Istilah Teknologi Informasi dalam Bahasa Indonesia yang Perlu Kamu Tahu

Mengenal dan memperkenalkan terminologi dunia Teknologi Informasi dalam bahasa Indonesia

Muhammad Rayhan
Komunitas Blogger M
5 min readJun 11, 2024

--

Photo by Markus Spiske on Unsplash

Seperti yang pernah saya sebutkan dalam artikel Tentang Diri Saya, selain saya mencintai dunia Informatika (bahasa pemrograman/komputer), saya juga saya sangat mencintai dunia Bahasa Indonesia (bahasa manusia) — bahasa nasional bangsa Indonesia.

Kecintaan saya pada Informatika dibuktikan dengan penekunan saya secara langsung dan serius melalui pendidikan formal—kuliah S-1 saya. Namun, saya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mendalami Bahasa Indonesia di lembaga pendidikan formal. Meski demikian, itu bukan menjadi penghalang bagi saya untuk belajar. Saya tetap mempelajari Bahasa Indonesia secara otodidak melalui berbagai sumber yang tersedia.

Saya merasa bahwa untuk membuktikan kecintaan saya, selain dengan menekuni bidang tersebut, saya juga perlu mengimplementasikan atau paling tidak membagikan apa yang telah saya pelajari. Dalam bidang Informatika, saya berpikir bahwa implementasinya dapat berupa pengerjaan proyek aplikasi secara mandiri. Untuk Bahasa Indonesia, jujur, saya awalnya sedikit bingung.

Namun, terlintas di pikiran saya sebuah ide untuk menggabungkan kedua bidang yang saya cintai. Ide tersebut adalah mengeksplorasi terminologi umum dalam Informatika, lalu mencari padanan katanya dalam Bahasa Indonesia, kemudian memperkenalkannya kepada kalian semua.

Dengan cara ini, semoga, saya dapat memberikan kontribusi kecil untuk membuat Bahasa Indonesia lebih dikenal dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai bereksplorasi!

  1. Larik (array)
    Bagi anak informatika atau teknologi informasi, tentu, satu istilah ini tak asing lagi di benak mereka. Sebuah konsep tipe data yang menyatakan kumpulan data yang berisi elemen-elemen terurut dan dapat diakses melalui rujukan indeks ini merupakan definisi dari larik. Larik ini bisa kita pakai untuk mengganti kata array dari bahasa Inggris, ya, kawan-kawan. Misalnya, “Saya menggunakan larik untuk menyimpan nilai-nilai ujian siswa.”
  2. Asali (default)
    Siapa di sini yang sering menggunakan kata “default” dalam percakapan sehari-hari? Misalnya, “Dia memang sudah begitu dari default-nya” atau “Pengaturan default aplikasi memang sudah seperti itu sejak awal.” Nah, kata “default” di sini berarti preferensi atau pengaturan awal yang ditetapkan oleh aplikasi/program, yang sewaktu-waktu bisa dikembalikan lagi ke setelan semula oleh pengguna. Dalam bahasa Indonesia, kita punya kata “asali” yang bermakna sama dengan “default”. Kita juga bisa menggunakan “bawaan”, tetapi lebih baik digunakan dalam situasi informal, ya. Contoh penggunaannya: “Jika terjadi masalah, Anda bisa mengembalikan pengaturan ke asali.”
  3. Awakutu (debug)
    Sebagai seorang pemrogram (programmer), ada satu kegiatan yang hampir tak pernah lepas dari hidupnya saat bekerja. Ketika menulis kode program untuk membangun sebuah aplikasi, tentu, seorang pemrogram kerap kali menemui bug atau eror dalam kode programnya. Nah, untuk mencegah atau menangani hal tersebut, pemrogram perlu mendeteksi, menemukan, dan memperbaiki kesalahan logis atau sintaksis dari suatu program yang dikembangkannya. Kegiatan yang disebutkan tadi dikenal “awakutu” dalam bahasa Indonesia atau “debug” dalam bahasa Inggris. Istilah yang unik ini mungkin terdengar asing bagi kita, tetapi setelah mengetahuinya, kita bisa mulai menggunakannya, bukan? Misalnya, “Saya harus melakukan awakutu pada aplikasi ini karena masih ada beberapa bug.”
  4. Pranala (link)
    Ketika kita menjelajahi internet, misalnya membuka sebuah artikel atau berita, sering kali kita menemukan kata-kata yang biasanya digarisbawahi dan berwarna biru. Jika kita mengeklik kata tersebut, kita akan dibawa ke halaman web lain. Dalam bahasa Inggris, konsep tersebut dikenal sebagai “link”. Dalam bahasa Indonesia, kita memiliki istilah khusus yang unik untuk ini, yaitu “pranala”. Kita juga bisa menggunakan “hipertaut” atau “tautan” sebagai sinonimnya. Memang, selain unik, bahasa kita cukup kaya, bukan? Contoh penggunaannya: “Silakan klik pranala ini untuk informasi profil saya lebih lanjut.”
  5. Rengkah (crack)
    Siapa di sini yang tidak kenal dengan kata “crack”? Bagi sebagian besar dari kita yang sering berurusan dengan perangkat lunak, tentu sudah akrab dengan istilah ini. “Crack” adalah tindakan memodifikasi sebuah program komputer untuk menghilangkan atau menonaktifkan fitur-fitur pembatas, seperti proteksi salinan atau batasan waktu uji coba. Biasanya, tindakan ini dilakukan secara ilegal agar perangkat lunak tersebut bisa digunakan tanpa lisensi resmi. Nah, dalam bahasa Indonesia, kita bisa menggunakan kata “rengkah” untuk menggantikan “crack”. Jadi, jika ada yang berkata, “Program itu sudah direngkahkan,” artinya program tersebut sudah dimodifikasi untuk menghilangkan batasan-batasannya.
  6. Luntang (toolbar)
    Siapa di sini yang sering menggunakan toolbar saat bekerja dengan perangkat lunak atau menjelajah web? Deretan ikon atau tombol yang tersusun rapi di bagian atas atau samping layar ini memang sangat membantu, ya. Toolbar atau luntang, dalam bahasa kita, menyediakan akses cepat ke fungsi-fungsi atau perintah-perintah tertentu dalam program atau aplikasi. Dengan luntang, kita bisa lebih efisien bekerja. Contoh penggunaannya: “Saya menambahkan beberapa ikon ke luntang agar lebih mudah mengakses fitur-fitur favorit saya.” Mudah diingat, bukan?
  7. Nawala (newsletter)
    Nah, ini dia yang sering kita terima di email: newsletter! Publikasi berkala yang berisi informasi, berita, atau pembaruan terkait topik tertentu ini memang penting, ya, terutama agar kita tetap mengikuti berita terbaru dari perusahaan atau organisasi favorit kita. Dalam bahasa Indonesia, kita punya kata “nawala” yang bisa digunakan sebagai padanan dari “newsletter”. Diksi yang unik bukan? Contoh penggunaannya: “Jangan lupa untuk berlangganan nawala bulanan kami agar tidak ketinggalan berita dan penawaran terbaru.”

