Member-only story
Medium
Begini Cara Melewati Pagar Berbayar Medium
#847: Masih bisa baca gratis, asal tahu triknya
Saya kerap menerima pesan dari kenalan melalui WhatsApp yang bernada serupa: Mereka ingin membaca tulisan saya di Medium, tetapi tak dapat melanjutkannya karena terhalang payar. Seorang teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak menyapa bahkan berseloroh, “Gue pikir lo nulis buat semua orang, Bro. Ternyata cuma untuk yang bayar. 😁”
🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.
Biasanya, saya membalas, “Itu ada tautan (link) setelah paragraf pertama untuk membaca lanjutannya.” Ya, itu baris tepat sebelum paragraf ini yang berisi, “Lanjutkan membaca ….” Tampaknya masih ada saja yang luput membaca tulisan itu. Mereka mungkin terburu-buru atau memang daya konsentrasi kita menipis di era serbacepat ini. Saya enggan memupuk suuzan.
Keluhan sejenis muncul pula di media sosial. Ada warganet yang menanggapi unggahan saya dengan nada rindu mengenang masa ketika tulisan para penulis Indonesia di Medium masih terbuka bagi siapa saja. Saya memahami kegelisahan dari sisi pembaca itu. Saya pun pernah merasakannya.
Payar, akronim dari pagar berbayar, merupakan padanan yang diperkenalkan Mas Bagus Ramadhan untuk paywall. Mas Bagus memilih padanan ini alih-alih…