Apa Kabar?

Kiat membuka topik selain bertanya kabar.

Devito Putra
Komunitas Blogger M
3 min readSep 3, 2024

--

Photo by Alejandro Escamilla on Unsplash

“Apa kabar?”

“Baik.”

Mengapa kita selalu memulai percakapan dengan bertanya kabar ya? Padahal, ketika orang tersebut ada di depan kita dengan raga yang kuat, jiwa yang sehat, dan senyum yang sumringah dapat diambil kesimpulan bahwa kabarnya baik.

Jika tidak baik pun, ia tidak akan bilang secara lantang kepada kita. Lantas mengapa harus selalu bertanya kabar ketika ketika bertemu teman, kerabat, atau kolega yang telah lama tidak kita temui? Basa-basi bertanya kabar rasanya sudah terlalu basi. Coba kita ulas beberapa pertanyaan yang mungkin dapat menjadi referensi bagi seseorang sebagai pertanyaan awal untuk memulai percakapan.

“Gimana perjalanan tadi? Lancar?”

Menurut saya, ini terdengar lebih nyaman. Kalau yang ditanya seorang bapak-bapak yang berkendara menggunakan roda empat, ia akan mengeluhkan padatnya jalanan. Kalau ditanya kepada orang yang menggunakan transportasi umum, ia akan mengeluhkan sesaknya berada dalam moda transportasi itu.

Orang tersebut akan membuka perasaannya ketika bicara masalah jalan yang dilewati. Ketika menghadapi kemacetan pasti ia akan mengeluh, dari situ kita bisa memvalidasi perasaannya dan melakukan pendekatan. Mungkin saja kita juga kebetulan memakai moda transportasi yang sama, melewati jalan yang sama, dan melihat kejadian yang sama di jalan. Bisa saja kita giring topik pada pembangunan yang memakan jalan atau bahkan sifat-sifat pengendara yang tidak punya rasa sabar.

“Suka makanan itu?”

Pertanyaan tersebut dapat kita lontarkan ketika kita melihat orang yang diajak bicara sedang makan, minum, atau melakukan aktivitas yang ia suka. Orang lain jelas akan lebih suka jika membahas apa yang ia suka. Pertanyaan tersebut dapat membuat orang lain merasa nyaman dengan obrolan yang sedang dilakukan.

“Jamnya bagus, Casio ya?”

Pujian juga menarik jika dilakukan untuk membuka percakapan, saya suka dipuji, begitu juga dengan orang lain. Memperhatikan detail kecil tanpa terlihat berlebihan dapat membuat orang lain merasa diperhatikan. Puji penampilan orang yang kita temui, tanya beli di mana, dan sebagainya. Orang itu akan merasa senang karena apa yang ia gunakan hari ini ketika ia berusaha terlihat rapih mendapatkan pujian yang baik dari lawan bicara.

Jangan takut untuk memulai bercerita duluan, mulai percakapan dengan cerita yang menarik. Misal, kamu ajak seseorang bertemu di salah satu kedai kopi, kalau kamu punya alasan mengapa bertemu di tempat kopi itu cerita saja. Buat lawan bicara merasa spesial sehingga kamu mesti ajak bertemu di tempat itu. Ceritakan mengapa kamu memilih tempat itu, rekomendasikan menu paling enak menurut mu, begitulah cara membuat lawan bicara merasa senang.

Basa-basi menjadi skill yang harus dimiliki seseorang, tentu saja ini bukan skill yang dapat dipelajari di sekolah. Perlu latihan dengan bertemu bermacam insan dengan pribadi yang sangat beragam, meski cenderung mengalir, ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi pembuka untuk menciptakan impresi yang baik kepada lawan bicara.

Tulisan ini sepenuhnya opini yang didasari pengalaman saya, saya menyadari pentingnya basa basi ketika menjadi bagian dari divisi sponsorship untuk acara pentas seni di sekolah. Klien yang temui sangat beragam, mereka semua ternyata senang jika obrolan dibuka dengan basa-basi. Bertanya kabar sudah terlalu banyak orang pakai, jadilah menarik dengan mengubah pertanyaan pembuka dengan beberapa pertanyaan yang sudah saya usul di atas.

Pastinya, kamu harus menyesuaikan lawan bicara dan tujuanmu bertemu dengannya. Jangan lupa tambahkan bumbu senyum dan tawa sebagai pemanis obrolanmu. Tatap mata lawan bicara sesekali tanpa terlihat mengintimidasi, buat lawan bicara merasa diperhatikan, didengar, dan ditanggapi dengan baik.

Saya sangat terbuka dengan kritik, saran, dan masukan untuk tulisan saya. Mohon disampaikan!

Ingin kenal lebih jauh? Silahkan ikuti Instagram @devitopps

--

--

Devito Putra
Komunitas Blogger M

Penulis amatir yang sedang belajar menyampaikan gagasan lewat tulisan. Terbuka atas segala kritik, saran, dan masukan. Kenali saya di Instagram @devitopps.