Kaleidoskop Komunitas Blogger Medium 2021

Sebuah tahun yang menjadi momentum

Bagus Ramadhan
Komunitas Blogger M

Newsletter

4 min readDec 31, 2021

--

Tidak biasanya saya menuliskan sebuah kaleidoskop secara publik. Tapi untuk KBM kali ini saya coba untuk menceritakannya. Entah apa yang akan saya ceritakan. Semoga tetap menjadi bacaan yang menarik.

Sejujurnya saya tidak mengingat momen seperti apa yang terjadi satu tahun yang lalu. Akhir tahun 2020 dalam benak saya hanyalah berjalan seperti biasa. Evaluasi tahunan, mencatat angka-angka pencapaian kemudian menentukan harapan di masa depan. Tidak ada yang spesial, saya yakin kamu pun demikian.

Sedangkan untuk tahun 2021, berkaitan dengan KBM saya juga tidak menargetkan apapun. Hanya berharap publikasi tetap aktif, mengurasi tulisan rekan-rekan penulis dan sedikit meramaikan komunitas.

KBM dalam Angka

Tapi ternyata tahun 2021 memberikan banyak kejutan. Kejutan-kejutan yang menurut saya menjadi momentum untuk lebih memperhatikan. Sampai tahun 2021 ada kurang lebih 350 penulis yang bergabung di KBM. Jumlah yang tentu tidak sedikit. Saya tidak menduga akan ada ratusan orang Indonesia yang berkenan untuk bergabung dan meramaikan Medium.

Kalau melihat jumlah tulisan, story yang sudah dipublikasikan melalui KBM sampai tahun 2021 sudah mencapai 340 lebih, separuh lebih dari tulisan itu terbit pada tahun 2021. Jumlah tulisan inilah yang kemudian mendasari inisiatif untuk membukukan karya penulis yang ada di KBM.

Aktivitas dan Inisiatif KBM

Di bulan Maret tahun 2021, inisiatif untuk lebih mengaktifkan komunitas sebenarnya sudah dilakukan dengan membuat even pekanan. Even ini membahas segala hal tentang menulis dan Medium. Even pertama berlangsung dengan mengundang Ben Aryandiaz Herawan. Cukup ramai dan banyak penulis yang antusias.

Tapi dasar kesibukan, akhirnya even pekanan sulit untuk diadakan secara konsisten. Kalaupun ada pengumuman mendadak dan tidak dirancang dengan lebih baik.

Membuat even komunitas bukanlah hal yang mudah, bahkan meski dilakukan secara daring. Saya bisa dibilang adalah orang komunitas sejak masa kuliah, jadi saya paham bagaimana even selalu jadi tantangan. Apalagi jika keterbatasan tenaga jadi alasan utama untuk kelancaran acara.

Angin-anginannya even pekanan, coba saya tebus dengan inisiatif buku Antologi. Buku ini adalah inisiatif yang ditujukan untuk menerbitkan dan menghasilkan karya yang berwujud fisik dengan terdaftar resmi di perpustakaan nasional.

Rajut rampai Antologi KBM

Bagi penulis profesional, menulis antologi mungkin terdengar sepele. Tapi bagi profesi tertentu atau penulis pemula, antologi bisa jadi sebuah prestasi awal yang membanggakan. Itulah mengapa, meski antologi ini sederhana, saya dan tim editor berusaha untuk melakukan kurasi dan sunting sebaik mungkin dengan standar yang mendekati penerbit mayor.

Medium adalah rumah bagi tulisan-tulisan yang dianggap “serius”. Tulisan di Medium punya stereotipe adalah tulisan berat yang tidak menarik dan menghibur. Tapi tulisan di Medium tidak satu dua kali menjadi referensi penting untuk karya ilmiah atau pun karya tulis lain. Karakter inilah yang kemudian disayangkan jika karya penulis KBM tidak dibukukan secara formal.

Tentu, KBM tidak punya kewenangan untuk menerbitkan sebuah jurnal akademis atau pun menerbitkan tulisan jurnalistik layaknya organisasi media formal. Alhasil, di antara ratusan tulisan yang berceceran, kami pilih karya-karya yang bisa padu saling melengkapi.

