Miskin Kosakata Katanya, Minim Logika Nyatanya

Edwin Fauqon
Komunitas Blogger M
4 min readApr 8, 2024

--

Siniar Indah G dan Cinta Laura tentang kritik terhadap bahasa Indonesia memantik diskusi yang menarik. Mereka sepakat mengatakan bahwa bahasa Indonesia miskin kosakata dengan menceritakan pengalaman pribadi masing-masing untuk mendukung pernyataan itu.

Baik Indah maupun Cinta sepertinya lebih piawai dan senang bercakap dengan bahasa Inggris dalam kesehariannya. Setidaknya itulah yang terlihat di hampir setiap konten mereka. Mereka seolah, dan mungkin memang benar, berpikir dengan bahasa Inggris. Alhasil, berekspektasilah mendengar bahasa adat ‘jaksel’ yang berisi campuran antara bahasa Indonesia dan Inggris ketika menjumpai konten mereka di internet.

Bukan anggota Medium? Lanjutkan baca gratis lewat tautan ini.

Indah dan Cinta juga berpadu paham pada anggapan bahwa bahasa Indonesia cenderung mengutamakan kemudahan (convenient), sementara itu, sebagai pembanding, bahasa Inggris lebih bertumpu pada ketepatan (precision). Anggapan tersebut menjadi alasan kenapa mereka sering dikomentari berbelit-belit ketika berbicara bahasa Inggris — karena memanfaatkan kosakata yang kaya dengan membumbui cerita dengan detail di sana sini — oleh teman orang Indonesia.

Pengalaman itu, selanjutnya, memicu anggapan baru lagi yang menghubungkan antara miskinnya kosakata bahasa Indonesia yang tersedia, yang…

--

--