Buku Populer Ternyata Tidak Menarik

Hendy Eka Putra
Komunitas Blogger M
3 min readFeb 18, 2023
Photo by Nathan Aguirre on Unsplash

“Buku ini ternyata sia-sia kubaca…”

“Duh… Rugi sekali beli buku ini, banyak istilah yang asingnya…”

Aku yakin kalian pernah merasakan hal seperti ini. Karena memang topik buku yang disenangi tiap orang berbeda-beda.

Tapi saat kamu membacanya, apakah benar-benar tidak ada satupun yang menarik?

Entah itu hanya beberapa bab saja?

Beberapa kalimat saja?

Kita semua pasti pernah menemukan kutipan berikut:

“Membaca adalah jendela dunia”

Sebuah “jendela” untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi saat ini, di masa lalu, bahkan perkiraan di masa depan.

Membaca juga merupakan “jendela” untuk memahami isi pikiran seseorang. Entah tulisan itu adalah tulisan berbobot hingga yang tidak berbobot.

Aktivitas membaca buku itu terkadang menyenangkan. Kenapa ada kata “terkadang”nya? Karena buku yang sedang kamu baca itu (baik kamu membelinya atau meminjam dari temanmu) akan memberikan berbagai macam kesan.

Mulai dari kesan yang benar-benar membuka wawasanmu dan memberikan dampak pada kehidupanmu. Ada juga kesan bahwa buku yang di baca tidak memberikan apapun.

Yang ada hanya rasa ingin menyelesaikan buku itu hingga lembar akhir secara cepat. Bahkan baru beberapa lembar halaman saja sudah tidak membuatmu bersemangat membaca lebih lanjut.

Buku populer bukan berarti buku yang akan disenangi semua orang

Ilustrasi rak buku best seller (Photo by Proxyclick Visitor Management System on Unsplash)

Buku yang saat ini sedang populer hingga mendapatkan “pengakuan” buku best seller pun tidak menjamin kamu akan menyenangi buku tersebut.

Karena tiap orang memiliki ketertarikan topik bacaan yang berbeda-beda.

Bisa jadi buku yang kalah populer lebih menarik buatmu dibandingkan buku-buku yang dipajang di rak best seller toko buku yang terkenal.

Akan tetapi, kamu akan tetap mendapatkan pengetahuan dari buku tersebut.

Apakah kamu tahu, jika kamu meneruskan membacanya, secara sadar maupun tidak sadar, kamu akan mendapatkan “rasa tertarik” membaca buku itu entah karena hanya dengan beberapa bab, paragraf, atau bahkan beberapa baris kalimat dari buku tersebut?

Itulah yang membuat membaca buku menjadi aktivitas yang terkadang menyenangkan.

Mungkin saat ini buku yang kamu anggap tidak menarik itu belum sesuai dengan kebutuhanmu sekarang.

Lalu apakah salah jika kamu sudah terlanjur membeli buku populer tapi tidak menarik minatmu untuk membaca lebih lanjut?

Tentu saja tidak.

Barangkali saat itu kamu belum menemukan momen kamu sedang membutuhkan ilmu atau wawasan dari buku tadi.

Bisa jadi di kemudian hari, kamu baru menyadari bahwa buku tadi ada benarnya. Namun kamu memang belum mencapai “kapasitas” untuk memahami buku itu.

Jika kamu telah membaca buku tadi sampai halaman terakhir, kuucapkan

Selamat! Karena telah menyelesaikan membaca buku yang tidak menarik minatmu sampai selesai!

Bukan hal yang mudah terus membaca buku yang tidak kita minati sampai lembar terakhir.

Minimal kamu telah mendapatkan beberapa istilah-istilah baru dalam topik tersebut. Sehingga ketika kamu mendengar istilah-istilah tadi, kamu tidak merasa terlalu asing.

Menarik bukan?

Sekarang yang menjadi pertanyaan terbesar adalah…

Apakah kamu mau untuk membaca ulang buku-buku ini?

Oh ya bagi kamu yang sedang berjuang menyelesaikan membaca sebuah buku, baik buku yang memang menarik minatmu maupun tidak, kuharap tulisan ini akan membantumu dalam membaca buku tersebut.

--

--

Hendy Eka Putra
Komunitas Blogger M

You will read a small part of my overthinking thoughts also what I read and studied