Manusia yang Selalu Penasaran: Dari Buah Terlarang hingga Kotak Pandora

Pelajaran apa saja yang dapat kita petik dari cerita di masa lalu

Lentera Fajar Muhammad
Komunitas Blogger M
3 min readApr 10, 2021

--

Coba tanya pada dirimu, kapan terakhir kali merasa penasaran atas sesuatu? Barusan? Haha, oke. Selanjutnya ingat lagi, pernahkah kamu merasa penasaran atas persoalan yang bagi orang lain tabu? Pernah? Lalu apakah dirimu tetap mencari jawaban atas pertanyaan yang mengganggu pikiranmu tadi?

Manusia terlahir penasaran. Hasrat kita untuk mencari jawaban atas rasa penasaran kerap kali mengantar kita pada kejayaan — walau tidak jarang berujung maut. Nyatanya kita tidak pernah berhenti bertanya. Kita juga tidak pernah berhenti mencari jawaban.

Yuval Noah Harari dalam bukunya yang berjudul Sapiens telah menggambarkan dengan memukau bagaimana manusia bisa terus berkembang karena kemampuan kita dalam berimajinasi. Kita mampu membayangkan realitas imajiner yang tidak kita temui dengan panca indra kita. Dan saya rasa kita bisa sepakat bahwa imajinasi lahir dari rasa penasaran bukan?

Dalam perjalanan kali ini kita akan melihat ulang dua buah cerita yang cukup terkenal tentang rasa penasaran manusia, melihat kesamaan antara keduanya, juga mengambil pelajaran darinya.

Pertama, kisah Adam-Hawa yang diusir dari surga

Konon kabarnya Tuhan menciptakan manusia pertama dari tanah. Manusia ini diberi nama Adam. Dia tinggal di surga dan belajar nama-nama benda yang ada. Bahkan ilmunya lebih daripada para malaikat yang jauh lebih dulu ada. Tuhan lalu menciptakan pasangan dari tulang rusuk Adam agar dirinya tidak kesepian. Manusia baru ini diberi nama Hawa. Mereka berdua hidup bahagia di surga sampai pada satu hari yang mengubah segalanya.

Perlu diketahui bahwa Adam dan Hawa dibebaskan menikmati semua kesenangan di surga kecuali satu pohon. Pohon tersebut perlu dijauhi dan buahnya dilarang dimakan. Buah terlarang ini kerap disebut “buah khuldi”, juga kadang digambarkan sebagai apel.

Suatu hari Hawa didatangi oleh Iblis yang menyamar. Oleh Iblis dirayulah ia supaya mendekati dan memakan buah tersebut. Menurut Iblis, mereka berdua disuruh menjauhi buah tersebut karena mereka akan menjadi kekal bila memakannya. Hawa yang tergoda lalu merengek kepada Adam. Singkat cerita mereka berdua lalu diusir dari surga dan turun ke Bumi.

Kedua, Kotak Pandora — bencana bagi manusia

Cerita senada dapat kita temukan di Yunani Kuno. Kisah ini berawal dari Prometheus sang Titan yang mencuri api dan dibagikan ke manusia. Sebuah tindakan terlarang karena waktu itu api hanya milik para dewa. Atas perbuatannya tersebut maka dia dihukum oleh Zeus dan diasingkan di Gunung Kaukasus. Cerita lebih lengkap tentang hukumannya mungkin terlalu sadis bagi sebagian pembaca maka tidak saya jelaskan.

Zeus, raja para dewa, merasa tidak puas dengan hukuman yang dia berikan. Menurutnya manusia juga perlu dihukum karena menerima hadiah pemberian dari Prometheus. Zeus lalu menciptakan seorang perempuan bernama Pandora. Wanita ini diciptakan menyerupai sosok Aphrodite sang dewi kecantikan. Dia menerima hadiah kecantikan, kebijaksanaan, kebaikan, kesehatan, dan masih banyak lagi dari para dewa. Zeus lalu membawanya ke bumi untuk menjadi istri Epimetheus, saudara Prometheus.

Sebagai hadiah pernikahan, Zeus memberi Pandora sebuah kotak dan melarang Pandora untuk membukanya. Kalah dengan rasa penasaran, akhirnya Pandora membuka kotak tadi, melepaskan segala macam kejahatan yang sebelumnya tidak dikenal oleh manusia. Kebencian, serakah, iri hati, penyakit, kelaparan, perang, dan masih banyak lagi keluar dari kotak ke dunia. Persis sesuai dengan rencana Zeus.

Bagaimana dua cerita tersebut saling terhubung?

Kedua cerita di atas meskipun sekilas berbeda dan berasal dari latar yang berbeda, memiliki satu benang merah. Keduanya mengangkat cerita tentang manusia yang diberi perintah oleh entitas yang lebih tinggi untuk menjauhi sesuatu, tetapi akhirnya gagal karena rasa penasaran.

Menariknya, meskipun perintah tersebut tidak dijalankan tetapi justru tujuan awal yang diinginkan tercapai: Adam dan Hawa turun ke dunia sebagaimana tujuan penciptaan mereka; sementara manusia yang sebelumnya hidup dengan damai akhirnya mengenal kejahatan sebagai bagian dari hukuman mereka.

Pelajaran yang dapat dipetik

Tentu ada di antara kita yang percaya kisah pertama sungguh-sungguh pernah terjadi. Mungkin juga ada yang percaya kisah kedua yang sungguh terjadi. Ada juga yang tidak percaya keduanya. Terakhir, meskipun kemungkinannya kecil, bisa saja ada yang percaya keduanya nyata adanya. Tak masalah, tak perlu dirisaukan.

Kedua cerita tadi hanyalah contoh bagaimana manusia memang diciptakan untuk penasaran. Manusia bukan robot yang hanya menjalankan perintah dan tunduk patuh begitu saja. Kita diberi akal untuk memilah baik dan buruk. Untuk mendobrak batas yang mengekang.

Rasa penasaran menuntun kita berimajinasi. Manusia menundukkan api, membuat roda, membangun negara. Manusia menembus lautan, menjelajah angkasa, bahkan menginjak-injak bulan. Semua karena dahaga yang tidak pernah puas atas apa yang tidak kita ketahui.

Jadi berpikirlah. Luapkan rasa penasaranmu. Karena kejayaan hanya dicapai mereka yang berani berkhayal dan mencoba.

--

--

Lentera Fajar Muhammad
Komunitas Blogger M

Political Mythologist. Talking about mythology, superheroes, and sometimes politics too