Kesulitan dari buku dengan format antologi adalah membuat tulisan satu dengan lainnya punya katerkaitan. Umumnya, editor menyiasati dengan menentukan tema universal diantara para penulis. Tapi kesulitan berikutnya adalah bagaimana menjamin kualitas tulisan antara penulis satu dengan lainnya menjadi setara dan tidak jomplang.

Belum cukup, antologi KBM menghadapi kesulitan ketiga yakni karya-karya yang ada adalah karya yang telah tayang dan sedari awal tidak ditujukan untuk diterbitkan di buku. Sehingga editor perlu untuk melakukan menghubungi penulis, konfirmasi kesediaan penulis atas naskahnya, dan juga merajut tulisan-tulisan yang ada menjadi satu buku yang utuh.

Rampai pemikiran yang berbeda-beda dari masing-masing penulis berusaha disatukan, supaya pembaca buku tertarik untuk menyelesaikan sesi membacanya. Bukan pekerjaan yang mudah dan kami tidak benar-benar tahu apakah mampu untuk melakukannya.

Tapi tantangan tetap harus dihadapi. Motivasi utama adalah untuk memperkaya khasanah literasi di Indonesia. Meski hanya diterbitkan secara terbatas, buku ini setidaknya bisa jadi batu pijakan untuk antologi berseri tahunan KBM di masa depan (semoga). Antologi tahunan ini rencananya akan diadakan setiap bulan November.

KBM di tahun 2022

Seiring berjalan waktu, Medium terus berevolusi. Para penulis pun terus berkembang dan berubah. Saya memang berharap penulis-penulis aktif di KBM bisa terus berkarya dan menerbitkan tulisannya di publikasi ini. Tapi jika penulis terlalu bergantung pada KBM, tentu bukan pertumbuhan namanya.

Turut bahagia rasanya jika suatu saat tahu ada penulis KBM yang bisa “mentas” dan berperstasi sebagai penulis. Seperti misalnya menemukan bahwa Annisa RT mendapatkan predikat sebagai Top Writer di Medium. Kami baru tahu bahwa ada tulisannya yang tayang di KBM.

Impian seperti itu tentu terlalu muluk. Siapalah saya yang berharap dan berekspektasi pada para penulis yang bahkan saya tidak kenal sama sekali. Jadi, setidaknya di tahun mendatang biarlah KBM jadi ruang bagi penulis-penulis yang ingin belajar dan mengembangkan diri menulis di Medium.

Tidak ada target tertentu untuk jumlah penulis yang bergabung dengan KBM. Namun bila jumlahnya terus meningkat dan melonjak, menambah tim manajemen komunitas tentu akan sangat membantu. Siapa kira-kira yang bisa menjadi tim? Saya tidak tahu, dan tidak berencana aktif mencari. Tapi jika ada yang berinisiatif saya akan sangat terbuka untuk berbincang dan bekerjasama.

KBM di tahun 2022 cukuplah menjadi komunitas sederhana yang jadi tempat singgah penulis-penulis hebat asal Indonesia di platform kualitas dunia.

Akhir kata, entah apakah tulisan ini bisa disebut sebagai kaleidoskop. Tapi semoga cukup menggambarkan bagaimana perkembangan KBM selama satu tahun ini. Saya pribadi, asisten rumah tangga KBM Bagus Ramadhan mengucapkan banyak terima kasih untuk rekan-rekan yang berminat menerbitkan tulisan dan berkumpul dengan KBM. Semoga kita bisa bertemu lagi di tahun 2022, dengan karya-karya baru dan kemampuan baru.

Selamat tahun baru 2022, sehat selalu, semoga tahun yang baru bisa jadi tahun yang lebih seru.

--

--

Bagus Ramadhan
Komunitas Blogger M

Content Performer with over 7 years experience, I've led content teams for 10+ tech brands, achieving 500,000+ traffic. Reach me at bagusdr@teknoia.com.