My Journey as a System Analyst

Maria Anastasya
Komunitas Blogger M
5 min readMay 4, 2024

Salam bagi seluruh pembaca, sudah lama saya tidak publish catatan saya sendiri yaa xixi. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya menjadi seorang sistem analis.

Selamat membaca :)

Sumber: Data pribadi

Saya bekerja di dunia profesional untuk pertama kalinya yaitu pada tahun 2022. Kenapa saya bilang dunia profesional? Karena sebelumnya saya juga pernah bekerja sebagai asisten dosen bahkan guru private untuk mengasah skill komunikasi saya sekaligus menambah pemasukan. Check my linkedIn.

Pada tahun 2022, saya dipercayai untuk mengemban job desc sebagai sistem analis di sebuah perusahaan konsultan IT. Banyak pengalaman dan ilmu yang bisa saya petik dan yang paling memorable yaitu kesempatan bagi saya untuk ditugaskan ke site rumah sakit dengan wilayah yang berbeda-beda yaitu Surabaya, Semarang dan Palu.

Ketika terjun langsung mengemban job desc seorang sistem analis maka secara langsung saya dihadapkan dengan dunia profesional dimana saya harus berhadapan dengan jajaran direksi, berkolaborasi dengan IT dari pihak yang rumah sakit tersebut dan juga berinteraksi secara langsung dengan user. Hal ini cukup krusial namun hal ini memberi saya pengalaman sehingga membuat kemampuan komunikasi saya pun secara tidak langsung menjadi terasah karna saya perlu menyesuaikan sikap saya ke beberapa peran yang berbeda tersebut.

Secara ringkas saya berperan untuk menerima setiap gambaran kebutuhan user. Kemudian kebutuhan tadi akan saya analisa untuk bisa dibuatkan ke dalam solusi yang kemudian dikembangkan menjadi improvement fitur atau fitur baru di dalam sistem. Secara khusus saya terlibat dalam proses implementasi sistem setelah sistem dikerjakan (after released) dimana saya akan melakukan monitor dan stand by untuk setiap kendala yang ditemukan selama proses implementasi.

Selama saya bekerja, hal yang sangat berkembang yang saya rasakan yaitu kemampuan saya dalam melakukan tracing masalah. Kebetulan saat itu saya langsung diterjunkan ke site klien jadi saya bisa mendapatkan gambaran secara langsung proses bisnis dari sistem yang ingin diterapkan di tempat tersebut. Seringkali saya menemukan case mengenai ketidaksesuaian data antara yang diinput dan tersimpan di database hingga persoalan mengenai kapabilitas sistem saat memproses data untuk ditampilkan.

Sumber: Data Pribadi

Bagaimana cara saya mengatasi hal tersebut?

Dalam mengatasi ketidaksesuaian antara data yang diinput dan kesimpan di database, hal yang saya lakukan adalah tracing mengenai bagaimana hal tersebut bisa terjadi di sistem dikarenakan saya selalu berpegang pada prinsip, sistem hanya akan menerima data dari user dan user itu tidak pernah salah sehingga saya akan berpatokan pada kemungkinan perlunya dibuatkan SOP penginputan data ke sistem dan dari sisi kita juga perlu melakukan evaluasi integritas sistem yang kita miliki.

Biasanya saya akan mulai dengan bertanya:

1. Sampel datanya apa, jadi kita langsung melakukan pembuktian dari apa yang dilaporkan agar menjadi data bagi kita untuk diproses ke tahap analisa.

2. Cara user menginput datanya seperti apa, jadi ini berkaitan dengan prosedur saat user akan menggunakan fitur yang tersedia pada sistem.

Ketika kedua poin tersebut sudah saya dapatkan maka saya akan lanjut ke proses analisa, apa yang menjadi penyebab ketidaksesuaian data yang diinput dan tersimpan ke database tadi. Kemudian setelah solusi ditemukan maka selanjutnya saya akan membuatkan task yang akan saya assign ke programmer. Bagaimana dengan alternatif solusinya? Karena proses layanan tetap harus berjalan, maka dengan demikian untuk mengatasi hal ini akan dilakukan proses training (implementasi) kembali ke user terkait cara penggunaan fitur pada sistem dengan benar.

Selain berperan sebagai pihak yang menganalisa, saya juga berperan untuk melakukan proses testing/pengecekkan atau sering disebut manual QA dari hasil development berdasarkan kebutuhan yang telah dideskripsikan. Proses ini merupakan tahapan yang penting dan cukup krusial karena pada tahap ini akan diputuskan apakah hasil development tadi dinyatakan failed atau passed untuk bisa dinaikkan ke product (release). Jika dinyatakan passed dan naik ke product maka selanjutnya kita perlu untuk melakukan sosialisasi terkait cara penggunaan fitur tersebut, hal ini membahas mengenai prosedur menginput data ke sistem.

Dalam proses implementasi sistem tersebut pun, ada banyak hal baru yang saya temui. Dimulai dari menghadapi user yang kurang awam dengan menggunakan sistem, berhadapan dengan jajaran direksi yang memiliki nama besar yang berkepentingan dengan kerjasama antara vendor sistem dan mereka yang memiliki sistem. Dalam mengemban job desc sebagai pihak yang melakukan implementasi sistem, saya bekerjasama dengan supervisi, sistem support dan juga IT dari pihak yang memiliki sistem.

Sumber: Data Pribadi

Pentingnya sebuah kolaborasi agar kita sama-sama menyukseskan proses implementasi. Disamping itu juga, kita perlu untuk terus agile melakukan evaluasi terkait proses bisnis yang kita terapkan baik dari sisi sitem maupun dari sistem kepatuhan user menginput data di sistem. Kita perlu terus melakukan inovasi namun tentu kita tetap membutuhkan inputan. Disinilah peran seorang bisnis analis dan atau sistem analis untuk melihat setiap peluang dalam kendala yang ditemukan maupun requirement yang disampaikan dan menemukan solusi yang barangkali bisa diterapkan di sistem.

Sumber: Data Pribadi

Tak terasa sudah 2 tahun saya bekerja menjadi seorang sistem analis, begitu banyak momen yang sudah terbentuk. Pengalaman yang cukup berkesan dan saya bersyukur karena bisa merasakan pengalaman berinteraksi secara langsung dengan programmer senior, sistem support bahkan project manager senior yang selalu sharing mengenai pengalaman mereka. Disini saya bisa memahami bagaimana dari 1 case bisa memiliki arti yang berbeda jika dijabarkan oleh orang dengan background yang berbeda pula. Selain dari segi teknis ada pembelajaran penting yang bisa saya bawa hingga sekarang yaitu komunikasi dan berpikiran terbuka.

Poin yang perlu diingat yaitu:

  1. Segala hal itu bergerak dinamis dan setiap persepsi yang disampaikan tidak seharusnya kita terima dengan mentah maksudnya setiap issue yang muncul atau disampaikan bukan hal yang permanen. Segalanya pasti akan berubah jadi jangan melabeli seseorang/sesuatu/apapun itu dengan satu informasi yang kamu terima saat ini.
  2. Kita sebagai individu perlu untuk menyaring setiap informasi yang kita terima.
  3. Untuk segala sesuatu ada masanya
  4. Jangan pernah bawa masalah pribadi ke dalam dunia kerja.

Hanya sedikit yang bisa saya sampaikan disini, semoga apa yang saya tulis dapat memberi manfaat bagi teman-teman pembaca.

Thank you for your attention, hope you like this!

Happy to sharing cause sharing is caring :)

--

--