Politik Gak Seburuk Itu Kok!

Muhammad Irvan
Komunitas Blogger M
3 min readAug 5, 2024

Berbagai macam berita politik berseliweran di dunia maya. Mulai dari tokoh politik, partai politik, agenda politik, kebijakan politik dan berbagai unsur-unsur politik lainnya memenuhi berbagai media. Hal tersebut muncul sebagai bukti sahih eksistensi politik yang begitu penting di negara dalam negara kita.

Politik tak bisa dipisahkan dari bumi pertiwi. Pasti salah satu berita yang paling dicari oleh bapak-bapak penikmat kopi pagi sambil memgang secarik kertas koran di tangan mereka adalah pemberitaan politik. Indonesia sebagai negara demokrasi tentu wajib hukumnya melalui proses politik dalam setiap tahapan demokrasi. Mulai dari memilih pemimpin, anggota legislasi, melahirkan kebijakan dan sebagainya.

Rasanya patut diamini bahwa berita politik di negara kita begitu beragam. Mulai dari berita dengan konotasi positif hingga negatif. Tak jarang kita memperoleh berita gesekan partai politik, saling sindir antar pendukung partai politik tertentu, bahkan yang lebih buruk tindakan anarkis yang dilakukan oknum tertentu hanya karna perbedaan pendapat.

Beragam rundungan di media sosial bentuk ketidaksukaan terhadap bidang tertentu tak asing di negara kita. Termasuk di bidang politik, banyak ditemui kalimat perundungan, hinaan hingga cacian muncul dengan sebab hanya satu, perbedaan pilihan politik. Semakin dekat pemilu, maka semakin drastis pemberitaan ini muncul ke permukaan.

Hal tersebut bukanlah hal baru, mengingat masyarakat Indonesia secara umum menyukai sesuatu secara berlebihan. Artis, tim olahraga hingga pilihan politik tak lepas dari fanatisme masyarakat Indonesia. Pilihannya merupakan pilihan terbaik sehingga menyudutkan orang dengan pilihan berbeda.

Terlebih berita negatif seputar oknum pejabat yang melakukan korupsi, menyalahgunakan wewenang sampai berita kriminal yang muncul dari oknum tertentu semakin mencoreng wajah politik negeri ini. Memang hanya sedikit oknum yang demikian.

Namun, pemikiran negatif perihal politik terus muncul di kalangan masyarakat buntut dari pemberitaan tidak mengenakkan tersebut sehingga berdampak pada membesarnya angka golput. Alibi masyarakat yang berbunyi “Ngapain dipilih toh korupsi ga ilang” seakan menjadi alasan yang begitu kuat meningkatnya angka golput.

Berbagai macam konotasi memunculkan berbagai asumsi dalam benak masyarakat. Ada yang tetap meyakini bahwa politik adalah jalur baik untuk menentukan perwakilannya dalam berbagai bidang pemerintahan. Ada yang memilih untuk bersikap golput untuk menghindari proses politik yang hasilnya itu-itu aja, bahkan ada masyarakat yang meyakini bahwa politik adalah “jalur setan” yang wajib dihindari agar tidak terjerumus kedalamnya.

Lantas, apakah berpolitik seburuk itu?.

Dunia politik tidaklah seburuk yang dibayangkan. Terlebih jika politik dimanfaatkan demi kemaslahatan umat justru semakin banyak dampak baik yang diperoleh masyarakat banyak. Banyak poin-poin positif yang akan diraih apabila negara mampu menghadirkan politik yang bersih. Politik yang melibatkan pelaku yang bersaing secara sehat dan pemilih yang cerdas menentukan pilihan tanpa diliputi rasa fanatisme.

Lingkungan politik yang sehat mampu menciptakan pesta demokrasi menjadi makin menarik. Para paslon semakin memperbanyak program-program berkualitas tanpa harus mengumbar aib sang lawan. Paslon mampu menyerap aspirasi maksimal dari masyarakat tanpa harus berpikir untuk menjatuhkan lawannya. Kampanye yang sehat dan saling support antar paslon tentu menjadi magnet besar bagi masyarakat untuk ikut tanpa harus khawatir munculnya senggol-menyenggol antar pendukung calon.

Proses demokrasi dan politik yang baik mampu melahirkan pemimpin dan anggota legislasi yang baik dan terus menelurkan program berkualitas untuk kemaslahatan negara. Hal tersebut tentu menghindari perilaku koruptif oknum yang mencoba untuk “mengembalikan modal” setelah kampanye Money Politic cukup menghabiskan materi yang begitu besar.

Proses politik yang baik juga tercantum pada lahirnya kebijakan yang berkualitas. Pemerintah selaku eksekutif akan menghasilkan kebijakan yang diawasi dengan ketat oleh bidang legislatif tanpa adanya embel-embel kepentingan partai. Karna proses tersebut terpatri dan murni untuk kesejahteraan masyarakat.

Tentu politik adalah hal yang bergantung kepada para pelakunya. Baik para pemilih, yang dipilih, yang mengawasi hingga media. Baik para pelakunya maka baik hasil yang dikeluarkan. Namun jika buruk pelakunya maka buruk yang dihasilkan. Lingkaran setan tak akan muncul sendiri apabila kita mampu menekan kejahatan politik.

Kejahatan hanya muncul ketika kesempatan untuk melakukannya terbuka. Jadi penting bagi semua elemen yang terlibat untuk menciptakan suasana politik yang berkualitas, pelaksanaan dan pengawasan yang mumpuni, dan melibatkan hati nurani sebagai landasan berpolitik untuk menghindari hal-hal yang merugikan di kemudian hari.

Jadi, Politik tidak seburuk itu bukan?.

--

--