Perjalanan Mencintai Diri Sendiri

Jangan pernah mau didikte oleh standar cantik yang dibuat orang lain.

Aulia Shifa Lestari
Komunitas Blogger M
3 min readJun 11, 2024

--

Photo by Tim Mossholder on Unsplash

Tulisan kali ini terinspirasi dari keresahan yang dulu pernah aku rasakan yang membuatku sulit untuk percaya diri dan kerap kali membandingkan diri dengan orang lain.

Sedikit bercerita kalau dulu aku adalah seorang acne fighter yang setiap hari berusaha menyembuhkan jerawat dengan berbagai cara mulai dari mencari skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit, mengurangi konsumsi makanan pedas, banyak minum air putih, rajin mengganti seprei dan sarung bantal, bahkan pernah sampai konsultasi ke dokter kulit untuk diberikan treatment dan obat yang sesuai dengan kondisi kulitku saat itu.

Selama prosesnya aku merasa lelah dan sering sekali mengeluh ke diri sendiri. Ingin rasanya menyerah dan membiarkan saja keadaanku yang seperti itu. Namun semakin dibiarkan, aku juga semakin merasa tidak percaya diri, kerap kali aku bergumam “Kalau saja wajahku mulus dan kondisi kulitku normal, tak perlu keluar uang banyak untuk perawatan sana-sini, pakai skincare apa pun pasti cocok-cocok saja.” “Enak sekali ya yang wajahnya enggak bermasalah, pakai baju dan jilbab apa pun pasti cantik.”

Belum lagi ada saja orang-orang yang melontarkan perkataan yang cukup membuat aku tersinggung tentang kondisi kulitku seakan-akan aku ini tidak berusaha merawat diriku sendiri. Walaupun konteksnya ‘bercanda’ tapi bagiku hal tersebut tetap tidak pantas untuk diucapkan, apalagi ke sesama perempuan.

Kondisi wajah yang tak kunjung membaik dan pikiran buruk yang terus menghantui membuatku stress sampai enggan rasanya untuk melihat diriku sendiri di depan cermin.

Sampai akhirnya di suatu waktu aku bertekad untuk kembali membangun rasa percaya diri, mereset mindset atau pola pikirku tentang insecurity, belajar mengenali apa yang sebenarnya aku butuhkan, hal apa yang bisa aku lakukan untuk tetap fokus sama kelebihan, berhenti untuk membandingkan, dan tentunya sembari terus berjuang untuk sembuh dari jerawat dengan cara terbaik yang aku bisa.

Satelah mencoba mereset mindsetku ke arah yang lebih positif. Perlahan aku mulai merasakan perubahannya. Kekuatan mindset itu sungguh nyata adanya. Berulang kali aku mengafirmasi diri sendiri (terutama saat di depan cermin) dengan kalimat yang positif dan aku praktikkan setiap hari.

Kurang lebih bunyinya seperti ini “Enggak apa-apa kok muncul jerawat, itu normal, yang penting dirawat dan jadikan kondisi ini sebagai perjalanan kamu untuk mengenali kebutuhan kulitmu. Kamu juga enggak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain, karena kamu tetap cantik dengan caramu sendiri. Banyak sekali hal baik di dalam diri kamu yang patut disyukuri dan jangan pernah merasa dirimu kurang. Karena kamu berharga dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kamu punya.”

Dengan menerapkan afirmasi tersebut secara konsisten setiap harinya, perlahan aku kembali mencintai diriku sendiri. Aku merasa lebih menghargai prosesku untuk sembuh, lebih peduli sama apa yang aku makan, dan berani untuk menjauhi hal-hal yang membuatku tidak nyaman.

Kini kondisi kulitku sudah sangat membaik. Sesekali mungkin muncul jerawat saat menjelang datang bulan. Aku juga jadi mengenal berbagai macam kandungan skincare beserta fungsinya dan cara pengunaannya, sehingga mudah bagi aku untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhan. Aku juga semakin percaya diri bagaimanapun caraku berpakaian, yang penting nyaman, rapih, dan sopan.

Proses panjang ini mengajarkanku bahwa mengenali dan mencintai diri sendiri adalah sebuah perjalanan seumur hidup yang harus terus aku perjuangkan.

Dari perjalanan ini, aku ingin memberi pesan cinta untuk kamu, para perempuan.

Bagaimanapun bentuk tubuhmu, warna dan kondisi kulitmu, kita semua tetap cantik dan unik dengan cara kita masing-masing. Jangan pernah mau didikte oleh standar cantik yang dibuat orang lain. Karena value seorang perempuan bukan hanya dilihat dari fisik semata, melainkan bagaimana cara kita berpikir, bertindak, dan belajar menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir :)

--

--

Aulia Shifa Lestari
Komunitas Blogger M

Seorang perempuan yang sedang belajar, bertumbuh, dan berdaya dengan cara dan versi terbaiknya sendiri