Keputusan Tuhan sudah pasti yang terbaik

Claudia Primadani
Komunitas Blogger M
3 min readAug 27, 2023
Photo by Darius Bashar on Unsplash

“ Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk hambanya”

Manusia seringkali merasa paling tahu apa yang terbaik bagi dirinya. Seringkali manusia merasa rencana yang dia buat sudah merupakan yang paling tepat yang harus dia jalani dan sudah pasti akan berhasil menurut versinya. Hingga pada saatnya Tuhan berkata ….

“bukan itu yang terbaik untukmu”

“bukan sekarang waktu yang tepat”

“bukan disana tempat terbaik untukmu”

“bukan dia orang yang tepat untukmu”

Tidak sedikit orang yang enggan atau jarang bersosialisasi dan tidak pernah mengungkapkan segala sesuatu tentang dirinya. Banyak dari mereka yang merasa sulit mengungkapkan apa yang ada dipikirannya, atau pun sekedear enggan berbicara karena merasa bahwa tidak akan ada yang bisa memahami mereka. Hal itu membuat mereka menjadi pribadi yang selalu berusaha untuk mencapai segala cita-cita dan harapan yang mereka rancang sendiri.

Seringkali mereka mengabaikan kritik dan saran orang lain dengan anggapan bahwa orang lain tidak memahami apa yang mereka inginkan dan ingin mereka capai . Merasa bahwa orang lain hanyalah orang asing yang hanya ingin menghalangi merekauntuk meraih segala yang diimpikan sedangkan mereka merasa mampu berusaha dan menggapai apa yang diimpikannya. Tidak salah namun juga tidak sepenuhnya benar. Namun merasa mampu dan benar — benar mampu itu adalah dua hal yang berbeda.

Terkadang doa yang selalu dipanjatkan beriringan dengan usaha keras tidak cukup untuk membuat Tuhan memutuskan untuk mengabulkan keinginan hambanya.

Itu semua karena Tuhan maha tau dan maha melihat segala yang tidak diketahui hambanya. Namun Tuhan selalu ingin dan mempersilakan hambanya untuk terus berusaha. Meski gagal harus menjadi teman bagi hambanya.

Memaknai kegagalan bukanlah hal yang mudah

Kegagalan memang menjadi teman dikala apa yang diusahakan tidaklah membuahkan hasil yang diharapkan. Semua jenis kegagalan pastilah amat sangat menyakitkan. Ketika kegagalan sedang dirasakan, pasti sering kita mendengar kata-kata manis yang harusnya menjadi obat — namun hanya lewat ditelinga. “Tuhan punya rencana yang lebih baik untukmu”, “Tuhan ingin kamu terus berusaha, kawan.”, “Tuhan hanya sedang mengujimu, dia pasti akan mengabulkan doamu — entah kapan”

Semua kalimat itu membuat kita berifikir “Kalian tidak tahu seberapa besar perjuanganku”, “Mau sampai kapan aku harus berjuang”, “Perjuanganku hanya dianggap lelucon bagi sebagian orang”. Waktulah yang dapat memberitahu bahwa itu benar adanya. Hidup ini terkadang memang hanyalah lelucon. Hidup ini memang dipenuhi perjuangan dan kegagalan.

Keberhasilan itu sendiri adalah ujian

Dikala Tuhan mengabulkan doa-doa yang setiap malam kita panjatkan, terkadang kita hanya dipenuhi kegembiraan. Tanpa ada rasa syukur tanpa ada rasa khawatir, apa yang akan terjadi kedepannya. Seringnya kita terlambat menyadari bahwa keberhasilan yang Tuhan berikan terkadang adalah ujian. Tuhan sedang menguji hambanya, atau justru sedang menunjukan pada hambanya mampu atau tidaknya hambanya menjalankan dan menerima apa yang dia cita-citakan selama ini.

Namun, tetap saja ujian keberhasilan lebih menyenangkan dan dapat disyukuri dibandingkan ujian kegagalan. Hingga kita dapat memaknainya, gagalku waktu itu ternyata adalah karena aku belum mampu. Gagalku waktu karena bukan waktu yang tepat. Dan kita sudah dapat menertawakan kegagalan kita kala itu.

Teruntuk semesta yang sedang berjuang

Tetaplah percaya bahwa Tuhan ada dan melihatmu. Tetaplah percaya bahwa keputusan Tuhan adalah hal yang terbaik. Jika hingga detik ini, keberhasilan belum juga terlihat. Tetaplah berusaha hingga Tuhan memutuskan kita mampu dan pantas mendapatkan.

--

--

Claudia Primadani
Komunitas Blogger M

Software Engineer @sampingan, Master Student of AI Convergence Engineering at Gyeongsang National University