Kenapa Manusia Bergosip ?

Rifqi Firdausi Arafadh
Komunitas Blogger M
4 min readJun 10, 2024
Photo by Vitolda Klein on Unsplash

Apakah anda pernah berpikir kenapa kita melakukan gosip? Kenapa kita bisa sakit hati ketika kita mendengarkan gosip buruk tentang diri kita ? Sejatinya Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dalam kelompok. Dalam perspektif evolusionis, perilaku sosial manusia, termasuk bergosip, dapat dijelaskan melalui teori seleksi kelompok. Meskipun teori ini ditentang oleh banyak orang seperti Richard Dawkins, namun seleksi kelompok menawarkan penjelasan yang menarik tentang fungsi gosip dalam perilaku sosial manusia. Di artikel ini saya akan menguraikan pertanyaan kenapa manusia bergosip dari sudut pandang evolusionis.

Manusia adalah Makhluk Sosial yang Berkelompok

Sejak zaman prasejarah, manusia telah hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari keluarga dan kerabat dekat. Kelompok-kelompok ini biasanya tidak lebih dari 150 individu, sebuah batas yang dikenal sebagai “angka Dunbar” (Dunbar, 1992). Angka ini mencerminkan jumlah maksimum individu yang dapat dipertahankan oleh otak manusia dalam hubungan sosial yang stabil. Kehidupan dalam kelompok ini memerlukan kerjasama yang erat untuk bertahan hidup, seperti dalam hal berburu, mengumpulkan makanan, dan menjaga keselamatan bersama. Namun sejak manusia berbahasa, manusia semakin bisa berkelompok dan bekerjasama dalam jumlah yang lebih besar.

Perkembangan bahasa sekitar 50.000 tahun yang lalu memungkinkan manusia untuk berkomunikasi lebih efektif, berbagi informasi, dan bekerja sama dalam skala yang lebih besar. Bahasa memungkinkan manusia untuk berbagi pengetahuan tentang lingkungan sekitar, menyusun strategi berburu yang lebih kompleks, dan membangun hubungan sosial yang lebih kuat. Hal ini kemudian memicu pembentukan kelompok yang lebih besar dari sebelumnya.

Namun, kelompok yang lebih besar juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal menjaga kohesi dan harmoni sosial. Konflik internal lebih mungkin terjadi karena lebih banyak individu dengan kepentingan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme kontrol sosial yang efektif untuk mencegah dan menyelesaikan konflik.

Gosip sebagai Kontrol Sosial

Salah satu mekanisme kontrol sosial yang efektif adalah gosip. Gosip dapat didefinisikan sebagai pembicaraan tentang individu yang tidak hadir, sering kali berfokus pada perilaku atau reputasi mereka. Dalam konteks evolusionis, gosip berfungsi sebagai alat untuk mengontrol perilaku anggota kelompok dan menjaga stabilitas sosial.

Gosip memiliki beberapa fungsi penting:

  1. Mengidentifikasi Pelanggar Norma Sosial: Melalui gosip, anggota kelompok dapat mengidentifikasi individu yang melanggar norma sosial atau berpotensi mengancam kohesi kelompok. Individu yang terlibat dalam perilaku yang merusak, seperti tidak jujur atau tidak dapat dipercaya, dapat diisolasi atau dihukum oleh kelompok.
  2. Memperkuat Norma dan Nilai Kelompok: Gosip membantu memperkuat norma dan nilai kelompok dengan menunjukkan apa yang dapat diterima dan apa yang tidak. Cerita tentang individu yang dihukum atau diisolasi karena perilaku buruk berfungsi sebagai pengingat bagi anggota kelompok lainnya untuk mematuhi norma yang ada.
  3. Membangun Solidaritas dan Kepercayaan: Berpartisipasi dalam gosip juga dapat membantu membangun solidaritas dan kepercayaan di antara anggota kelompok. Dengan berbagi informasi dan pendapat tentang orang lain, individu dapat memperkuat ikatan sosial mereka.

