Apakah Dunia akan Overpopulasi?

Melihat fakta dan prediksi tentang populasi dunia

riffatar
Komunitas Blogger M
5 min readMar 28, 2021

--

Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash

Pada suatu hari, saya telah selesai membaca halaman terakhir dari buku Inferno karya Dan Brown. Buku itu membuat mata saya terbuka. Buku tersebut mengangkat isu tentang kepunahan umat manusia akibat overpopulasi (kelebihan jumlah penduduk) di dunia, yang hanya bisa diatasi dengan suatu bencana, yaitu wabah. Karena saya membacanya di tengah situasi pandemi, isu yang diangkat membuat saya merenung, “Apa benar dunia akan overpopulasi?”

Setelah saya membaca buku Inferno yang bersifat “pesimis”, saya ingin membaca buku yang “optimis” agar berimbang. Pilihan saya jatuh pada buku Factfulness yang ditulis oleh Hans Rosling, Ola Rosling dan Ana Rosling Ronnlund.

Alasan yang pertama saya membaca buku ini adalah sampulnya yang memberitahu saya bahwa ini adalah buku yang bersifat penuh harapan dan tentunya berdasarkan fakta sesuai judulnya. Sedangkan alasan kedua yaitu sangat direkomendasikan oleh Bill Gates sehingga membuat saya penasaran dan tertarik. Saya beruntung karena buku Factfulness di salah satu bab nya juga membahas tentang overpopulasi berdasarkan fakta dan data, yang membuat saya menulis artikel ini.

Fakta peningkatan jumlah penduduk dunia

Jumlah penduduk di dunia 100 tahun terakhir memang terus meningkat secara drastis. Jika kita melihat pertumbuhan jumlah penduduk dunia abad ke 20 hingga sekarang dibanding abad-abad manusia sebelumnya, terlihat sangat mengkhawatirkan.

Jumlah penduduk dunia di awal abad 20, yaitu tahun 1900-an adalah sekitar 1,6 miliar orang (bertambah 600 juta orang jika dibandingkan dengan populasi dunia di awal abad 19, yaitu sekitar 1 miliar orang). Yang paling mengejutkan adalah, di tahun 2019 jumlah populasi dunia di angka sekitar 7,7 miliar orang!

Gambar 1:Grafik pertumbuhan populasi dunia

Mengerikan bukan? Grafik di atas memang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk dunia yang sangat tajam. Peningkatan tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Hal ini karena beberapa abad terakhir, kematian anak menurun dan angka kelahiran anak yang sempat tinggi yang menyebabkan populasi meningkat drastis. Dan kita tidak bisa membayangkan betapa banyaknya manusia yang hidup di bumi ini jika tren pertumbuhan dalam 100 tahun terakhir terus berlanjut.

Masalah yang ditimbulkan overpopulasi

Overpopulasi merupakan sumber masalah yang sangat kompleks. Manusia hidup dengan banyak sekali kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh bumi ini. Dengan adanya overpopulasi, tentu kebutuhan untuk umat manusia tidak dapat terpenuhi dengan baik.

Masalah pertama yang ada di benak saya yang ditimbulkan overpopulasi adalah kebutuhan pangan. Di negara-negara yang kurang maju, banyak sekali ditemukan kasus kelaparan. PBB mencatat pada tahun 2019 hampir 690 juta orang atau sekitar 8,9% dari penduduk dunia kurang gizi. Hal ini tentu akan jauh lebih parah apabila terjadi overpopulasi.

Tetapi tidak hanya masalah pangan saja yang ditimbulkan overpopulasi. Masalah kesehatan, air bersih, perubahan iklim, dan masih banyak lagi deretan masalah yang timbul jika terjadi overpopulasi. Memang overpopulasi ini sangat mengerikan jika dibayangkan akan terjadi. Namun, kita bahas kembali pertanyaan yang menjadi judul artikel ini.

Prediksi populasi manusia di masa depan

Jika kita telah melihat grafik peningkatan populasi penduduk dunia sejak sejarah manusia dimulai hingga sekarang, seketika kita langsung membayangkan garis lurus yang terus akan ke atas. Itu normal. Bisa dikatakan hampir tidak ada garis yang menurun atau melandai yang terlihat dari grafik tersebut. Jadi, kita langsung berpikir bahwa garis akan terus naik dan booom, overpopulasi terjadi.

