Tutorial Laravel — Introduction & Installation

Pengenalan serta Instalasi Laravel di Windos atau Mac OS

Hilman Maulana Anhar
Komunitas Android  CCIT-FTUI
7 min readAug 8, 2019

--

src: https://www.valuecoders.com/blog/technology-and-apps/laravel-best-php-framework-2017/

Assalamualaikum wr. wb.

Halo, gua Hilman Maulana Anhar sebagai staff Komandro CCIT-FTUI. Kali ini gua mau berbagi insight yang baru kepada kalian yaitu mengenai Laravel. Sebelum gua jelasin cara install nya, gua mau kalian paham dulu nih apa itu Laravel?

Laravel adalah salah satu framework PHP terpopuler yang dikembangkan oleh Taylor Otwell. Sebagai sebuah framework PHP, Laravel hadir sebagai platform web development yang bersifat open source. Yang menarik dari Laravel adalah sintaksnya yang ekspresif dan elegan yang dirancang khusus untuk memudahkan dan mempercepat proses web development.

Sampai pada saat tutorial ini dibuat, pengembangan laravel sudah mencapai versi 5.8.17. Tapi tenang aja, jika pada saat kalian membaca tutorial ini versi laravel kalian sudah lewat dari versi 5.8.17, kalian masih bisa mengikuti tutorial ini kok. Karena perbedaan dari versi pengembangan laravel tidak akan jauh berbeda dari setiap versi rilis nya.

Sebelum kalian install Laravel, pastikan sudah menginstall XAMPP dan Composer dengan baik. Dan pastikan juga koneksi internet kalian terhubung.

Bagi yang bingung atau belom tau apa itu composer, Composer adalah dependency manager pada PHP. dependency sendiri jika diartikan ke dalam bahasa indonesia artinya adalah ketergantungan. ketergantungan yang dimaksudkan misalnya project PHP yang kita kerjakan memerlukan beberapa library dari luar. Jadi penjelasan mudahnya dengan composer kita bisa menghubungkan project aplikasi kita dengan library dari luar. library dari luar mana? Ya, library atau package dari packagist.org.

Packagist.org merupakan situs yang menyimpan banyak sekali library PHP yang bisa kita gunakan dengan cara menghubungkannya atau mengambilnya menggunakan composer.

Untuk installasi nya cukup mudah dan ga ribet, silahkan buka link https://getcomposer.org/doc/00-intro.md untuk mendownload composer. klik pada menu ”Instalation — Windows -> Using the installer“.

Halaman download composer

Setelah selesai download, silahkan kalian buka installernya untuk mulai menginstall composer seperti cara menginstall aplikasi pada pada umumnya.

Installer composer

Abaikan centang “Developer Mode”, klik next saja sampai selesai.

Jika sudah selesai instalasi maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Selesai installasi

Setelah selesai menginstall composer, sekarang coba buka command promt (cmd) dan ketikkan composer.

Tanda jika installasi composer telah sukses

Jika muncul seperti tampilan diatas, maka tandanya installasi composer telah berhasil dengan baik.

Oke langsung saja kebagian cara install Laravel nya.

Pertama, buka terminal jika kalian menggunakan Mac OS atau command prompt (cmd) jika kalian menggunakan Windows. Setelah kalian membuka terminal atau command prompt, selanjutnya kita akan memulai instalasi dengan mulai mendownload Laravel menggunakan composer.

Kita masuk dulu ke direktori dimana letak project Laravel nya ingin kita buat, dalam contoh ini kita akan membuat dalam folder htdocs. Jadi silahkan masuk ke direktori htdocs sesuai dimana lokasinya masing-masing.

Jika teman-teman menggunakan XAMPP, maka ketik:

Windows

MacOS

Kemudian ketikkan perintah berikut untuk menginstall laravel

Jika teman-teman ingin menginstall versi laravel sesuai keinginan teman-teman maka silahkan lakukan perintah dibawah ini.

Contohnya adalah:

Installasi pada Windows

dan tekan enter.

  • create-project : Perintah untuk membuat project baru
  • –prefer-dist : Untuk memerintahkan download versi Laravel yang direkomendasikan atau versi yang stabil (terbaru).
  • laravel_practice : Nama project laravel yang ingin kita buat

Pada contoh kali ini kita akan membuat project Laravel dengan nama “laravel_practice”. Silahkan kalian sesuaikan apa nama project yang ingin dibuat berdasarkan kemauan kalian.

Dan proses downloadnya akan memakan waktu, tergantung koneksi internet yang kalian miliki.

Setelah selesai, maka tampilannya akan seperti berikut.

Tampilan setelah sukses install Laravel

Sekarang kita sudah punya folder project “laravel_practice” dalam folder htdocs. Lalu kita masuk ke folder project kita, yaitu “laravel_practice”. Jadi ketik lagi perintah berikut pada terminal/command prompt nya.

dan ketik lagi

Perhatikan gambar di atas, pada saat kita mengetikkan php artisan serve dan tekan enter maka project “laravel_practice” akan dijalankan pada http://127.0.0.1:8000 yang arti nya server development Laravel sudah di buat dan project kita sudah bisa kita akses pada localhost dengan menggunakan port 8000.

