Cuma Punya 100 Ribu? Investasi Ini Aja!

Gak Perlu Uang Banyak untuk Investasi!

Arronwen
Komunitas Blogger M
4 min readJan 23, 2023

--

Photo by Lukas from Pexels.

Menurut kamu, berapa uang yang harus kamu punya untuk mulai investasi? Sebenarnya tidak perlu banyak-banyak. Dengan 100 ribu saja, kamu sudah bisa investasi.

Tidak perlu menunggu uang banyak baru investasi. Dengan investasi secepat mungkin, kamu bisa menyiapkan keuangan yang lebih baik untuk masa depan.

Selain itu, ada pula hukum compound interest yang berarti uang yang kamu invetasikan akan terus menggulung. Misalnya, uang 100 ribu yang kamu investasikan menghasilkan 10 ribu di tahun pertama. Hasil investasi di tahun kedua menjadi 121 ribu karena bunga 10 ribu tadi juga ikut menghasilkan bunga lagi.

Inilah 5 jenis investasi yang bisa kamu coba dengan modal hanya sebesar 100ribu saja:

1. Reksadana

Kalau masih pemula banget dalam dunia investasi, reksadana bisa menjadi pilihan. Ada banyak reksadana yang bisa kamu beli dengan harga 100 ribu. Apa lagi ada manajer investasi yang akan membantu kamu mengalokasikan dana yang kamu.

Ada banyak jenis reksadana yang bisa kamu pilih, seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.

Reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap cenderung memberikan imbal hasil yang stabil, tapi kecil. Sedangkan Reksadana campuran dan reksadana saham cukup fluktuatif, tetapi ada potensi return yang cukup besar. Pilih reksadana yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu.

Kamu bisa menggunakan berbagai platform investasi untuk mulai berinvestasi reksadana.

2. P2P Lending

Peer to Peer Lending atau P2P Lending merupakan bentuk investasi dengan meminjamkan uang sebagai modal kepada pemilik usaha atau bisnis. Sebagai pemberi pinjaman, kamu berhak mendapatkan uang kamu kembali beserta bunga yang telah dijanjikan.

Gunakan platform P2P Lending untuk mulai berinvestasi. Kamu bisa menemukan berbagai pemilik usaha yang sedang membutuhkan pinjaman dana, prospek pertumbuhan usaha, dana yang dibutuhkan, bunga yang ditawarkan, serta jangka waktu pengembalian di platform tersebut.

Setelah menemukan pemilik usaha yang cocok, kamu tinggal mengirimkan sejumlah uang melalui platform tersebut. Tunggu hingga jangka waktu dan uang kamu akan kembali beserta bunganya.

Berinvestasi P2P Lending bisa kamu mulai, meski hanya memiliki modal 100 ribu saja. Biasanya, ada pula platform yang menawarkan jangka waktu sekitar 2 minggu. Dengan skema ini, kamu bisa mendapatkan imbal hasil dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Namun, berinvestasi P2P Lending juga mengandung risiko yang cukup tinggi. Salah satu risiko dari P2P Lending adalah gagal bayar dari pemilik usaha yang membuat uang kamu hilang sepenuhnya.

3. Saham

Salah satu jenis investasi yang cukup populer adalah saham. Ada ratusan saham dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam bursa saham. Harga saham-saham tersebut juga beragam, ada yang jutaan, ratusan ribu, hingga puluhan ribu saja. j

Ketika berinvestasi saham, kamu bisa berpotensi mendapatkan keuntungan berupa capital gain dan dividen. Capital gain merupakan keuntungan ketika kamu menjual saham yang harganya sudah naik, sedangkan dividen merupakan keuntungan ketika perusahaan membagikan laba kepada pemegang saham.

Sayangnya, saham cukup berisiko karena harganya yang sangat fluktuatif. Kalau kamu masih pemula, maka banyak hal yang harus kamu pelajari. Karena itu, saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang.

Untuk berinvestasi saham, kamu harus membuat rekening khusus melalui sekuritas. Kalau rekening khusus sudah jadi, kamu bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening tersebut. Terakhir, barulah kamu bisa membeli saham yang kamu mau.

4. Emas

Photo by Michael Steinberg from pexels.

Harga emas pada tahun 2000 hanyalah Rp. 71.875/gram. Hanya dalam 7 tahun, harga emas naik hampir 3 kali lipat menjadi Rp. 206.667/gram. Harga emas naik lagi jadi Rp. 360.000/gram pada tahun 2010 dan harga emas sudah mencapai 1 juta per Januari 2023.

Emas juga merupakan aset yang paling aman dibandingkan aset investasi lainnya karena tidak ada sentimen negatif yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas.

Yang menarik, emas malah semakin naik di saat krisis. Tahun 2023 diprediksi sebagian besar orang sebagai tahun yang penuh dengan krisis. Bahkan berita ini sudah menjadi topik hangat saat akhir tahun 2022 lalu.

Karena termasuk aset yang paling aman, orang selalu berbondong-bondong membeli emas saat dunia sedang krisis. Menurut hukum demand and supply, harga emas semakin naik karena banyak yang membelinya. Banyak yang memprediksi kalau harga emas akan semakin naik di tahun 2023 ini.

Bagaimana bisa membeli emas dengan uang 100 ribu kalau harganya sekarang sudah 1 juta lebih? Untungnya sekarang ada pecahan emas dengan berat 0,001 gram sampai 0,05 gram yang harganya masih kurang dari 100 ribu.

5. Skill dan Knowledge

Kendala dari berinvestasi dengan modal 100 ribu adalah hasil yang didapatkan juga tidak akan besar. Bunga 10% sudah sangat besar, tapi kalau dari modal 100 ribu hanya menghasilkan 10 ribu saja. Makanya, kamu juga harus memperbesar modal investasi kamu.

Ada dua penyebab kenapa modal investasi kamu sedikit, yaitu penghasilan yang kurang atau pengeluaran yang terlalu besar. Keduanya bisa kamu atasi dengan memperbesar penghasilan. Dengan penghasilan yang lebih besar, pasti makin banyak uang yang bisa kamu sisihkan untuk investasi.

Salah satu cara mendapatkan penghasilan yang lebih besar adalah dengan mengasah skill dan knowledge. Ada banyak kursus online di internet yang bisa kamu ikuti dengan membayar kurang dari 100 ribu. Kalau sudah menguasai skill itu, kamu bisa menjual keahlian kamu untuk mendapatkan keuntungan berkali lipat.

“Cuma punya uang 100 ribu” bukanlah alasan untuk tidak mulai berinvestasi. Mulai aja dulu, meski nilainya kecil. Dari sinilah kamu bisa menumbuhkan kebiasaan menyisihkan uang.

--

--

Arronwen
Komunitas Blogger M

Content Writer who interested in personal finance, business, and self development