Mengenal cinta ala Erich Fromm

Susanto
Komunitas Blogger M
5 min readMay 25, 2024
Photo by Ali Arif Soydaş on Unsplash

Mungkin, multitafsir kata yang paling banyak adalah saat mencoba mengartikan apa itu cinta. Jika kita ditanya mengenai cinta itu apa seolah ada sebuah perasaan yang tidak bisa digambarkan dengan kalimat atau tulisan, tapi kita merasa bahwa kita mengetahui dengan pasti mengenai arti cinta itu apa.

Arti cinta ketika ditanya terhadap beberapa orang, tidak jarang mereka mejelaskan dengan pengertian yang berbeda dan kebanyakan dari mereka cenderung menjawab arti cinta berdasarkan rasa dan pengalaman pribadi. Jika menanyakan arti cinta kepada mereka yang berumur belasan tahun dengan mereka yang sudah berumur 30-an tahun lebih tentu juga akan punya arti cinta yang berbeda.

Beberapa mengartikan cinta adalah bentuk kasih sayang, ada yang mengartikan cinta adalah dia yang selalu ada saat dibutuhkan, ada yang mengartikan cinta adalah memberi tanpa mengharap balasan, dan pengertian-pengertian lainnya.

Berdasarkan kerancuan tersebut Saya mencoba mencari suatu pembahasan yang komprehensif mengenai arti cinta itu sendiri apa dan bagaimana bentuknya sebagai bentuk rasa penasaran dan sumber rujukan mengenai arti cinta.

Hingga sampailah pada sebuah buku lama dengan cover yang kurang menarik-menurut Saya, namun dengan judul buku yang menjanjikan yaitu “The Loving of art” dari Erich Fromm.

Semua rasa penasaran tentang apa yang menjadi pertanyaan mengenai cinta itu apa dan bagaimana bentuknya terjawab berkat bantuan buku ini, Erich Fromm menjelaskan secara komprehensif, mulai dari asal usul alasan kita semua butuh cinta hingga pada memaknai hakikat mencintai. Erich Fromm dikenal sebagai seorang psikoanalis, ia berkebangsaan jerman.

Tidak semua dapat diuraikan dalam artikel ini, namun ada beberapa poin penting yang diajarkan erich fromm dalam rangka mengenal lebih jauh tentang cinta yaitu:

  1. Cinta merupakan seni

Sebagai akibat dari pernyataan cinta merupakan sebuah seni memiliki makna bahwa cinta bukanlah suatu hal kebetulan yang secara tiba-tiba muncul terhadap setiap orang. Layaknya sebuah seni, untuk mahir dan menguasai suatu seni tertentu mau tidak mau harus adanya penguasaan secara teori tentang seni tersebut, sejalan dengan praktik yang banyak dilakukan secara berulang-ulang.

Seni musik misalnya, untuk menguasai seni musik, teori mengenai nada harus dikuasai seiring dengan pengulangan praktik mengenai musik itu sendiri, dengan begitu intuisi dapat terbentuk. Kita bisa saja menyukai musik tapi tidak untuk membuat musik itu sendiri, Begitupun cinta.

Sehingga terdapat Langkah-langkah untuk memahami cinta itu seperti apa dan bagaimana dengan menguasai teori dan melakukan praktik-cinta bukan merupakan suatu hal yang jatuh dari langit yang bisa membahagiakan seseorang secara singkat

2. Cinta punya unsur

Untuk mengerti mengenai cinta, dan sebagai bukti cinta itu bukan suatu hal yang tiba-tiba jatuh dari langit terhadap orang ialah cinta punya unsur. Unsur cinta jika dapat depenuhi dan dimengerti mungkin kita sedikit lebih dekat memaknai cinta.

Unsur cinta yang dimaksud yaitu terdiri dari Perhatian, tanggung jawab, rasa hormat dan pengetahuan.

  • Perhatian

Perhatian terdengar seperti tindakan yang sepele, remeh temeh, yang semua orang bisa lakukan dengan mudah. Namun nyatanya perhatian tidak semudah yang dibayangkan, perhatian membutuhkan komitmen dan konsistensi.

Misal, jika ada Wanita yang mengatakan bahwa ia cinta terhadap bunga, dia mengetahui semua jenis bunga, dari yang beduri hinga tidak, jadwal mekar dan hal mendetail lainnya mengenai bunga. Namun suatu ketika kita melihat Wanita tersebut lupa menyiram bunga miliknya tersebut atau bahkan tidak pernah menyiramnya, apakah Wanita tersebut dapat dikatakan “cinta” terhadap bunga? Saya rasa tidak.