Namun gosip juga berfungsi sebagai hukuman sosial dalam kelompok manusia. Dalam seleksi kelompok, individu yang berperilaku tidak sesuai dengan norma kelompok dapat menghadapi hukuman sosial. Gosip adalah salah satu bentuk hukuman sosial yang efektif. Individu yang menjadi subjek gosip negatif dapat mengalami penurunan reputasi, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja sama dan mendapatkan dukungan dari anggota kelompok lainnya.

Reputasi adalah aset berharga dalam kelompok sosial manusia. Individu dengan reputasi baik lebih mudah mendapatkan bantuan, dukungan, dan kerjasama dari orang lain. Sebaliknya, individu dengan reputasi buruk akan kesulitan mendapatkan dukungan dan kerjasama, yang dapat berdampak negatif pada kelangsungan hidup dan reproduksi mereka.

Mengapa Manusia Peduli dengan Reputasi?

Reputasi memainkan peran penting dalam kemampuan manusia untuk bekerja sama dan mendapatkan dukungan dari orang lain. Dari perspektif evolusionis, peduli dengan reputasi adalah hal yang menguntungkan bagi manusia karena:

  1. Memudahkan Kerjasama: Individu dengan reputasi baik lebih mudah menjalin kerjasama dengan orang lain. Dalam situasi di mana kerjasama diperlukan untuk bertahan hidup, seperti berburu atau melindungi kelompok dari ancaman eksternal, memiliki reputasi yang baik sangat penting.
  2. Meningkatkan Kemungkinan Mendapat Bantuan: Ketika individu mengalami kesulitan, mereka lebih mungkin mendapatkan bantuan dari orang lain jika mereka memiliki reputasi yang baik. Dalam kelompok sosial, individu sering kali bergantung pada dukungan dan bantuan dari orang lain untuk mengatasi tantangan dan ancaman.
  3. Meningkatkan Peluang Reproduksi: Reputasi juga dapat mempengaruhi peluang reproduksi. Individu dengan reputasi baik lebih mungkin dipilih sebagai pasangan reproduksi, karena mereka dianggap lebih dapat diandalkan dan berpotensi memberikan keturunan yang lebih baik.

Penelitian menunjukkan bahwa gosip dapat mempengaruhi reputasi individu secara signifikan. Misalnya, studi oleh Dunbar (2004) menemukan bahwa sekitar dua pertiga percakapan manusia adalah tentang gosip, dan informasi yang disebarkan melalui gosip dapat mempengaruhi pandangan orang lain tentang individu yang dibicarakan. Jika ada individu dalam kelompok yang memiliki kelompok, bukankah kita cenderung menjauhi dan enggan untuk bekerjasama atau (yang lebih buruk) enggan untuk menolong.

Kesimpulan

Dalam perspektif evolusionis, gosip adalah alat yang penting untuk menjaga kohesi dan stabilitas dalam kelompok sosial manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia mengandalkan gosip untuk mengidentifikasi pelanggar norma sosial, memperkuat norma dan nilai kelompok, serta membangun solidaritas dan kepercayaan. Gosip juga berfungsi sebagai hukuman sosial yang efektif, mengontrol perilaku individu yang berpotensi mengancam keharmonisan kelompok.

Reputasi individu sangat penting dalam konteks ini karena mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja sama dan mendapatkan dukungan dari orang lain. Peduli dengan citra adalah adaptasi yang menguntungkan dalam evolusi manusia, memungkinkan individu untuk bertahan hidup dan berkembang biak dalam kelompok sosial yang kompleks.

Dengan demikian, gosip bukan hanya sekedar obrolan kosong, tetapi memiliki fungsi evolusioner yang signifikan dalam kehidupan sosial manusia. Melalui gosip, manusia dapat menjaga kohesi sosial, mengontrol perilaku, dan memastikan kelangsungan hidup kelompok dalam lingkungan yang selalu berubah.

--

--