Berkenalan dengan Metaverse, dunia maya yang sesungguhnya?

Dinar Ayu Rahmawati
kodingworks
Published in
3 min readFeb 7, 2022

Baru-baru ini bos Facebook, salah satu media sosial paling terkenal sejagat raya, yaitu Mark Zuckerberg mengangkat dan memperkenalkan istilah metaverse kepada dunia. Zuckerberg mengubah nama perusahaannya menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Secara resmi pula Facebook berganti nama menjadi Meta.

Ia ingin menciptakan dunia virtual metaverse dengan menggabungkan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality. Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang dapat menciptakan simulasi yang mirip dengan dunia nyata, sedangkan Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda virtual dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam suatu lingkungan nyata kemudian memproyeksikan benda-benda tersebut secara realitas dan dalam waktu nyata.

Mungkin beberapa dari kita masih asing dengan istilah metaverse, atau bahkan baru pertama kali mendengarnya. Apasih sebenarnya metaverse? Istilah metaverse pertama kali ditulis oleh Neal Stephenson di novelnya “Snow Crash” pada tahun 1992. Metaverse sendiri merupakan konsep dunia virtual tiga dimensi (3D) yang dihuni oleh avatar orang sungguhan. Melalui metaverse, orang-orang dapat bertemu, bekerja, bermain dengan headset VR, kacamata AR dan perangkat lainnya. Metaverse ini adalah dunia virtual yang dapat dimasuki, bukan hanya melalui layar. Secara singkat, Facebook menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual dimana seseorang dapat membuat dan menjelajah bersama pengguna internet lainnya yang tidak berada di ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.

Perkembangan metaverse memungkinkan seseorang untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat dan melihat karya seni atau membeli pakaian digital. Bahkan tanggal 24 Maret mendatang, Decentraland akan menggelar Metaverse Fashion Week (MVFW). Decentraland merupakan platform metaverse yang berdiri pada teknologi yang sama dengan perkembangan teknologi mata uang kripto Etherium. MVFW dari Decentraland ini digadang-gadang akan memberikan terobosan baru tentang penerapan teknologi metaverse di dunia fashion. Selain fashion show, pada acara MVFW ini juga akan diadakan beragam acara virtual lainnya seperti sesi live music di pesta-pesta after-party acara ini. Pagelaran fashion virtual ini juga memungkinkan konsumen membeli pakaian dan aksesoris untuk avatar online mereka langsung dari virtual runaway-nya.

Saat ini tidak hanya Facebook yang mengembangkan metaverse. Perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Microsoft dan pembuat chip Nvidia telah membicarakan metaverse. Dilansir dari CNBC Indonesia, Richard Keris, wakil presiden Omniverse Nvidia mengatakan bahwa ada banyak perusahaan yang membangun dunia dan lingkungan di metaverse, sama seperti banyak perusahaan yang melakukan sesuatu di World Wide Web. Ia menambahkan bawa metaverse sangat penting untuk diperluas sehingga pengguna bisa berteleportasi ke dunia yang berbeda baik dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Mark Zuckerberg juga memberi pernyataan melalui wawancara dengan The Verge bahwa metaverse adalah “internet yang akan diwujudkan”, yang pada dasarnya adalah versi internet yang ditingkatkan.

Metaverse dianggap sebagai sebuah langkah awal yang memberi kesempatan untuk menciptakan dunia digital yang lebih komprehensif dan inklusif. Jadi, sudah siapkah kamu menghadapi perkembangan teknologi dunia virtual metaverse?

Source:

Mengenal Apa Itu Metaverse dan Bagaimana Cara Kerjanya. Diambil dari www.cnbcindonesia.com

Mengenal Apa Itu Metaverse dan Seperti Apa Cara Kerjanya? Diambil dari lifestyle.kontan.co.id

Menilik Metaverse Fashion Week Perdana yang Akan Digelar oleh Decentraland. Diambil dari www.dewimagazine.com

Photo by fauxels from Pexels

--

--