Pengalaman Terapi Chiropractic

Benarkah dengan terapi membunyikan tulang dapat menyegarkan tubuhmu kembali?

Hendy Eka Putra
Komunitas Blogger M
4 min readFeb 26, 2023

--

Photo by Stuart Poulton on Unsplash

Apakah kamu pernah merasakan pegal di sekitar daerah bahu hingga lehermu? Lalu kamu mencoba gerakan leher seperti pemanasan ketika akan berolahraga.

Kretek kretek

Atau

Ketika kamu melakukan gerakan meremas jari-jari di tangan kanan dengan tangan kiri. Begitupula sebaliknya.

Kretek kretek

Atau

Kamu melakukan gerakan seperti memutar pinggang ke kanan dan ke kiri karena pegal kelamaan duduk.

Kretek kretek

Seketika rasa pegal yang dirasakan berkurang.

Terkadang gerakan-gerakan ini menjadi hal yang kurang menyenangkan untuk didengar oleh rekan-rekanmu ataupun orang disekitarmu.

Tapi… Apakah kamu sudah tahu bahwa ada terapi dan praktisi ahli yang handal untuk “menyegarkan” kembali tubuhmu dengan membunyikan bagian tulang tertentu?

Terapi ini lebih dikenal sebagai Chiropractic.

Chiropractic merupakan salah satu bentuk terapi “pengobatan alternatif” dengan menggunakan gerakan tangan untuk memperbaiki masalah tulang, biasanya yang akan “diperbaiki” adalah area tulang belakang.

Berdasarkan keterangan yang diambil dari Klikdokter dalam ilmu chiropractic, bentuk tulang dan kelengkungannya dapat dikembalikan atau dipulihkan ke posisi awal tanpa harus mengonsumsi obat dan operasi.

Bunyi “kretek” yang dihasilkan dari terapi ini sebenarnya berasal dari udara yang terperangkap di dalam sendi. Udara yang terperangkap ini akan menimbulkan tekanan di dalam sendi bertambah. Sehingga area leher atau tulang belakang terasa tegang dan tidak nyaman.

Pengalaman merasakan chiropractic

Pekerjaan yang membutuhkan waktu untuk duduk berlama-lama berhadapan laptop biasanya akan pernah merasakan pegal-pegal di area leher dan bahu. Otomatis gerakan yang dilakukan pun menjadi terbatas serta membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi.

Walaupun gerakan yang dapat dilakukan saat duduk terbatas, terkadang menyebabkan posisi duduk yang cukup tidak nyaman pula. Tak heran bila posisi ini dilakukan cukup lama, akan menyebabkan rasa pegal dan tidak nyaman.

Ilustrasi bekerja di hadapan laptop (Photo by Kari Shea on Unsplash)

Aku pun merupakan salah satu orang yang menggeluti aktivitas ini baik secara disadari maupun tidak disadari. Oleh karena itu terjadi penumpukan rasa pegal yang cukup besar. Apalagi jika dilakukan hampir setiap hari. Sebenarnya dengan memberikan obat gosok ataupun menempelkan koyo dapat meringankan rasa pegal juga.

Karena pernah mendengar atau terkadang direkomendasikan oleh YouTube (padahal aku tidak sedang mencari video itu) tentang chiropractic. Rasa penasaran akan terapi ini pun muncul dan semakin meningkat. Bunyi tulang yang terdengar akibat gerakan chiropractic seperti terdengar “melegakan” bagiku. Namun aku tidak segera langsung mencari tempat praktisi chiropractic di Yogyakarta.

Terkadang aku berpikir apakah chiropractic ini merupakan langkah medis yang tepat untuk menghilangkan rasa pegal?

Berbekal mencari informasi di Google dan sumber yang dipercaya, sebenarnya chiropractic adalah terapi yang belum dipastikan aman. Masih diperlukan riset lebih lanjut untuk menilai keamanan dan efektivitas dari terapi chiropractic ini.

Praktisi chiropractic pun harus mengikuti serangkaian proses pelatihan untuk mendapatkan sertifikat atau izin praktik chiropractic.

