Menjadi Muda Selamanya

Upaya ilmuwan dalam proyek “reverse aging”

riffatar
Komunitas Blogger M
4 min readJul 20, 2022

--

Photo by Sonja Langford on Unsplash

“Well there are two big problems that the world faces. One is the environment and the other is aging.” — David Sinclair

Seorang profesor dari Harvard Medical School, David Sinclair, berhasil membuat banyak orang penasaran dan tercengang dengan hasil percobaan yang dilakukannya. Sebuah percobaan yang menghasilkan simpulan menakjubkan, yaitu manusia berkemungkinan untuk “reverse aging” atau “muda kembali”

Semua yang ada di alam semesta ini pasti menua, tak terkecuali manusia. Sebagian besar dari kita menganggap penuaan adalah bagian dari hukum alam yang tak terelakkan. Itu memang benar adanya. Tetapi, bagaimana jika kenyataannya penuaan hanyalah salah satu penyakit yang bisa disembuhkan?

Apa itu penuaan?

Photo by Eduardo Barrios on Unsplash

Sebelum lebih jauh, mari kita luruskan apa definisi dari penuaan. Menurut KBBI, penuaan adalah proses kemunduran fungsi tubuh yang tidak terelakkan sejalan dengan peningkatan usia. Definisi tersebut benar tetapi kurang lengkap.

Menurut Sinclair, penuaan adalah kondisi ketika sel tubuh kita kehilangan kemampuan untuk membaca gen dengan tepat, sehingga membuat sel lupa tugas mereka sebenarnya. Ketika masih muda, sel tubuh berfungsi sesuai tugasnya masing-masing. Lambat laun, sel-sel tersebut tidak berfungsi sesuai tugas seharusnya dan akhirnya tubuh kita melemah. Maka tak heran bila orang tua biasanya mudah terserang penyakit. Sinclair menegaskan bahwa penuaan hanyalah penyakit, yang artinya bisa disembuhkan.

“We fought against cancer, we fought against heart disease, we’re fighting against Alzheimer’s disease. What about aging?” — David Sinclair

Muda kembali

Photo by Jade Masri on Unsplash

Membahas muda dan tua bukanlah sekedar dari penampilan saja, namun juga kekuatan fisik yang dimiliki. Memiliki penampilan yang menarik, kondisi fisik yang prima, tidak banyak penyakit yang diderita, tak ada yang lebih menyenangkan daripada memiliki tubuh muda, bukan? Sayangnya penuaan adalah hal yang tak bisa dihindari oleh semua orang. Alhasil, menjadi muda kembali adalah harapan bagi banyak orang.

Upaya untuk tetap berumur muda telah dilakukan sejak lama. Tetapi, upaya tersebut hanya sebatas dalam segi penampilan, seperti mengencangkan kulit dan menutupi uban. Belum ada yang menyentuh ranah kondisi fisik secara seutuhnya. Belum ada seseorang yang berumur 50 tahun yang memiliki kondisi kesehatan dan kekuatan fisik layaknya ia masih berumur 20 tahun.

Mencurangi penuaan

Sebuah percobaan oleh David Sinclair melibatkan dua ekor tikus. Satu di antaranya masih muda, sedangkan yang lain tua. Keduanya bersaudara dan lahir di waktu yang sama. Epigenome salah satu dari mereka dirusak sehingga mempercepat penuaan. Hal itu yang membuat Sinclair penasaran. Jika kita dapat mempercepat penuaan, bagaimana dengan memutar balik (reverse) penuaan?

Di percobaan lainnya, dua ekor tikus ditaruh pada alat seperti “treadmill”. Keduanya berusia dua tahun. Salah satu dari mereka meminum NMN (Nicotinamide Mono Nucleotide). Voilà, tikus tersebut memiliki tenaga dan kecepatan lari yang lebih ketimbang rekannya. Artinya, ada kemungkinan bahwa kita dapat melakukan “reverse” terhadap penuaan, dan memiliki tubuh muda yang bugar. Bukan tak mungkin hal ini dapat diaplikasikan kepada manusia.

Tak hanya Sinclair, seorang peneliti dari Israel, Dr. Shai Efrati juga terlibat dalam proyek “reverse aging”. Bedanya, metode yang digunakan adalah terapi oksigen dengan Ruangan Udara Bertekanan Tinggi (RUBT). Terapi tersebut terbukti dapat memperpanjang telomer, yaitu bagian ujung kromosom yang berfungsi menjaga kestabilan kromosom. Semakin tua, telomer semakin pendek dan tidak bisa melindungi kromosom lagi, sehingga menyebabkan sel mati. Dapat dikatakan bahwa kita dapat “muda kembali” di level seluler dengan metode ini.

Masa depan cerah

Saat sedang melakukan riset untuk menyusun artikel ini, penulis menemukan satu rintangan untuk proyek “reverse aging”, yaitu overpopulasi. Beruntungnya, Sinclair telah memberi jawaban dalam sebuah sesi Q&A. Sinclair menjelaskan bahwa pertumbuhan populasi saat ini sedang menurun. Di banyak negara contohnya Jepang, jumlah lansia terus meningkat dan jumlah kelahiran yang kecil, membuat jumlah tenaga kerja produktif semakin menurun. Isu tersebut dapat membuat suatu negara mengalami kebangkrutan. Salah satu solusi yang kita inginkan adalah membuat para lansia sehat dan bugar kembali, dan menjadi tenaga kerja produktif. Jika disederhanakan kembali, apakah kita mau membuat negara menggelontorkan dana untuk kesehatan lansia, atau membuat para lansia berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara?

Selain itu, penyakit yang dianggap mustahil untuk disembuhkan saat ini seperti kebutaan, menjadi mungkin untuk dapat disembuhkan. Para peneliti telah berhasil membuat penglihatan seekor tikus yang awalnya rusak menjadi normal kembali. Tak mustahil untuk mengaplikasikan kepada manusia.

Jadi, bukankah proyek “reverse aging” mengantarkan kita ke masa depan yang utopis?

“I believe that in the future, delaying and reversing aging will be the best way to treat the diseases that plague most of us.” — David Sinclair

--

--