Source : Google Image

Hidup Sejahtera dengan Tujuan Hidup yang Jelas dan Bermakna

Rahmahdianti (Ame)
Komunitas Blogger M
7 min readJun 4, 2020

--

Nah sahabat, sebagaimana yang telah disampaikan pada topik sebelumnya apa saja yang dapat membuat mengenal diri kita yang telah dijelaskan pada link berikut :

Yuk Menerima Diri dengan Mengenali Diri

Kali ini kita akan membahas lebih dalam lagi terkait betapa pentingnya hidup dengan tujuan. Sebelumnya tahukah sahabat darimana tujuan hidup itu didapat?

Tujuan hidup sendiri merupakan proses diri seseorang yang menemukan makna dan arah dalam hidupnya, sehingga selama mengisi kehidupannya, ia merasa bahwa semua masa lalu dan juga masa saat ini yang ia jalani itu memiliki arah yang jelas, keyakinan yang kuat, dan alasan dibalik mengapa ia hidup.

Lalu apakah semua orang memiliki tujuan hidup? Apakah seseorang yang ambisius yang memiliki visi dalam kehidupannya itu juga memiliki tujuan hidup dalam hidupnya?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sahabat, seseorang yang memiliki tujuan hidup itu memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan dengan seseorang yang memiliki visi.

Seseorang yang memiliki tujuan hidup dapat memiliki beberapa visi dalam hidupnya yang sesuai dengan tujuan hidupnya namun seseorang yang memiliki visi belum tentu memiliki tujuan dasar dari visinya akan kehidupan yang ia miliki. Karena tujuan hidup itu terdiri dari satu tujuan yang jelas yang merujuk kepada perjalan pribadi seseorang dengan pertanyaan yang cocok untuk merepresentasikannya ialah “mengapa kamu ada?”, sedangkan visi itu berasal dari impian-impian kita untuk beberapa tahun kedepan yang kita realisasi dengan misi-misi yang dapat mewujutkan visi tersebut.

Salah satu bapak psikologi yang menganut pentingnya manusia dalam memberikan makna dan tujuan dalam hidupnya yaitu bapak Viktor E. Frankl dimana masa hidupnya tidaklah mulus sahabat.

Bapak Frankl ini merupakan seorang Neorolog, Psikiater, dan seorang Yahudi yang religius. Dimana dalam hidupnya ia pernah menjadi salah seorang tahanan dalam kamp konsentrasi Nazi pada zaman perang dunia ke-2 yangmana perasaan ketika ia berada didalam kamp tersebut yang di dimilikinya hanyalah tubuhnya saja.

Disana banyak hal buruk yang ia lihat dan rasakan, mulai dari kerja paksa, siksaan fisik dan verbal yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sepertinya yang terpilih untuk menyiksa tawanan lainnya (bahkan ia lebih kejam dibanding orang Nazinya sendiri), melihat banyaknya kematian kawan-kawan satu kamp (hingga tawanan dengan mudah mengetahui jika ada tawanan yang akan meninggal dan malah apa yang dimiliki tawanan yang meninggal tersebut diambil oleh tawanan lain seperti sepotong roti yang ada di tangannya dan juga sepatu pada jasad yang masih hangat tersebut), kelaparan, kedinginan, mandi yang juga hanya kadang kala, baju dan sepatu yang tidak layak, hidup yang bergantung pada takdir, bahkan seluruh bulu dibadannya saja tidak diperkenankan berada ditubuhnya, dan kehilangan anak dan istri yang ia cintai. Sehingga hiburan-hiburan kecil yang sesaat seperti sair, puisi, khayalan, berdoa menjadi penyenang hati bagi warga kamp tersebut walaupun itu hanya bisa dirasakan hanya beberapa jam saja sebelum siksaan kembali menerpa.

Lalu bagaimana caranya bapak Frankl dan kawan tawanan lain dapat bertahan di tempat yang dapat dibilang seperti neraka tersebut?

Dibalik keterbatasan yang ada Frankl beserta tawanan lainnya memperkuat diri dengan memikirkan hal-hal hal yang dapat menguatkan mereka berada disana, dengan memikirikan istri, anak, dan juga karya yang belum selesai mereka kerjakan, juga saling menguatkan satu sama lain dengan keterbatasan waktu yang ada.

