Fabel, Saint Stories, dan Cerita Lainnya

Untuk belajar meresapi maknanya

IDEN
Komunitas Blogger M
3 min readFeb 19, 2022

--

“Because philosophy arises from awe, a philosopher is bound in his way to be a lover of myths and poetic fables. Poets and philosophers are alike in being big with wonder”. (Thomas Aquinas)

Pertanyaan awal yang muncul setiap kali mendengarkan sebuah cerita hewan adalah pelajaran apa yang hendak disampaikan oleh pembuat cerita tersebut. Banyak kisah-kisah yang bertebaran di berbagai media, baik buku cetak maupun media elektronik.

Kisah hewan yang paling fenomenal buat saya adalah kancil. Karena cerita ini seperti terpatri dalam bawah sadar sejak dulu. Orang tua selalu menceritakan kisah Kancil ini hampir setiap hari sebelum tidur. Baik yang berulang-ulang maupun kisah baru dengan hewan lainnya.

Fabel adalah cerita atau dongeng yang menggambarkan binatang yang berperan sebagai manusia. Cerita fabel pun mengandung banyak moral dan amanat yang bisa diambil pelajarannya. Fabel bisa didefinisikan dengan ciri-ciri yang lebih eksplisit. Seperti halnya tokoh utama dalam cerita fabel adalah binatang, mereka berbicara dan berpikir, memiliki karakter, alurnya pendek, dan gaya ceritanya lisan. Apa itu fabel pun digambarkan sebagai bentuk kritik terhadap sifat manusia, kata-kata yang digunakan biasanya mudah dipahami.

Menceritakan kembali kisah hewan di sekolah tentu menjadi tantangan di masa kini. Pertama gempuran media online, film, dan format cerita digital semakin banyak. Kedua, anak-anak merasa bahwa ia sudah tahu kisahnya. Ketiga, enggan untuk kembali mendengarkan dengan saksama.

Namun di balik tantangan itu tetap ada sisi lain yang sangat penting. Yaitu menyampaikan hikmah kehidupan lewat kisah binatang. Kehidupan yang akan mereka jalani kelak harus dihadapi dengan segala persiapan yang baik di saat ini.

Cerita hewan (iden)

Manusia tidak suka diceramahi ketika mendapatkan hal buruk dalam hidupnya. Maka mengambil perumpamaan hewan, rasa diceramahi menjadi berkurang. Terlebih dalam diri anak yang masih suci, mereka akan langsung mengaitkan cerita dan tokoh ke dalam kehidupannya. Sifat-sifat binatang sejatinya ada dalam diri manusia. Mereka yang berhasil melihat banyak sudut pandang dari cerita hewan mudah-mudahan mampu menaklukkan sifat kebinatangan tersebut untuk menjadi manusia utuh.

Banyak makna dari kisah hewan (iden)

Banyak referensi yang saya ambil untuk dijadikan bahan di kelas 2 ini. Antara lain Aesop, Musyawarah Burung, Hikayat Kalilah dan Dimah, dan buku-buku cerita hewan lainnya baik yang lokal seperti kisah kancil, maupun kisah hewan dari luar karya penulis di masa lalu.

Kisah Orang-orang Suci

Berbeda dengan kisah hewan, kisah-kisah orang suci atau saya menyebutkannya sebagai kisah orang baik di masa lalu diantarkan sebagai penyeimbang. Manusia butuh keseimbangan dalam dirinya agar tetap sehat. Agar tetap mampu belajar sebagaimana mestinya. Referensi kisah-kisah orang suci atau orang-orang baik yang melakukan kebaikan di dunia ini untuk masyarakat banyak tersebar di buku-buku cetak maupun media online.

Pilih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan serta makna atau pelajaran yang hendak disampaikan kepada anak-anak di kelas. Di sini yang menjadi menantang memilih dan memilah mana saja tokoh yang akan dibawakan.

Nah, dari banyak buku-buku referensi kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.

cerita orang-orang suci (iden)

Setiap tempat, kelas, dan guru punya kekhasan masing-masing dalam mengantarkan pembelajaran. Catatan saya ini pengalaman pribadi yang bisa jadi di tempat lain dengan keadaan guru, sekolah, kelas, dan anak-anak yang berbeda. Jangan ikuti saya, ikuti kata hati.

--

--