Oleh karena itu aku mulai mencoba mencari beberapa informasi praktisi chiropractic di kota Yogyakarta. Karena rasa penasaran dan ingin mencobanya minimal sekali saja. Jika memang bisa mengurangi rasa pegal, mungkin di lain waktu aku akan melakukan terapi ini lagi.

Kebetulan ada 2 temanku di kantor yang mengajak untuk pijat karena merasakan rasa pegal. Aku pun meng-iya-kan ajakan itu. Tetapi saat itu memang tujuannya untuk pijat saja.

Namun karena kesibukan di divisi masing-masing, membuat wacana ini menjadi rencana yang cukup lama diwujudkan. Pada akhirnya temanku kembali mewacanakan untuk pijat kembali di pertengahan bulan Februari 2023. Tanpa pikir panjang aku pun menyetujui dan malah mengusulkan “Bagaiman kalau sekalian chiropractic saja?”

Tidak terduga ternyata kedua temanku ini juga ingin mencoba terapi ini.

Salah satu temanku pun mencari informasi praktisi di Yogyakarta yang terpercaya.

“Jogja Sport Therapy”

Itulah informasi yang disampaikan oleh temanku. Aku pun sekalian mengusulkan untuk menghubungi tempat itu untuk menanyakan hari dan jam operasionalnya. Beberapa hari kemudian dia menginformasikan bahwa tempat itu buka dari hari Senin-Sabtu. Namun jam praktiknya di hari Senin-Jumat dari jam 08.00–16.30 dan 08.00–15.00 WIB di hari Sabtu.

Selain itu dia juga memberikan formulir digital untuk melakukan reservasi. Di dalam formulir digital itu, kamu akan mengisi nama, usia, keluhan, tinggi badan, berat badan, hari dan jam reservasi serta riwayat medis. Mungkin saja di tempat praktik chiropractic yang berbeda akan menanyakan beberapa hal berbeda lainnya.

Perlu kamu ketahui, chiropractic tidak direkomendasikan jika kamu memiliki riwayat medis seperti:

  • Osteoporosis
  • Kanker tulang belakang
  • Kelainan tulang di leher bagian atas

Setelah itu, aku dan temanku mengisi serta menyerahkan formulir digital untuk reservasi terapi.

Kami pun janjian untuk berangkat ke tempat praktisi itu bersama-sama. Jujur saja di dalam perjalanan ke tempat itu aku merasa sedikit waswas dan juga penasaran se-melegakan apa setelah terapi chiropractic ini.

Sesampainya di tempat itu, kami dipersilakan untuk duduk menunggu sembari praktisinya mempersiapkan alat-alatnya. Ketika dipanggil, aku ditanya oleh praktisi tersebut seperti keluhan apa yang dirasakan serta apakah pernah riwayat asam lambung dan patah tulang. Setelah memastikan, praktisi ini mengecek otot di bahu serta otot di sekitar pinggang.

Ilustrasi sesi chiropractic (Photo by Gustavo Fring on Pexels)

“Ototnya tegang sekali mas, pekerjannya apa?”

Aku menjawab “Terlalu lama duduk menghadap laptop mas”

Kemudian praktisi itu menjelaskan untuk melemaskan otot di bahu dan di pinggang terlebih dahulu dengan alat yang ia punya. Sekitar 5 menit kemudian, praktisi tadi memulai sesi chiropractic.

Kretek… kretek… kretek… kretek… kretek…

Kurasa sekitar 15 menit-an terapi itu selesai. Aku hanya terbengong karena cepat juga sesi terapi ini dan merasakan badan lebih ringan dan segar dibandingkan sebelum menerima terapi ini.

Aku pun menemui teman-temanku untuk menanyakan apakah mereka mendengar bunyi tulang saat sesi terapi tadi. Mereka menjawab iya dan menanyakan bagaimana rasanya. Aku hanya menjawab badan lebih ringan dan lebih segar. Lalu teman-temanku dipanggil secara bergantian.

Akhirnya kami pun pulang dengan badan yang lebih ringan dan segar setelah melakukan terapi chiropractic.

--

--

Hendy Eka Putra
Komunitas Blogger M

You will read a small part of my overthinking thoughts also what I read and studied