Cara Mendapatkan Banyak Pengikut di Medium Tanpa Aktif Menulis

Harwin Ramal
Komunitas Blogger M
3 min readJul 10, 2024
Photo by Free Walking Tour Salzburg on Unsplash

Bisa saja kamu mendapat banyak pengikut di Medium meski jarang menulis. Ada caranya. Akan saya beritahu, tapi jangan sampai cara ini membuatmu malas untuk menulis, ya.

Dulu saat belum aktif menulis di Medium, saya heran dengan orang yang mengikuti akun saya. Apa yang mereka lihat sehingga menekan tombol "follow"?

Saat mengecek akun mereka, ternyata banyak sekali yang diikuti. Bukan hanya saya. Bisa ribuan, bahkan puluhan ribu. Pengikut mereka juga lumayan banyak. Meski, kadang yang diikuti lebih banyak dari yang mengikuti.

Beberapa kali saya diikuti oleh akun seperti ini. Saya penasaran, bagaimana kalau saya melakukan hal serupa? Mungkin pengikut saya akan meningkat juga.

Baiklah. Saya mulai melakukan hal itu di akun Medium saya yang lain. Saya mengikuti banyak akun, tanpa peduli dengan konten mereka, dengan berharap mereka akan mengikuti balik.

Biasanya, saya mengikuti akun yang juga mengikuti banyak akun karena saya pikir mereka melakukan hal yang sama dengan saya.

Benar saja. Dalam waktu singkat, pengikut saya tumbuh pesat meski saya tidak aktif mengunggah tulisan. Dari situ saya tahu bahwa mereka memang tidak peduli dengan apa yang saya tulis. Alasan mereka mengikuti karena saya mengikuti mereka. Itu saja.

Waktu terus berjalan. Kemudian, saya ketahui bahwa trik ini bernama "follow to follow". Saya melakukan ini bahkan sebelum mengetahui namanya.

Ada yang mengatakan bahwa follow to follow ini tidak perlu dilakukan. Kalau mau mendapat banyak pengikut, konsisten saja mengunggah tulisan berkualitas karena para pengikut yang didapat dari metode follow to follow sebetulnya tidak peduli dengan apa yang kita tulis. Ada benarnya.

Selain itu, menurut pendapat pribadi saya, follow to follow mengakibatkan saya sedikit (hanya sedikit) kesulitan memfilter tulisan yang muncul di beranda.

Kenapa saya katakan “hanya sedikit"? Sebab biasanya, akun yang tulisannya sering saya baca akan lebih mudah muncul. Jadi, tidak perlu menggulir terlalu lama.

Lalu, mengapa saya melakukan follow to follow meski sudah tahu dampaknya?

Kamu tahu efek bandwagon?

Secara garis besar, efek bandwagon adalah kecenderungan individu untuk mengikuti pandangan atau perilaku mayoritas.

Contohnya, ada tren tertentu. Kamu, secara pribadi, kurang menyukai tren tersebut. Tapi, karena melihat banyak orang melakukannya, kamu pun melakukan hal yang sama.

Atau, ada film yang baru rilis. Kamu kurang menyukai genre film semacam itu. Namun, orang-orang menyukai filmnya, termasuk teman-temanmu. Kamu penasaran dan akhirnya kamu menontonnya juga. Inilah efek bandwagon.

Efek bandwagon ini coba saya terapkan pada akun Medium saya. Para pengikut yang mengikuti saya karena follow to follow bisa membuat orang lain tertarik mengikuti saya.

Coba pikirkan. Apakah kamu lebih tertarik mengikuti akun yang diikuti 1.000 orang atau 10 orang? Meski kualitas kontennya kurang lebih sama, orang-orang, biasanya, akan cenderung mengikuti yang lebih banyak.

Dengan mengikuti banyak akun, akun saya sendiri punya peluang untuk tampil di banyak akun. Misal, saya mengikuti akun seseorang. Ketika ada yang melihat siapa saja yang mengikuti seseorang yang saya ikuti tersebut, akun saya akan ada di sana. Ini merupakan peluang untuk akun saya agar dilihat lebih banyak orang.

Cara lain agar akun lebih banyak tampil adalah dengan berkomentar dan memberikan tepukan pada tulisan orang lain. Cara-cara semacam ini bisa dikatakan sebagai promosi.

Saat ini, pengikut saya sudah lumayan banyak. Saya sudah berhenti melakukan follow to follow di akun ini, untuk sekarang, saat tulisan ini dibuat.

Saya pikir, jumlah pengikut saya di akun ini sudah cukup untuk menciptakan efek bandwagon.

Kembali saya ingatkan kalimat terakhir pada paragraf pertama tulisan ini. Jangan jadikan trik follow to follow sebagai alasan untuk malas menulis! Ingatlah apakah tujuan kita di sini untuk mengumpulkan pengikut atau menulis? Mungkin keduanya. Tapi, apa artinya pengikut kalau kita tidak menulis?

Terima kasih.

--

--