Racun dan Obat Paling Ampuh bagi Kesehatan Mental Seseorang
Bukan hal baru lagi ketika mendengar pernyataan bahwa kesehatan mental seseorang itu penting. CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dalam situs webnya secara jelas menyatakan bahwa kesehatan fisik dan mental sama pentingnya bagi keseluruhan kesehatan individu.
Kesehatan fisik berkaitan dengan kondisi biologis, sedangkan kesehatan mental berkaitan dengan kondisi psikis. Penyakit biologis seperti diabetes bisa membuat seseorang menderita gangguan mental seperti depresi. Sedangkan sebaliknya, depresi sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit biologis seperti kanker.
Faktor kesehatan mental
Kondisi atau penyakit biologis mudah diidentifikasi faktor penyebabnya dengan melihat beberapa organ tertentu yang mengalami perubahan. Berbeda cerita dengan kondisi atau gangguan mental seseorang.
Tidak ada faktor tunggal yang mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Jadi, kondisi dan gangguan mental seringkali lebih sulit diidentifikasi karena dipengaruhi lebih dari satu faktor.
Mengutip dari NIH Curriculum Supplement Series, menyebutkan bahwa faktor lingkungan, genetik, dan sosial dapat menyebabkan seseorang menderita gangguan mental.
Faktor lingkungan antara lain cedera pada kepala, malanutrisi, terpapar zat racun termasuk asap rokok dapat menimbulkan gangguan mental. Gen juga berperan untuk menyerang kesehatan mental seseorang. Memiliki orang tua atau saudara yang terkena penyakit psikis dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental pula. Yang terakhir, faktor sosial juga tak ketinggalan memberi pengaruh.
Contohnya antara lain perselisihan di antara orang tua, kematian orang terdekat, pelecehan, kekerasan, dan kesulitan ekonomi. Kombinasi antara tiga faktor tersebut berperan dalam mengganggu kesehatan mental seseorang.
Peran keluarga
Ketika seseorang sakit lalu butuh untuk pergi meminta bantuan dokter, orang tersebut berharap dokter dapat memberi arahan dan obat agar penyakit yang dideritanya sembuh. Itu merupakan hal yang normal.
Sebagian besar dari kita juga pergi ke dokter atau ahli kesehatan lainnya dengan harapan agar penyakit kita sembuh. Tidak ada yang keliru dari hal tersebut. Namun, berbeda kasus dengan penyakit-penyakit tertentu, salah satunya penyakit psikis.
Memang sebagian besar penyakit medis bisa disembuhkan secara total. Tetapi beberapa penyakit seperti AIDS dan diabetes, keduanya tidak dapat disembuhkan secara total, hanya dapat ditangani dan dikontrol.
Sama seperti gangguan mental yang tidak dapat dihilangkan secara bersih, namun dapat dikurangi gejala yang diderita oleh pasien. Oleh karena itu, sebaik mungkin kita dapat mencegah penyakit atau gangguan mental.
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mental untuk mencegah penyakit atau gangguan mental? Jawaban paling umum dari pertanyaan ini adalah pergi berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Tak ada yang salah dengan jawaban itu. Akan tetapi, bagaimana jika ada pihak lain yang lebih efektif dan ampuh untuk membantu menjaga kesehatan mental sekaligus lebih dekat dengan kita? Ya, pihak yang dimaksud adalah keluarga.
Keluarga, racun atau obat?
Obat dan racun merupakan dua jenis zat berbeda yang sangat penting dalam dunia kesehatan medis. Obat adalah zat yang dapat mencegah, mengurangi gejala, atau menyembuhkan penyakit. Sedangkan racun yaitu zat yang dapat menyebabkan sakit atau bahkan mematikan. Jika dihubungkan, keluarga bisa diibaratkan sebagai obat atau racun bagi kesehatan mental seseorang. Mengapa demikian?
Pada dasarnya, keluarga itu netral, bukan sebuah obat maupun racun. Namun, keluarga memainkan peran yang sangat vital dalam menjaga kesehatan mental layaknya obat, atau malah menjerumuskan seseorang ke dalam penyakit mental yang tak berkesudahan seperti racun yang berbahaya. Apa bukti dari pernyataan tersebut?
Paul Sunseri, Psy.D., seorang psikolog klinis, dalam sebuah video TEDx Talks menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental anggotanya, terutama pada anak. Paul bercerita tentang pengalaman kerjanya, bahwa bantuan profesional dari psikolog tidak lebih membantu daripada keharmonisan sebuah keluarga.
Berdasarkan penelitian Paul, interaksi yang terjadi dalam sebuah keluarga memiliki peran yang besar bagi kesehatan mental anak. Ketika interaksi dalam keluarga tidak sehat, seperti adu mulut antara orang tua dan anak, yang berakibat pada diskoneksi yang dirasakan oleh anak, karena pendapatnya tidak dihargai dan bisa menyebabkan mental anak terganggu.
Sebaliknya, apabila kedua belah pihak, antara anak dan orang tua saling menghargai, alhasil akan terjadi koneksi yang sehat dan membuat kesehatan mental anak terjaga.
Tak hanya pada anak, peran keluarga juga terasa bagi kesehatan mental para pekerja atau buruh. Tak jarang para pekerja mengalami konflik di lingkungan kerja yang membuat mental mereka terganggu. Mental yang terganggu tidak hanya merugikan pekerja dan keluarganya, namun juga industri. Karena jika mental para pekerja buruk maka produktivitas yang dihasilkan juga rendah, begitu pun sebaliknya. Di sinilah keluarga berperan.
“The role of families in taking care of the mental health of industrial workers is pivotal.” Ajit Avasthi & Swapnajeet Sahoo (2021)
Pertama, keluarga dapat menjadi pihak pertama mengidentifikasi dan menyadari masalah kesehatan mental pada pekerja, seperti gejala atau ciri fisik. Kedua, anggota keluarga sering menjadi sumber dukungan sosial bagi pekerja. Terakhir, keluarga bisa sebagai jembatan antara pekerja dan industri untuk memberikan pelayanan bagi kesehatan mental.
Bayangkan apa yang terjadi jika keluarga tidak melakukan peran yang semestinya, siapa yang bakal rugi? Ya, ketiganya bakal merasakan dampak negatif. Pekerja merasakan stres yang berkepanjangan, keluarga menjadi tidak harmonis, dan industri merasakan produktivitas yang menurun. Layaknya… racun.
Penutup
Pentingnya kesehatan mental tak terbantahkan, dan orang terdekat kita, keluarga, memainkan peran penting di dalamnya. Interaksi yang mengisi keluarga dapat menjadi obat atau racun bagi kesehatan mental seseorang. Pada akhirnya, keluarga dan kesehatan mental adalah dua hal yang muskil dipisahkan.
Silakan tekan tombol clap jika anda suka dengan artikel ini dan ketik di kolom response untuk menyampaikan komentar, kritik, atau saran. Bagikan artikel ini ke orang lain bila menurut anda bermanfaat.
Terima kasih!