Menyiram bunga bukanlah kegiatan berat, hanya membutuhkan waktu 2–3 menit sekali menyiramnya, namun tidak semua orang dapat konsisten melakukannya-setiap hari. Cinta merupakan perhatian aktif terhadap kehidupan dan pertumbuhan terhadapa apa yang kita cinta, cinta dan jerih payah tidak dapat dipisahkan.

“Orang mencintai apa yang didapatkan dengan jerih payah, dan orang berjerih payah untuk mendapatkan apa yang ia cintai”

  • Tanggung jawab

Tanggung jawab dapat dengan mudah jatuh menjadi dominasi dan kuasa memilki, yang bertolak belakang dengan unsur cinta yang ketiga yaitu rasa hormat

  • Rasa hormat

Rasa hormat merupakan kemampuan untuk melihat orang yang dicintai dengan sebagaimana adanya, menerima apa adanya dengan segala perangkat yang unik dalam kepribadiannya, dan menghargai segala bentuk pertumbuhan dan perkembangannya sebagaimana adanya, bukan justru melakukan dominasi hingga ekploitasi terhadap perkembangan atau pertumbuhan orang yang dicintai.

“laki-laki dengan kecenderungan pribadi maskulinitasnya dan Perempuan dengan kecenderungan pribadi feminisnya.”

Karakter maskulinitas dapat diartikan mempunyai ciri-ciri menembus, menuntun, aktivitas, disiplin, dan petualangan; karakter feminism dengan ciri-ciri kesediaan menerima secara produktif, perlindungan, realisme, ketahanan, keibuan (Sigmund Frued).

Namun harus tetap diingat bahwa dalam setiap diri individu kedua karakteristik itu bercampur aduk, dengan kadar yang sesuai dengan masing-masing jenis kelamin.

Adanya rasa hormat artinya tidak adanya eksploitasi, begitupun sebaliknya, jika adanya eksploitasi maka tidak adanya rasa hormat terhadap pertumbuhan dan perkembangan terhadap apa yang dicintai.

Rasa hormat adalah bentuk agar orang yang dicintai tumbuh dan berkembang demi dirinya, dengan caranya sendiri, serta tidak demi orang lain-termasuk kita. Tidak untuk kepentingan kita-yang itu akan menjadikan orang yang dicintai sebagai objek alih-alih orang yang dicintai

Ekploitasi terhadap pasangan dalam sebuah pernikahan-pun sangat banyak terjadi-bahkan mungkin disekitar kita.

  • Pengetahuan

pengetahuan punya banyak lapisan, pengetahuan dalam unsur cinta yang dimaksud disini merupakan kemampuan memahami apa yang sebenarnya terjadi, suatu hal yang inti. Pengetahuan adalah bentuk kepedulian dan melihat orang lain dengan segala keadannya. Misal, seseorang sedang marah, dibalik emosi marahnya terdapat suatu alasan yang mendalam penyebab kemarahan tersebut, bisa saja terdapat rasa khawatir atau rasa bersalah atau rasa kesepian yang disampaikan dengan emosi kemarahan.

3. Jenis cinta banyak

Jenis cinta ternyata banyak jika benar-benar diperhatikan. Cinta dapat berupa terhadap orang tua, terhadap ibu, terhadap bapak, cinta kepada benda tertentu, cinta kepada saudara, cinta kepada tuhan, dan lain-lain.

Namun diantara semua cinta yang ada, ada cinta yang menarik untuk dibandingkan yaitu cinta ibu kepada anak dan cinta terhadap lawan jenis (cinta erotis), cinta erotis merupakan salah satu cinta yang sulit dipahami karena dalam cinta erotis, dua orang terpisah menjadi satu, sedangkan dalam cinta ibu, dua orang yang satu menjadi terpisah. Cinta ibu kerap kali dikatakan cinta tanpa syarat, karena anaknya merupakan bagian dari tubuhnya itu sebabnya cinta ibu tak lekang oleh waktu.

Pada kesimpulannya, cinta adalah seni, seni merupakan suatu tindakan, artinya cinta bukanlah suatu perasaan yang tiba-tiba muncul jatuh dari langit, melainkan suatu pelajaran seumur hidup, bertahan dalam cinta bukan jatuh kedalam cinta.

--

--