ekosistem terumbu karang. Hal ini dikemukakan pada data dari Cesar et al., 2003 mengenai potensi keuntungan bersih per tahun dalam miliar US$ yang didapatkan dari coral reef dunia, dengan urutan: pendapatan dari pariwisata, perlindungan pantai, produksi makanan untuk penduduk lokal (ekspor perikanan) dan keanekaragaman hayati. Untuk lebih lengkapnya Kamu bisa melihat tabel dibawah ini.
Lalu bagaimana ocean acidification kini mempengaruhi potensi sosial-ekonomi tersebut? Pengasaman laut ini mempengaruhi perkembangan larva ikan komersial dan kerang tertentu, sehingga sektor perikanan mungkin mengalami penurunan karena tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Serta yang paling menakutkan adalah kerusakan terumbu karang, mengapa? Karena tanpa terumbu karang tak ada lagi yang menjadi pelindung alami pantai, tanpa terumbu karang juga akan mengurangi biodiversity karang dan meningkatnya tutupan alga. Jika terumbu karang rusak juga akan mengurangi pemasukan regional daerah dari aktivitas turis dan pariwisata.
Demikianlah ulasan mengenai dampak-dampak yang diakibatkan oleh ocean acidification atau pengasaman laut. Solusi dan cara yang bisa Kamu lakukan untuk mengatasi fenomena pengasaman laut sebagai individu adalah mulai mengurangi jejak karbon (carbon footprint) dengan berhemat energi dan menggunakan transportasi ramah lingkungan atau beralih menggunakan transportasi umum.
Semoga bermanfaat, Jalesveva Jayamahe!