Terminal/cmd nya jangan di stop dulu. Sekarang silahkan buka web browser kalian dan buka alamat berikut:

localhost:8000 atau 127.0.0.1:8000

Jika kalian melihat tampilan halaman Laravel seperti berikut, maka tandanya installasi Laravel telah berhasil dan sudah siap digunakan.

Tampilan halaman Laravel

Nah sebelum benar-benar menggunakan Laravel , kita harus memahami betul apa aja sih kegunaan dan fungsi dari masing — masing foldernya.

Struktur folder Laravel

app/Http/Controllers

Seperti biasanya framework PHP yang berbasis MVC (Model, View, Controller), di folder inilah nantinya seluruh controller ditempatkan. Di dalam folder Controllers ini sendiri kita juga bisa bikin sub-folder untuk membuat controller sesuai dengan kebutuhan.

app/Http/Controllers/Auth

Folder Auth ini bawaan dari Laravel. Ketika kita membuat sistem authentifikasi milik laravel, nanti nya controller yang dipakai terletak di folder ini.

app/Http/Middleware

Middleware bisa dikatakan sebagai jembatan yang menghubungkan antara request yang masuk dengan controller. Jadi request tidak langsung menuju ke controller, akan tetapi akan di filter dulu di Middleware. Contoh singkat nya, Untuk mengakses Post Controller diharuskan user untuk login ke sistem terlebih dahulu, jika user belum terauthentifikasi, maka halaman akan di redirect ke halaman lain / home. Biasanya middleware ini dijadikan gerbang untuk mengakses controller utama, jadi user harus login terlebih dahulu untuk bisa menggunakan fitur khusus di web (backend).

config

Folder ini berisi konfigurasi dari sistem core Laravel maupun package tambahan. Misalnya file app.php yang akan sering di akses untuk mendaftarkan package tambahan di laravel.

database/factories

Namanya aja pabrik, jadi model factories ini berfungsi sebagai pembuatan data dummy (fake). Biasa nya digunakan ketika dalam masa pengembangan aplikasi yang membutuhkan data dummy.

database/migrations

Biasanya kita kalo bikin table kan langsung pake terminal / command, terkadang juga bikinnya via SQL Client. Nah kalo di Laravel sendiri ada fitur migrations yang berfungsi untuk bikin table table di database.

database/seeds

sub folder ini berisi file database seeder. Biasanya digunakan untuk mengisi data awal di dalam database. Misalnya mendaftarkan user admin didalam table, agar user bisa langsung memakai aplikasi (kalau sudah production).

public/js dan public/css

Setiap web aplikasi pasti membutuhkan javascript dan css. Nah di folder inilah nantinya berbagai file js dan css ditempatkan. Selain file js dan css, temen temen juga bisa nyimpen berbagai gambar di sub folder ini.

resource/assets

Jika kita menggunakan Laravel Mix, kumpulan file yang perlu di compile menjadi satu harus di letakkan di folder ini. Jadi nanti semua file yang ada di sub folder ini akan di compile oleh Laravel Mix yang kemudian akan di letakkan di folder public ketika selesai di kompilasi. Bagi pengguna VueJS, folder ini akan sering diakses untuk menempatkan file component (.vue)

resource/views

Nah ini dia salah satu anggota MVC, yup dia adalah View. Semua file yang berhubungan dengan view (blade.php) akan di tempatkan di folder ini.

routes

Folder ini berisi file routing, yang mana route itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah jalur yang meneruskan request ke controller yang dituju. Selain itu, untuk membuat API routes juga diletakkan disini.

storage

File ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dari proses yang terjadi di Laravel. Contohnya untuk menempatkan file backup Laravel, bisa juga sebagai tempat backup database, sebagai tempat menyimpan file logs error di Laravel dan yang terakhir berfungsi sebagai tempat index yang berasal dari bentukan Laravel Scout.

tests

Di folder ini tersimpan data data yang diperlukan untuk unit testing. Laravel sudah mem-bundle package nya dengan PHPUnit yang memudahkan para developer untuk mengembangkan aplikasi berbasis automated testing maupun TDD (Test-Driven Development).

vendor

Folder ini berisi seluruh file file composer package untuk mendukung development web di Laravel.

Kesimpulan

  • Pastikan kalian sudah install composer, xampp, dan juga terhubung koneksi internet.
  • Masuk ke direktori dimana kalian ingin menginstall Laravelnya (Masuk ke htdocs melalui terminal/command prompt).
  • Download Laravel menggunakan composer, gunakan perintah:
  • Jalankan project dengan perintah:

Sekian untuk perkenalan dan tutorial installasi laravel pada kali ini dan mohon maaf jika penjelasan gua kurang bisa dipahami, semoga sukses mengikuti tutorial dan ilmu nya bertambah.

Happy Codding ^_^

--

--