ChatGPT 4.0 menambah pengangguran?

Benarkah semakin pintar AI, semakin banyak pekerjaan hilang?

Auriga Aristo
Komunitas Blogger M
5 min readJun 2, 2024

--

Image by Author

Pada tanggal 13 Mei 2024 lalu, OpenAI meluncurkan multimodal terbaru mereka yang bernama GPT-4o dengan data cutoff berdasarkan bulan Oktober 2023 lalu. Model terbaru mampu menangani data teks, foto, dan audio dan bisa dinikmati oleh pengguna ChatGPT premium dan gratis (dengan limitasi).

Tidak hanya itu, hingga artikel ini dituliskan, setidaknya terdapat 70an custom GPT yang bisa digunakan oleh pengguna ChatGPT premium dan ratusan lainnya yang bisa ditemukan di internet.

Satu per satu, orang-orang mulai mencoba menggunakan dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Apakah ChatGPT memang diciptakan untuk menambah pengangguran?

Mari kita lihat beberapa pendapat dari orang-orang berpengaruh di dunia teknologi:

Pertama, Sam Altman sebagai CEO dan pendiri dari OpenAI menyebutkan

Benar bahwa AI ini akan mengeliminasi banyak pekerjaan yang ada sekarang. Namun alasan untuk mengembangkan AI, dalam hal imbasnya dalam kehidupan kita dan meningkatkannya, adalah bahwa ini akan menjadi teknologi umat manusia yang paling hebat,
- Sam Altman, CEO OpenAI

Kedua, Sundar Pichai sebagai CEO Google yang saat ini menjadi kompetitor OpenAI dan mengembangkan Google Gemini.

Akan selalu ada pengangguran selama 20 tahun terakhir dari otomatisasi teknologi
- Sundar Pichai, CEO Google

Menurut Mbah ChatGPT, ada banyak pekerjaan yang berkemungkinan besar akan hilang di masa depan

Daftar pekerjaan yang berkemungkinan besar akan hilang menurut ChatGPT

Pernahkan sebuah pekerjaan hilang di masa lalu?

Mari kita lihat ke masa lalu, ambil contoh masalah transportasi.

Illustrasi sejarah transportasi di dunia

Pada awal kehidupan, orang lebih banyak berjalan. Orang mampu berjalan ratusan kilometer karena terbiasa berjalan. Banyak orang saat itu memanfaatkan keadaan dengan cara membuat tempat perhentian untuk beristirahat.

Lalu setelah masehi, ditemukanlah kereta kuda yang memperbolehkan manusia untuk berpergian lebih jauh. Namun, tetap saja kuda butuh beristirahat. Ada beberapa orang yang menyiapkan beberapa kuda agar waktu istirahat kuda saat berpergian dapat dihilangkan. Anggaplah pekerjaan mereka adalah jual-beli kuda.

Pada tahun 1769, Nicolas J Cugnot menciptakan mobil uap pertama. Hal ini menimbulkan pertentangan di kalangan masyarakat saat itu. Mulai dari yang beranggapan bahwa mesin uap berbahaya hingga ketakutan menghilangkan banyaknya pekerjaan karena tidak lagi membutuhkan kuda. Tetapi, bermunculan juga perkerjaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mesin uap tersebut, seperti penjual batu bara untuk menyalakan tungku pemanas.

100 tahun kemudian, munculah mobil bensin. Pada tahun 2000an muncul mobil listrik. Lalu saat ini, kita pasti pernah mendengar mobil bensin tanpa supir.

Dalam rentang 200 tahun terakhir, banyak perkerjaan yang telah hilang dan bermunculan. Namun, kita bisa melihat bahwa perkembangan semakin lama semakin cepat.

Ambil contoh lainnya dari kehidupan generasi baby boomer. Dulu, komputer adalah benda mahal yang sulit didapat yang tidak pintar sama sekali. Jangankan memilikinya, harganya yang terlalu mahal dan ukurannya yang terlalu besar membuat orang malas memilikinya. Sekarang, harga komputer semakin murah dan ukurannya semakin portabel (laptop).

