Negri Konoha di 2030, Bonus Demografi atau Celaka Demografi?

Negri Ibu Pertiwi akan diunggulkan dengan banyaknya generasi muda di 2030, katanya. yakin se-PD itu?

Risyad
Komunitas Blogger M
3 min readDec 13, 2022

--

Photo by Nick Agus Arya on Unsplash

Sebagai pembukaan dari tulisan ini, Soekarno dulu pernah bilang

“Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kugoncangkan dunia”

Tapi yang jadi poin utama, pemuda yang gimana dulu? Apakah berarti kalau 100, bahkan 1 juta pemuda, berarti Soekarno bisa goncangin seluruh tata surya?

Photo by Philippe Bout on Unsplash

Kalau ngutip dari sumber terpercaya nih, pemuda itu memang kurang pengalaman dari yang di atasnya. Namun, pemuda memiliki pikiran yang lebih inovatif dan bebas, fisik yang kuat, dan yang paling penting, mau membuka diri terhadap hal yang baru.

Keterbukaan terhadap ide dan gagasan baru, adalah hal yang sulit sekali dilakukan oleh orang tua. Padahal jika suatu bangsa ingin terus beradaptasi, membutuhkan orang-orang yang seperti itu.

Jadi bener, yaa makin banyak pemudanya, makin bagus dong? Sehingga Indonesia udah pasti jadi “yang terdepan” di tahun 2030?

Nope, belum tentu.. Masalahnya, pemuda Indonesia itu..

IQ Terendah di Asia Tenggara (Apalagi Dunia)

Photo by Adrian Swancar on Unsplash

Kita menduduki peringkat 9 dari 11 negara di Asia Tenggara dalam hal tingkat kecerdasan kognitif. Kita beda tipis lebih tinggi dibanding sama Timor Leste, dan kalah lumayan jauh dari Laos. Ini masih Asia Tenggara, kalau dunia?

Bahkan persaingan tenaga kerja di tingkat nasional sendiri nih, penduduk WNI sering kali kalah dengan tenaga kerja asing. Jadi, anak-anak muda yang katanya bakal mewujudkan “Golden Era”, perannya bakal dimana ya?

Tingkat Pengangguran di Indonesia Meningkat!

Photo by Ryoji Iwata on Unsplash

Yap, selain karna Covid, Krisis akibat kegiatan “ngebakar uang” di banyak Start-Up, pada akhirnya membuat banyak generasi muda yang sulit dapat pekerjaan. Masalah klasik, tapi miris!

Selain harus bersaing dengan yang baru lulus sekolah ataupun kuliah, mereka harus bersaing juga dengan banyak yang baru di PHK, yang pasti punya banyak pengalaman di perusahaan-perusahaan sebelumnya. Bisa dibayangkan gimana susahnya nyari kerja sekarang? Terkhusus buat yang baru lulus?

Dan coba kita bayangin bareng-bareng, ketika di tahun 2030, di mana jumlah generasi muda akan berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Lapangan kerja semakin sedikit karena teknologi yang semakin maju, ditambah generasi muda yang lahir tidak bisa bersaing dengan tenaga kerja luar negeri, pada akhirnya.. BOOM! Celaka Era pun terjadi

Pengusaha Indonesia yang Berhasil Bertahan, cuma 3,4% dari seluruh Populasi

Photo by Michael Dziedzic on Unsplash

Oke deh.. untuk menjadi pemuda yang mendukung “Golden Era”, ga harus jadi “budak korporasi”, tapi berusaha untuk jadi “korporasi” itu sendiri. Tapi, untuk memulai usaha di Indonesia, bukan hal yang mudah. Selain karna persaingan yang makin ketat, Indonesia ternyata lagi “darurat skill”.

Pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang hanya mendidik kemampuan hapalan dibanding persoalan lapangan, jadi poin penting yang bikin Pemuda Indonesia lagi dalam kondisi darurat banget.

Yang paling bikin kaget, ternyata ada banyak banget lulusan jurusan IT yang ga paham sama coding, Really? Itu senjata kalian untuk menguasai dunia Broo, kok bisa ga paham?? Kuliah ngapain aja?

Yap, dari 3 Alasan di atas, sebenarnya sulit banget untuk bisa dengan PD mengatakan, “2030 adalah Golden Eranya Indonesia”.

Di tulisan ini ga ada niatan untuk ngasih solusi, karena tujuannya hanya ingin menyadarkan para kawula muda. Dengan kondisi seperti ini, apakah kita layak untuk termasuk di dalam “10 pemuda” yang dimaksud Soekarno? Yang bisa menggoncangkan dunia?

Dan yang paling penting untuk kita dalami, apakah kita bisa bertahan hidup di tengah persaingan ketat di tahun 2030 nanti?

--

--