Karna Kita adalah “Tokoh Utama” dalam Hidup Kita Masing-Masing

Muhammad Irvan
Komunitas Blogger M
4 min readJan 6, 2024

Akhirnya 2023 telah resmi menutup kisah ceritanya. Tahun 2024 pun hadir untuk menyongsong cerita baru yang akan kita hadapi. Berbagai permasalahan, pengalaman, peristiwa dan berbagai macam cerita akan kembali hadir satu per satu menemani langkah hidup yang akan kita tempuh. Tentu hal yang wajar mengingat tantangan bagi mereka yang hidup akan terus menerus menghampiri baik satu per satu maupun sekaligus. Hanya cara untuk menyelesaikannya saja yang beda.

Ironis memang karna masalah akan terus datang dan menghantam setiap insan manusia dari 8 penjuru mata angin. Jeda seakan hanya menjadi khayalan semu bila dibandingkan dengan realita yang kita rasakan. Tapi layaknya sebuah besi yang tak akan pernah menjadi pedang yang indah kecuali dihantam dengan palu habis-habisan untuk menghasilkan lekukan yang sempurna untuk menebas apapun yang ia mau. Ibarat sempurna terhadap seorang manusia yang dapat mengupgrade dirinya sendiri setelah dihantam berbagai masalah serta menemukan jalan keluarnya.

Berbagai jenis latar belakang dari tiap manusia pasti memiliki masalah mereka masing-masing. Ada yang takut melangkah karna resiko yang tak ia ketahui, ada yang sudah melangkah namun rasa keraguan membuat langkah menjadi tak pasti, ada juga yang sudah melangkah jauh namun masih belum menemukan apa yang ia cari, bahkan ada juga yang telah menemukan apa yang dicari namun tidak memenuhi ekspetasi.

Kecewa? tentu saja. Siapa yang tak kecewa melihat usaha mati-matian yang telah dilakukan namun tidak memberi hasil yang dia inginkan? Siapa yang tak frustasi melihat kegagalan demi kegagalan terus menghampiri disaat batin yang terus menjadi rapuh karna menerima kenyataan yang pahit? Kecewa adalah hal yang wajar. Sangat lumrah bagi seorang manusia untuk merasa kecewa setelah kegagalan yang ia alami. Namun belum banyak orang yang mampu untuk membuat rasa kecewa itu menjadi sebuah kekuatan untuk menjadi pribadi yang baru.

Tidak ada yang memaksa kita untuk terus berlari bukan? karna pada dasarnya yang paling tau kondisi diri kita hanyalah kita sendiri. Ungkapan motivasi hanyalah sebuah dorongan kecil untuk melangkah, tetapi yang bisa menggerakkan langkah hanyalah diri kita sendiri. Apapun yang kita lakukan saat ini untuk meraih sebuah impian yang diidamkan,selama itu baik dan tidak merugikan orang lain teruslah gapai meskipun dunia menolak. Jika lelah berlari maka berjalanlah, jika lelah berjalan maka merangkaklah, jika merangkak pun tak sanggup maka istirahatlah sejenak. Buang jauh-jauh rasa inferior dan ingin menyerah. Tak ada yang peduli dengan kondisi kita jauh dibandingkan dengan diri kita sendiri.

Apapun yang tengah kita lakukan saat ini sangat layak untuk mendapatkan apresiasi jauh dari yang kita bayangkan karna tidak semua orang mampu untuk bertahan di titik kita saat ini. Banyak yang menyerah karna motivasi yang kurang, keadaan yang tidak mendukung, lingkungan sekitar yang tak memberi support, bahkan mungkin ada niat terselubung dari orang lain untuk menjatuhkan diri kita. Semua itu hanyalah “hantaman palu” yang diperlukan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik. Jadikanlah semua permasalahan yang menimpa diri kita sebagai “amplas” yang mampu membuat diri kita menjadi lebih baik lagi.

Karna pada dasarnya, kita adalah tokoh utama dari kisah yang kita lukiskan dalam hidup kita masing-masing. Maka alur serta akhir dari kisah tersebut ada di tangan kita. Apakah kita ingin melukiskan kisah hidup kita dengan “Tinta Emas” yang nantinya dapat kita ceritakan dengan bangga kepadaa anak cucu kita nanti, ataukah kita memilih untuk melukiskan kisah hidup kita dengan “Tinta Hitam” yang terdiri dari penyesalan dan aib jalan hidup kita nanti?

Tentunya kita tahu pilihan kita masing-masing. Dan kita sadar akan impian yang ingin kita capai begitu besar sehingga membutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk menggapainya. Maka dari itu bangunlah rasa percaya diri itu, tingkatkan usaha untuk menggapai impian serta jangan lupakan doa kepada sang pencipta karna usaha tak bisa hanya dijalankan secara horizontal. Garis vertikal yang mewujudkan hubungan antara sang hamba dengan pencipta juga wajib hadir sebagai bentuk upaya maksimal yang kita jalani. Bukankah rencana Tuhan jauh lebih baik dari apa yang kita bayangkan?.

Sebagai penutup, keikhlasan hati juga merupakan salah satu poin utama dalam berusaha mewujudkan apa yang kita inginkan. Rasa ikhlas yang terpatri dalam diri mampu hadir sebagai benteng ketika kata ingin menyerah mulai hinggap akibat kegagalan yang kita alami. Kelapangan hati mampu mengurangi tekanan-tekanan yang datang silih berganti dalam diri kita masing-masing. Oleh karna itu hadirkanlah rasa ikhlas dan kelapangan hati dalam setiap upaya yang kita tempuh untuk meraih apa yang kita inginkan. Karna kata “Dunia memang se-anjing itu” bukanlah buaian belaka.

Tulisan ini dibuat untuk menyemangati penulis pribadi yang sering kehilangan kemauan untuk bergerak lebih maju dan sering mengalami pasang-surut niat untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik. Namun penulis senang berbagi motivasi serta semangat dengan siapapun karna pada dasarnya kita sama-sama tengah berjuang untuk menggapai sesuatu yang kita idam-idamkan. Mari berjuang pada sesuatu yang kita yakini bisa membahagiakan orang lain dan terutama untuk diri kita sendiri.

--

--