Bagaimana, teman-teman? Istilah-istilah ini memang unik dan kaya makna, bukan? Dengan memahami dan menggunakan istilah-istilah seperti larik, asali, awakutu, dan pranala, kita tidak hanya memperkaya kosakata, tetapi juga turut melestarikan bahasa Indonesia dalam dunia teknologi yang semakin berkembang pesat. Misalnya, saat berdiskusi tentang pemrograman, kita bisa menggunakan kata “larik” alih-alih “array”. Jangan lupa juga, ketika menemui bug dalam kode program, kita bisa mengatakan kita perlu melakukan “awakutu”. Kemudian, saat berbagi tautan, mari kita gunakan kata “pranala”.

Selain itu, mengenal kata-kata seperti “rengkah” untuk crack, “luntang” untuk toolbar, dan “nawala” untuk newsletter dapat memberikan kita rasa bangga menggunakan bahasa sendiri dalam konteks modern. Bayangkan betapa bangganya kita ketika bisa menjelaskan kepada orang lain bahwa kita punya istilah yang khas dan sesuai dengan bahasa kita sendiri. Mari kita mulai menerapkan dan memperkenalkan istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-hari, baik itu di tempat kerja, di sekolah, atau saat berbincang dengan teman-teman. Yuk, kita mulai menggunakan istilah-istilah ini dalam percakapan sehari-hari agar bahasa kita semakin dikenal dan membumi di negerinya sendiri.

Oiya, sedari tadi, saya menyebutkan satu istilah asing yang tidak saya sematkan padanan bahasa Indonesianya. Istilah tersebut apa? Ya, bug. Menurut, teman-teman, apa, ya, kata dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk memadankan istilah itu? Bagi teman-teman yang mengetahui, yuk, boleh banget kasih tahu di kolom komentar. Sebaliknya juga boleh. Teman-teman yang belum mengetahui, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar, ya. Siapa tahu, ada teman lainnya yang bantu menjawab. Oke.

Berikan tepukan/clappers (👏🏻) jika kalian suka dengan tulisan saya ini. Jangan lupa pula untuk menanggapi dengan berkomentar (💬) ketika ingin bertanya, merespons atau mengulas sesuatu, atau bahkan sebatas bertegur sapa. Kedua hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk terus semangat menulis setiap hari.

Jika kalian ingin terhubung dan lebih dekat dengan saya, kalian bisa menghubungi saya melalui DM Instagram atau mengirim surat elektronik melalui G-Mail pribadi. Oiya, boleh sekali jika kalian ingin mengapresiasi saya dengan memberikan tip melalui laman Saweria saya ini. Terima kasih!

--

--

Muhammad Rayhan
Komunitas Blogger M

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.