Akibat dari prediksi itu cukup membahayakan. Contohnya saja cerita dari buku Inferno yang telah saya baca. Orang-orang akan berpandangan bahwa kita harus merelakan banyak orang di saat ini untuk generasi yang mendatang. Orang-orang juga akan bertanya-tanya yayasan besar seperti Bill and Melinda Gates Foundation yang membantu banyak orang miskin untuk terus melanjutkan hidup. Itu sangat berbahaya karena prediksi mereka itu salah.

Proyek PBB tentang pertumbuhan populasi

United Nations melalui World Population Prospect (WPP) pada tahun 2019 memproyeksi pertumbuhan populasi dari 7,7 miliar di tahun 2019 untuk mencapai 8,5 miliar di 2030, 9,7 miliar di 2050 dan 10,9 miliar pada tahun 2100. Itu membuat grafik yang saya sajikan sebelumnya melandai. Dan proyek ini mematahkan semua prediksi yang memperkirakan garis lurus pada grafik pertumbuhan populasi hanya akan terus naik.

Gambar 2:Proyeksi pertumbuhan populasi dunia versi PBB

Grafik di atas menunjukkan bahwa peningkatan populasi tidak selalu naik seperti garis yang lurus ke atas, namun bisa juga melengkung. Mengapa bisa begitu? Karena adanya pengurangan pertumbuhan populasi dunia secara drastis yang ditunjukkan dengan garis ungu pada grafik tersebut yang mencapai angka 0,1% di tahun 2100!

Salah satu faktor penyebab berkurangnya pertumbuhan populasi dunia bukan karena lebih banyak orang yang akan meninggal, namun karena berkurangnya jumlah anak yang dilahirkan. Data menunjukkan bahwa saat ini, rata-rata bayi yang dilahirkan oleh wanita di seluruh dunia adalah 2,5 anak per wanita. Sedangkan pada tahun 1965, rata-ratanya adalah 5 anak per wanita! Data tersebut menunjukkan bahwa 50 tahun terakhir, rata-rata anak yang dilahirkan per wanita di seluruh dunia berkurang setengah.

Itulah alasan betapa pentingnya untuk mengangkat orang-orang dari jurang kemiskinan. Mengapa demikian? Karena semakin banyak orang yang keluar dari jurang kemiskinan, semakin banyak pula orang yang berpendidikan dan berkecukupan.

Hal itu bisa membuat angka kematian anak menjadi menurun karena tidak dipaksa untuk bekerja, dan angka kelahiran anak menurun karena para orang tua punya akses terhadap alat kontrasepsi dan tidak butuh “cadangan” anak untuk bekerja. Orang tua hanya akan berencana agar anaknya hidup berpendidikan dan sejahtera. Semua itu dapat dicapai ketika sudah keluar dari jurang kemiskinan.

Simpulan

Dari data dan penjelasan yang saya sajikan sebelumnya, dapat saya katakan bahwa gagasan dunia akan overpopulasi di masa depan jika kita tidak mengorbankan banyak nyawa saat ini hanya berdasarkan insting manusia ketika melihat garis lurus yang terus naik pada Gambar 1 dan gagasan tersebut keliru.

Justru cara yang tepat untuk mencegah terjadinya overpopulasi adalah menekan angka kelahiran dan kematian anak dengan mengeluarkan orang miskin dari jurang kemiskinan dan memberinya akses pendidikan yang layak. Yang terakhir, apakah dunia akan overpopulasi? Saya jawab, bisa ya dan tidak, tergantung apa upaya kita untuk mencegahnya.

Itulah jawaban beserta penjelasan yang dapat saya sampaikan mengenai pertanyaan “Apakah dunia akan overpopulasi?”. Mungkin untuk artikel-artikel saya selanjutnya akan membahas beberapa fakta menarik lainnya yang saya dapatkan dari buku Factfulness. Tunggu saja ya!

Silakan klik tombol clap kalau kamu suka dengan artikel ini dan ketik di kolom response kalau kamu ingin menyampaikan komentar, kritik, dan saran.

Thank you!

--

--