Classic RTS: Ketika Penggemar Setia dan Nostalgia Menjadi Kekuatan Utama

Christino Malaysianto
Kolektif Gamedev
Published in
4 min readMay 30, 2024

Pernah mengalami masa-masa di warnet tapi bukan untuk berselancar internet (bareng lumba2 billing warnet), tapi berkalang keyboard-mouse dan monitor main game LAN rame2? Lampu temaram 24 jam warnet game udah jadi makanan sehari2. Uang jajan pun bisa sampai habis banyak untuk main game di warnet ini.

Salah satu genre game yang sering dimainkan bersama temen2 adalah Real Time Strategi (RTS). Game2 seperti Warcraft III, Command Conquer : Generals, Red Alert 2, Battle Realms.

Susun building untuk generate monetary, dan manajemen unit2nya untuk membangun wave untuk war, menjadi ciri khas RTS jaman2 tahun 2000-an awal. Kini genre ini dikenal sebagai Classic-RTS.

Redupnya genre classic RTS dimulai dari (entah apes atau lucky) mod dari Warcraft III bernama DoTA. DoTA ini mengenalkan simplifikasi dari RTS yang kental dengan manajemen makro-mikro, dengan hanya cukup mengontrol satu karakter, berfokus upgrade karakter sampai level tertinggi. It’s a good game, mechanically. Player juga sekarang dimanja dengan teknologi dg munculnya Smartphone. Player sekarang cukup bermain dg gadget portable, tanpa membutuhkan komputer PC, keyboard dan mouse.

Tentu ada beberapa judul classic RTS yang masih bertahan dimainkan oleh gamer, baik secara profesional e-sport, sampai sekarang, seperti judul Starcraft II dan Warhammer 40k: Dawn of War. Juga regular player seperti series Company of Heroes

Mengapa saya membahas genre yang (katanya) udah sekarat dan ketinggalan jaman? Mekanik ini lebih nyaman dipakai dengan PC yg lengkap dengan keyboard dan mouse. Sedangkan game2 multiplayer baru sering mengedepankan permainan dg joystick controller dan minim manajemen mikro-mikro.

Jawabannya adalah : hardcore fans-nya yang cukup tinggi. Entah karena alasan nostalgia atau karena mutual friend dengan kegemaran yang sama akan Classic RTS, hal itu terbukti dari ‘kerinduan’ fans dalam membayar bakal game2 RTS yang muncul di platform pendanaan (crowdfunding) macam Kickstarter, Indiegogo dan Gamefound

Beberapa contoh di atas ini, hanya sebagian kecil dari hasil pencarian “RTS” di kategori Video Game di Kickstarter. Masih ada beberapa bakal game RTS yang funded lebih dari 100%.

Di luar permasalahan game ini bisa terwujudkan atau tidak, hal ini membuktikan adanya ‘segelintir’ fans (entah veteran atau baru) yang masih menggemari genre classic RTS. Mungkin secara jumlah pemain masih kalah dibandingkan jumlah fans genre lain seperti action shooter dan MOBA. Tapi pemain genre classic RTS bisa dibilang hardcore fans. Mereka punya solidaritas antar pemain yang bisa dibilang sulit dipisahkan. Terbukti dari salah satu server ilegal seperti GameRanger menunjukkan masih banyaknya open room (200++) di genre Strategy. Dan mayoritas berupa game RTS

Apa sih yang menggerakkan ke-hardcore-an mereka? Ada banyak faktor selain nostalgia pemain. Tiap battle walaupun map yang sama, memiliki experience yang berbeda-beda. Manajemen mikro RTS dengan menyeimbangkan monetary dan battle, adalah gerakan wave yg wajib bisa dikuasai player. Hampir sama dg experience di MOBA, namun jika player memenangkan battle dengan manajemen mikro dan makro, serta bisa memilih timing yang pas untuk maju ataupun mundur. Akan memunculkan kepuasan yang sulit untuk digambarkan. Jika kalah pun akan muncul rasa penasaran mencoba terus untuk menang.

Pride is essence of this game

Bagaimana gamedev indie manjawab ‘tantangan’ ini?
Story berkaitan dengan classic RTS akan berlanjut di lain kesempatan.
Thankies!

--

--

Christino Malaysianto
Kolektif Gamedev

Recent Game 3D Artist, Game Hobbyist and Analyst, Now a Video Editor