Sindrom Impostor: Kamu Enggak Sehebat Itu!

Mengatasi sindrom impostor dengan memahami penyebab dan langkah-langkah efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri

Muhammad Rayhan
Komunitas Blogger M

--

Photo by Kristina Flour on Unsplash

Apakah kalian pernah merasa tidak yakin dengan keterampilan (skill), bakat, atau bahkan prestasi kalian sendiri meski ada bukti nyata keberhasilan, seperti memenangkan perlombaan atau mendapat nominasi? Pada saat itu, kalian mungkin merasa tidak sekompeten seperti yang orang lain pikirkan, baik secara intelektual maupun profesional. Bahkan, kalian mungkin merasa tidak layak atas kesuksesan atau keberuntungan yang diraih, seolah-olah kalian adalah penipu yang khawatir suatu saat akan terbongkar. Pernahkah?

Saat mengalami fase demikian, kalian pun bertanya-tanya, “Apakah saya benar-benar telah mencapai ini? Mengapa saya meragukannya, padahal sepertinya saya tidak sehebat itu? Ah, saya khawatir jika orang lain mengetahui bahwa saya tidak sehebat yang mereka pikir.”

Baca di sini bagi kalian yang belum berlangganan Medium, ya.

Pemikiran semacam ini sebenarnya adalah bagian dari fenomena yang dikenal sebagai Sindrom Impostor (Impostor Syndrome). Sindrom ini pertama kali diidentifikasi oleh psikolog Pauline Clance dan Suzanne Imes pada tahun 1978. Mereka menemukan bahwa banyak individu, terutama wanita, mengalami…

--

--

Muhammad Rayhan
Komunitas Blogger M

Seorang mahasiswa yang tengah membangun kebiasaan menuangkan ide dalam bentuk tulisan atau lisan.