Selain mengingat hal-hal yang dapat memperkuat mereka agar tetap bertahan, mereka juga minimal memiliki harapan paling tidak untuk dipindahkan ke kamp yang lebih baik.

Bapak Frankl ini menekankan bahwa dalam menjalani hidup, penting bagi manusia memberikan makna di setiap takdir yang terjadi di hidupnya baik itu takdir yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

Jika hal yang tidak menyenangkan terjadi di kehidupan kita, maka kita wajib menerimanya dan memberikan makna dari kejadian buruk tersebut. Karena semua itu pasti memiliki maksud dan makna tertentu untuk kehidupan kita. Begitupun dengan segala hal yang terjadi pada kehidupan kita.

Pernahkah sabahat mempertanyakan seperti hal-hal kenapa sahabat dilahirkan dikeluarga seperti ini, atau kenapa sahabat harus bertemu dengan orang seperti ini, atau mengapa sahabat harus melalui semua ini, mengapa semua yang terjadi harus seperti ini, atau kenapa sahabat bisa disini saat ini?

Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala sahabat itu hanya bisa sahabat jawab sendiri, karena yang bisa memberikan makna dari tiap peristiwa tersebut ialah sahabat sendiri berdasarkan hal-hal yang telah terjadi pada sahabat.

Contohnya seperti ketika bapak Frankl berada dalam kamp yang bagaikan neraka tersebut, ia sangat menyadari bahwa tidak semua orang di kelompok yang dianggap kejam dan jahat itu terdiri dari orang-orang yang tidak berperasaan semuanya dan begitupun dengan kelompok yang dianggap teraniaya semuanya baik atau memiliki perasaan.

Bahkan dalam kamp tersebut, Frankl dan juga tawanan lainnya banyak mendapat kebaikan dari para anggota Nazi, seperti diberikan makanan dan bantuan obat-obatan. Sedangkan sesama tawanan sendiri lebih kejam dibandingkan anggota Nazi.

Lalu apa hubungannya makna hidup dengan tujuan hidup? Tujuan hidup didapatkan dari proses pemberian makna kita sebagai manusia terhadap semua yang kita alami dan kita lihat disekitar kita apa yang terjadi. Hingga arah yang akan kita lalui dapat terlihat dengan jelas dan semua yang kita lakukan menuju pada arah tersebut, yang jika dikutip dari kata bapak Frankl “tidak ada yang ditakutkan lagi kecuali Tuhannya”.

Lalu mengapa hidup dengan tujuan dan makna dapat mendapatkan kesejahteraan dalam hidup?

Di psikologi konsep kesejahteraan yang terkenal ada secara subjektif dan psikologis, dimana kesejahteraan tersebut dalam pencapaiannya sangatlah berbeda. Kesejahteraan subjektif itu berorientasi pada kebahagiaan dan menghindari rasa sakit.

Masih ingatkah sahabat dalam proses penerimaan diri semua yang terjadi manis dan pahit pengalaman yang kita alami haruslah kita terima dengan positif? Sehingga kesejahteraan secara subjektif tidak bisa bersifat selamanya, karena kita tidak bisa memilih jalan hidup kita agar senantiasa bahagia saja yang dirasakan.

Sedangkan kesejahteraan secara psikologis salah satu syaratnya adalah penerimaan diri dan juga hidup yang memiliki tujuan, maka dari itulah hidup yang sejahtera yang sebenarnya itu tidak hanya menerima manis hidup saja, namun juga pahitnya hidup.