Pada zaman dulu, terdapat tukang ketik. Sekarang semua orang bisa mengetik pada handphone masing-masing.

Lalu, apa hubungannya dengan masa depan kita?

Para pencipta AI telah memberikan pernyataan sebagai berikut:

Namun, saya pikir kita juga tidak boleh meremehkan sisi menguntungkan dari beberapa hal ini.
- Sundar Pichai, CEO Google

Pendidikan akan berubah. Namun ini juga terjadi di masa lalu dengan adanya teknologi. Ketika kita menemukan kalkulator, cara kita mengajar matematika dan menguji siswa berubah.
- Sam Altman, CEO OpenAI

Menurutku, ini hanyalah masalah pola pikir. Perkembangan teknologi semakin lama semakin cepat dan perkembangan ini tidak bisa kita hentikan. Satu hal yang bisa kita lakukan adalah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kamu berpikiran bahwa AI ini hebat dan bisa melakukan segalanya, maka cepat atau lambat pekerjaanmu akan diambil alih oleh mereka.

Jika kamu berpikiran bahwa komputer dan AI ini “bodoh”, berarti memang benar adanya. Mereka tetap menjadi “bodoh” karena pada akhirnya mereka butuh bantuan manusia untuk menjalankannya. Sebuah komputer tidak akan menjadi apa-apa, jika kita hanya menyalakannya.

Begitu pun jawaban ChatGPT-4o di bawah ini:

Contoh pekerjaan yang dapat diambil alih dan persentasenya

Jadi, kembali ke pertanyaan awal. Apakah dengan kemunculan AI akhir-akhir ini dapat menambah pengangguran? Jawabannya, tergantung.

Bagi seorang pemilik bisnis, pekerjaan repetitif berkemungkinan besar digantikan oleh AI, seperti pekerjaan entri data. Akan tetapi, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan interaksi antar manusia, pekerjaan manusia tetap dibutuhkan.

Apa kabar dengan pekerjaan repetitif yang berkemungkinan besar untuk tergantikan itu?

Ada 2 hal yang bisa kita analisa.

Pertama, dari sisi pemilik bisnis. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar dari teknologi AI yang bisa kita temukan adalah berbayar dan harga yang mereka tawarkan tidaklah murah. Jika kamu bekerja di perusahaan kecil, harga pasti akan menjadi pertimbangan besar pemilik bisnis. Jika kamu bekerja di perusahaan besar, maka bersiaplah. AI mampu bekerja dengan cepat dan akurat. Dengan pengeluaran yang sama, perusahaan pasti akan lebih memilih AI yang lebih akurat.

Kedua, dari sisi pekerja. Teknologi AI saat ini memperbolehkan setiap orang menjadi sama rata. Contohnya, semua orang bisa menjadi desainer. AI mampu menciptakan illustrasi dan illustrasi itu bisa dijual di jasa marketplace.

Bagaimana dengan pekerja industri kreatif?

AI hanya membuat gambar berdasarkan prompt yang diberikan. Terkadang gambar tersebut tidak masuk akal atau gambar tersebut terkesan fiktif. Kamu bisa mencari prompt tersebut di internet dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

Karena teknologi AI tidak bisa kita lupakan, pekerja kreatif bisa memilih AI menjadi kompetitor mereka (menciptakan hasil yang lebih baik) atau menggunakannya agar nilai pekerjaan mereka semakin baik.

Contohnya, desain logo. Jika kamu butuh logo dengan cepat, maka penggunaan AI bisa menjadi pilihan. Namun, untuk perusahaan besar yang butuh logo unik, pekerja industri kreatif tetap jadi pilihan.

Kalau sudah seperti ini, keputusan akan kembali kepadamu. Kamu mau dikalahkan oleh AI atau tidak?

--

--

Auriga Aristo
Komunitas Blogger M

4+ years in Backend Developer | PHP, Java/Kotlin, MySQL, Golang | New story every week