Berikut saya lampirkan beberapa quote yang bapak Frankl tulis dalam bukunya Man’s Search for Meaningyang dapat menjadi salah suatu referensi kita dalam menjalani hidup :

“Jangan jadikan kesuksesan sebagai tujuan — semakin anda jadikan kesuksesan sebagai tujuan dan target utama, maka semakin anda akan menjauh darinya”

“Manusia diselamatkan oleh cinta dan di dalam cinta” (maksudnya adalah seseorang tidak memiliki apapun lagi di dunia ini masih bisa merasakan kebahagiaan hanya dengan memikirkan orang yang ia cintai)

“Dunia ternyata bisa menjadi sangat indah” (maksudnya adalah jika kita memandang yang sangat menyakitkan dengan sudut pandang yang berbeda lagi maka dia akan menjadi hal yang berkesan baik)

“Humor meruupakan senjata jiwa yang lain dalam upaya seseorang untuk bertahan hidup”

“Saya sadar, bahwa kalau saya kembali bekerja dalam waktu cepat saya pasti akan mati. Namun kalau saya memang harus mati, setidaknya kematian saya punya arti” (maksudnya dalam suatu pilihan terdiri dari pilihan aman dan pilihan yang akan membawa kepada bahaya, maka Frankl lebih memilih pilihan yang bahaya tersebut walau harus mati namun dengan kematian yang berarti)

“Manusia bisa melestarikan sisa-sisa kebebasan spiritual atau berfikir meskipun berada dalam kondisi mental dan fisik yang sangat tertekan”

“Apapun bisa dirampas dari manusia, kecuali kebebasan untuk menentukan sikap dalam setiap keadaan”

“Jika hidup benar-benar memiliki makna, maka harus ada makna di dalam penderitaan. Karena penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, walaupun penderitaan tersebut merupakan nasib dan dalam bentuk kematian. Tanpa penderitaan dan kematian hidup manusia tidaklah sempurna”

“Emosi yang sedang menderita tidak akan lagi menderita setelah kita membuat gambaran yang jelas dan benar dari penderitaan tersebut”

“Kita tidak perlu berharap sesuatu dari hidup, sebaliknya biarkan hidup mengharapkan sesuatu dari diri kita”

“Makna hidup berbeda untuk setiap manusia dan berbeda pula dari waktu ke waktu. Karena itu kita tidak bisa merumuskan makna hidup secara umum”

“Tidak ada manusia dan tidak ada takdir yang bisa dibandingkan dengan manusia atau takdir yang lain. Tidak ada situasi yang berulang dan setiap situasi harus ditanggapi dengan reaksi yang berbeda”

“Kita perlu menghadapi seluruh penderitaan kita dan berusaha meminimalkan perasaan lemah dan takut. Tetapi kita juga tidak perlu malu untuk menangis, karena air mata merupakan saksi keberanian manusia yang paling besar yaitu keberanian untuk menderita”

“Upaya manusia untuk mencari makna hidup bisa menimbulkan ketegangan batin, bukan keseimbangan batin. Tetapi ketegangan seperti itu justru merupakan prasyarat yang sangat dibutuhkan bagi tercapainya kesehatan mental”

“Perhatian utama manusia bukan untuk mencari kesenangan atau menghindari kesedihan. Tetapi menemukan makna dalam hidupnya”

“Manusia memang makhluk terbatas dan keterbatasannya juga terbatas. Kebebasan manusia tidak terbebas dari kondisi, namun manusia bebas untuk menyikapi kondisi”

“Manusia mampu mengubah dunia kearah yang lebih baik jika dimungkinkan dan untuk mengubah dirinya ke arah yang lebih baik jika dibutuhkan”

“Saya memandang hidup saya penuh dengan makna dan tujuan. Sikap yang saya terapkan pada hari yang bersejarah tersebut telah menjadi paham hidup saya. Leher saya memang patah, tetapi itu tidak akan mematahkan hidup saya”

Disclaimer

Semua ini memang dapat dilakukan sendiri sebagai bentuk refleksi diri, namun jika ada dari sahabat yang sedang mengalami ataupun setelah membaca topik ini terjadi gejala psikologis yang mengganggu sahabat dalam beraktifitas sehari-hari, saya sangat menyarankan sahabat untuk langsung menghubungi atau mendatangi praktisi psikologi yang sahabat percaya agar mendapat bimbingan yang tepat dan juga akurat.

--

--

Rahmahdianti (Ame)
Komunitas Blogger M

Bachelor of Psychology write for useful random things based on experiences I rahmahdianti997@gmail.com